Club Cooee

Rabu, 30 November 2011

Seorang Remaja Kejutkan Ibunya dengan Hadiah Ginjal

Sarah Nesbit sudah lama menanti seseorang yang mau jadi donor ginjal. Namun ketika ada orang yang bersedia ia justru terkejut karena orang itu adalah anak perempuannya sendiri, Melody Nesbit (18 tahun).

Mengenai sakit ginjalnya, sebenarnya perempuan yang tinggal di South Carolina, AS, itu sudah diingatkan dokter sejak beberapa tahun lalu ketika ia hamil lagi. Menurut dokter, jika Sarah meneruskan kehamilannya, ada kemungkinan akan mengalami komplikasi yang menyebabkan kehilangan ginjalnya. Namun Sarah tetap meneruskan kehamilannya hingga kemudian melahirkan Ernie, adik Melody.

"Proses memiliki adik yang sangat menakutkan," kata Melody, menggambarkan bagaimana ibunya bertarung melawan maut. Ibunya kemudian terbukti mengalami kerusakan ginjal sesudah itu. Dan agar selamat Sarah harus menjalani transplantasi ginjal. Namun saat itu sulit mencarikan donor ginjal yang cocok untuk Sarah.

Secara diam-diam Melody kemudian mengajukan diri jadi donor ginjal untuk ibunya tanpa sepengetahuan Sarah. Namun ia harus menunggu sampai dewasa agar ginjalnya cocok. Baru ketika usianya menginjak 18 tahun, awal tahun ini, Melody memeriksakan diri dan ternyata ginjalnya memang cocok.

Minggu kemarin sebuah surat dari Carolina Medical Center dikirimkan ke rumah Melody. Kebetulan saat itu yang menerima sang ibu yang merasa kaget dengan kedatangan surat itu. "Saya pikir itu tagihan lain dari rumah sakit makanya buru-buru saya baca," kata Sarah.

Begitu dibuka surat itu berisi ucapan terima kasih atas kesediaannya menjadi donor. Ia bingung lalu dibaca lagi sampulnya kalau-kalau salah alamat. Ternyata ditujukan kepada Melody. Ia pun menghampiri anaknya dan menanyakan apa yang akan dilakukan Melody.

Ketika tahu anaknya akan menjadi donor ginjal baginya, Sarah marah. "Dia anak gadisku dan tak seorang pun mau dioperasi jika ia tidak harus dioperasi," katanya. Perasaannya jadi campur-aduk.



Namun Melody punya pertimbangan lain. "Ia (Sarah, sang ibu) berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup," katanya. Ia pun mengaku sengaja menyembunyikan niatnya itu hingga tim dokter dari rumah sakit benar-benar menyatakan ginjalnya cocok untuk sang ibu. Ia tak mau hanya memberikan harapan kosong bagi sang mama.

"Saya belum pernah merasakan cinta tanpa syarat seperti ini," ujar Sarah. Meski sedih karena harus mengorbankan anaknya, ia akhirnya mau menerima transplantasi ginjal itu. Rencananya operasi transplantasi akan dilakukan minggu depan (awal Desember 2011). Keduanya memerlukan waktu beberapa minggu untuk pemulihan. Untuk itu Melody harus libur kuliahnya selama satu semester. Sungguh pengorbanan yang luar biasa demi cintanya pada sang ibu yang tiada tara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer widget