Club Cooee

Selasa, 20 September 2011

Merokok Memang NIkmat


Kenikmatan yang timbul saat merokok disebabkan oleh kandungan nikotin

Orang merokok mudah sekali kita jumpai, baik di rumah, kantor, cafe, tempat-tempat umum, di dalam kendaraan hingga di sekolah-sekolah. Larangan untuk tidak merokok seakan tak digubris. Bahkan, mereka akan merasa happy bila merokok bersama teman-temannya.Apabila ditanya, mengapa mereka merokok? Banyak jawaban dan alasan yang dilontarkan hingga mereka belum mau menghentikan kebiasaan itu.

“Merokok itu nilkmat”
Itu salah satu jawaban yang biasa terlontar. Merokok setelah makan mempunyai kenikmatan tersendiri, seperti kenikmatan minum secangkir kopi. Dalam kesendirian pun, orang lalu mengambil sebatang rokok, menyulutnya, lalu mengisapnya. “Nikmat!”, demikian katanya.Setelah sebatang rokok telah habis, ambil lagi sebatang dan merokok lagi. Rasa ketagihan akan kenikmatan itu terus menerus menggoda.

Kenikmatan yang timbul saat merokok disebabkan oleh kandungan nikotin yang terdapat di dalamnya. Sebanyak 25% dari 8-20 mg nikotin dalam rokok akan memasuki aliran darah saat Anda mulai menyulutnya. Dalam waktu 15 detik, nikotin tersebut sampai di otak. Saraf otak merespon nikotin berupa rasa nikmat dan rasa ketagihan (ingin mengulang kembali).

“Merokok itu jantan”
Kalimat itu sering terlontar, terutama di kalangan anak muda. Mereka terobsesi dengan propaganda iklan yang mengidentikkan rokok dengan kejantanan. Kalimat itu pula yang sering dijadikan ‘rayuan’ dalam mengajak teman lain untuk merokok. Namun, benarkah rokok identik dengan kejantanan?

Sebenarnya perasaan ‘jantan’ hanya terpengaruh iklan. Bila ditinjau mengenai kandungannya maka akan diketahui bahwa rokok dapat menyebabkan impotensi alias menjadi ‘tidak jantan. Jelas, hal ini bertentangan dengan propaganda iklan tersebut. Manakah yang Anda percaya?

“Toleransi sama teman”
Orang yang merokok dengan alasan toteransi sebenarnya tidak ada keinginan untuk merokok dalam dirinya sendiri. Namun, lingkungan sekitar yang membuatnya rajin merokok. Umumnya, hal ini menimpa orang-orang yang suka berkumpul dengan teman-teman dan orang yang suka ‘jalan, misalnya ‘anak band, wartawan, atau orang yang suka nongkrong di cafe.

“Rokok menghilangkan pusing dan stres”
Alasan merokok untuk menghilangkan pusing dan stres tak dapat dipungkiri, karena nikotin
yang terdapat di dalam rokok dapat membawa ketenangan. Dengan demikian, pusing atau stres pun akan hilang. Namun, apakah permasalahannya selesai sampai di sini? Tentu tidak karena penyebab pusing dan stres tersebut tentu belum terobati.

“Lebih bisa mikir”
Mereka yang sedang mencari ide atau inspirasi sering ‘melarikan diri’ ke rokok. Kata
mereka,”dengan merokok, semua ide bisa keluar”. Tak hanya menimbulkan ide, merokok pun dapat menghilangkan kejenuhan saat pekerjaan menumpuk. Atau merokok dapat ‘memecahkan jalan’ saat merasa buntu dengan permasalahan. Bahkan, merokok pun diklaim dapat meningkatkan produktivitas. Apakah benar demikian?

Sebenarnya, hal yang terjadi adalah efek dari nikotin yang menenangkan. Dengan demikian, kondisi seseorang yang sedang merokok akan lebih tenang, lalu dapat melihat permasalahan dengan jelas. Namun, pendapat di atas tak seluruhnya benar. Bila ia terus merokok, jelas produktivitas akan menurun karena ia asyik dengan rokoknya.

“Merokok, biar kurus”
Alasan ini banyak dilontarkan oleh para wanita yang merokok. Di sini, nikotin berperan dalam menahan rasa lapar. Dengan demikian, minat si perokok terhadap makanan berkurang. Mereka lebih tertarik atau berminat pada bungkusan yang bernama ‘rokok. Namun, bila berhenti merokok, badan pun akan kembali seperti semula, alias bila gemuk, ya menjadi gemuk.

Coba pikirkan hal-hal berikut.
• Nikotin mungkin akan membuat Anda merasa nyaman, tetapi apakah perasaan nyaman
tersebut benar-benar sebanding dengan seluruh efek buruk yang akan Anda terima dari
sebatang rokok? Kalau Anda merokok, konsekuensinya adalah Anda akan lebih sering sakit
dibanding orang-orang yang tidak merokok. Anda juga memiliki risiko besar terkena kanker
paru-paru. Penyakit ini akan membuat Anda merasa tidak nyaman alias menderita untuk waktu lama. Jika Anda sakit, semua perasaan enak yang ditimbulkan dari nikotin pasti tidak ada artinya lagi.

• Merokok sama sekali tidak ber-fungsi sebagai obat penurun berat badan. Kalau hal ini
memang benar, pasti semua perokok memiliki tubuh kurus.

• Merokok akan menurunkan kadar hormon Anda, padahal hormon sangat dibutuhkan untuk proses metabolisme tubuh. Jika metabolisme terganggu maka bisa dipastikan kesehatan Anda juga akan ikut terganggu.

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka kecanduan pada rokok. Mereka berpikir berhenti merokok itu mudah, bisa kapan saja jika mereka mau. Namun, saat mencoba berhenti, mereka sadar kalau hal itu luar biasa sulit. Sebaliknya, menjadi pecandu rokok sangatlah mudah. Rokok memiliki kemampuan yang sama seperti heroin dan kokain dalam membuat orang kecanduan.

Masih merasa Anda tidak kecanduan pada rokok? Coba tanyakan pada diri sendiri, apakah
Anda bisa tidak merokok selama seminggu? Kalau jawabannya adalah tidak, berarti Anda
positif kecanduan merokok.

Tidak hanya orang dewasa, kini rokok bukan hal aneh lagi bagi anak-anak remaja. Menurut penelitian, hanya 5% remaja yang berpikir akan berhenti merokok dalam waktu 5 tahun mendatang. Namun, kenyataannya 75% dari mereka tetap merokok 5 tahun kemudian. Jika Anda perokok, Anda pasti tidak ingin anak Anda ikut merokok, bukan? Jika Anda perokok, pasti

Anda merasa tidak mempunyai waktu yang tepat untuk berhenti merokok. Padahal, semakin lama Anda merokok, semakin sulit untuk menghentikannya dan semakin memperparah kerusakan organ tubuh Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer widget