Club Cooee

Jumat, 04 November 2011

Pintu Uququl Walidaini

Durhaka kepada orangtua berarti menggali lubang-lubang dalam neraka. Karenanya, Islam melarangnya. Apalagi, Allah dan rasulnya sangat benci pada orang yang durhaka kepada orangtua.

Sebaliknya, Islam sangat menganjurkan setiap orang yang terlahir dari ibu agar ia berbakti tanpa harus melupakan perjuangan ayahnya. Para ulama telah bersepakat pula akan kewajiban itu yang tentu saja berlaku bagi setiap orang. Orang yang melakukan kewajiban itu merupakan anak yang berbakti kepada orangtua (birrul walidaini).

Kewajiban melakukan amal bakti tentu saja diiringi dengan larangan berbuat sesuatu yang dianggap durhaka kepada ibu atau ayah. Seperti melakukan sesuatu yang dapat menyakiti perasaan orangtua, mengabaikan perintahnya, meremehkan nasihatnya, kemudian memandang mereka dengan keji dan mengucapkan kata-kata kepada mereka dengan perkataan yang tidak baik.
Allah SWT berfirman:


Berkata “Ah” atau kata-kata sejenisnya yang bernada keengganan memenuhi perintah orangtua sudah termasuk perbuatan yang mendurhakai ibu, apalagi dengan membentak, berlaku kasar sampai memukulnya, sungguh itu merupakan perbuatan yang sangat keterlaluan dan sangat dilarang dalam Islam. Islam sangat melarang mendurhakai orangtua karena hubungan anak dan orangtua adalah hubungan sedarah, senasab, dan hubungan yang tidak hanya di dunia, tetapi berlanjut sampai ke negeri akhirat. Oleh karena itu, jangan sampai hubungan itu terputus akibat anak durhaka kepada orangtua dan menjerumuskannya kepada kepedihan siksa neraka. Naudzubillah.

Istilah menyakiti orangtua, menyinggung perasaannya, baik secara lahiriah atau batiniah disebut uququl walidaini. Sedangkan, perintah untuk berbakti dan berbuat baik disebut birrul walidaini. Berdasarkan ijma ulama, birrul walidaini hukumnya wajib berdasarkan perintah dalam nash Al Quran dan hadits. Jaminanya, barangsiapa yang berbuat baik dengan memenuhi perintah birrul walidaini, ia akan dibalas dengan pahala yang besar dan dijanjikan masuk ke dalam surga Na’im (surga yang penuh kenikmatan).Sedangkan, bagi yang berdosa akibat melakukan uququl walidaini, dia telah melakukan perbuatan haram dan berdosa besar. la akan disiksa dalam neraka.

Kesimpulannya, anak yang berbakti kepada orangtua berarti berjalan menuju pintu-pintu surga yang di tangannya ia menggenggam kunci-kunci untuk membukanya. Sedangkan, anak yang durhaka berarti berjalan menuju pintu-pintu neraka yang di tangan kirinya menggenggam kunci-kunci pintu neraka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer widget