Club Cooee

Selasa, 22 November 2011

Kekerasan atau Mencoba Memahami. Pilih mana?

http://www.resensi.net/wp-content/uploads/2011/11/dipahami.jpeg
Tuhan memberi kepada kita naluri. Dalam menjawab kekerasan – secara naluri – adalah dengan hal yang sama, yaitu kekerasan pula. Padahal sering kali kekerasan yang kita temui, dibangun oleh ketidakpedulian, ketidaktahuan, atau salah pengertian. Seringkali, bila tiap pihak mengembangkan pengertian lebih baik akan pihak lain, kita tidak akan memiliki alasan untuk marah.

Ketika kita menghadapi kekerasan, sebaiknya kita sisihkan waktu untuk menjelaskan — secara tulus, jelas dan sabar – tanpa rasa sinis dan amarah pula. Letakkan diri kita, pada posisi orang lain. Telusuri cara berfikir dan sudut pandang mereka. Serta jangan mengubur kemarahan dengan dendam

Bagaimana kita bereaksi terhadap kekerasan adalah tergantung pada diri kita sendiri. Kita dapat adu keras – hingga tak seorang pun menang. Hingga semuanya menyesal akan kemarahan yang mereka luapkan. Atau anda dapat memberi pengertian – sehingga anda pun mendapat pengertian.

Pengertian mendinginkan amarah. Pengertian membuka jalan bagi kesepakatan dan kerja sama. Ya. Memang ada orang yang sekedar ingin marah, tak peduli apapun.

Tetapi ada juga yang sebenarnya minta untuk dimengerti.

=========

Sahabat, kobaran api tidak akan pernah dingin dengan api pula
Panasnya matahari tidak akan dingin dengan matahari pula
Kerasnya batu akan sama-sama hancur jika beradu dengan batu pula

tetapi

kobaran api akan berhenti dengan air
panasnya matahari akan menghangatkan jika dengan awan dan angin
serta kerasnya batu dapat luluh oleh percikan air.

So, pintar-pintarlah dalam memilih sikap dalam kehidupan ini

notes: nasehat ini adalah untuk diri pribadi saya
yang sedang belajar untuk mengendalikan amarah

Orang yang kuat adalah orang yang memilih mencari titik temu dan mencari tahu.
Orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan amarah

Didalam hadits yang shahih Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda : “Bukanlah dikatakan seorang yang kuat itu dengan bergulat, akan tetapi orang yang kuat dalam menahan dirinya dari marah”. (Muttafaqqun’alahi).

Contoh amarah yang diluapkan adalah tawuran. Buat yang senang tawuran, entah itu tawuran antar kelompok, tawuran antar genk, tawuran antar pelajar, tawuran antar kampung dan desa. Malu donk.. itu membuktikan jika anda belum dewasa. :)

Jadilah pribadi yang disukai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer widget