Club Cooee

Kamis, 11 Agustus 2011

Tubuh Langsing, Lambang Kecantikan


Fenomena Kecantikan Tubuh

Cantik kerap tidak hanya sebatas pada wajah, tetapi juga meliputi fisik sekujur tubuh. Kesempurnaan perempuan umumnya bisa digambarkan oleh para perempuan bintang selebritas. Itu pula yang berkembang dan menjadi standar mayoritas masyarakat. Standar yang berkembang di masyarakat memang bagai tidak mengenal permakluman.

Anggapan wanita yang sempurna adalah wanita yang bertubuh langsing proporsional sudah ada sejak dahulu kala. Buktinya sangat jelas dari penggambaran sejarah setiap kerajaan bahwa kecantikan para istri dan putri kerajaan senantiasa diidentikkan dengan tubuh yang langsing.

Sedemikian pentingnya unsur kelangsingan, banyak ramuan kuno yang hingga kini masih dilestarikan keberadaannya,di Cina misalnya, tidak hanya ramuan, berbagai metode pelangsingan seperti totok dan sengat lebah telah dipelajari sejak berabad-abad yang lalu. Melihat kenyataan ini, tampak jelas bahwa kegemukan telah menjadi momok yang menakutkan bagi perempuan pada segala zaman.

Jika dahulu perempuan ingin bertubuh langsing agar kelihatan cantik menarik, kini perspektifnya kian meluas. Tidak sekadar demi kecantikan dan menghindari kegemukan, tetapi juga dititikberatkan pada upaya untuk menjaga kesehatan. Artinya, tubuh yang gemuk saat ini kian diyakini menjadi bom waktu munculnya suatu penyakit.

Hal ini terbukti atas berbagai kasus penyakit yang diakibatkan kegemukan, di antaranya penyakit jantung, hipertensi, gagal ginjal, dan diabetes. Tidak hanya itu, tubuh yang gemuk juga semakin
menyulitkan kita untuk lincah beraktivitas akibat perasaan lelah dan lesu yang mudah terasa. Ini tentu tidak sesuai dengan kebutuhan
masa kini yang menuntut kita agar lebih dinamis dan lincah dalam bergerak.

Saat ini begitu banyak cara melangsingkan tubuh yang ditawarkan, dari ramuan tradisional, obat-obat pelangsing, hingga terapi. Kebanyakan kaum wanita lebih tertarik dan melihat dari efek melangsingkan yang lebih cepat karena telanjur termakan impian menjadi langsing. Apalagi dampak dari kehidupan serba instan muncul ke permukaan dan berimbas pada LIE san penampilan. Akhirnya, dipilih cara melangsingkan badan instan alias cepat menuai hasil. Hanya dalam waktu singkat, mimpi bertubuh indah dengan berat badan ideal jadi kenyataan.

Namun, tidak semua cara instan tersebut tergolong aman. Di balik segala kepraktisannya, tidak jarang cara ini justru menimbulkan dilema. Banyak pasien yang mengalami kegagalan dalam berdiet karena tidak mengikuti prosedur yang benar. Pasien sering mengalami kegagalan karena tidak mengimbanginya dengan olahraga dan pengaturan pola makan.

Sesungguhnya kiat menurunkan kelebihan berat badan itu mudah dan sederhana. Pertama, sesuaikan kondisi fisik penderita dengan cara diet menurunkan berat badan yang akan dilaksanakan. Selanjutnya, kebutuhan gizinya harus tetap terpenuhi, begitu pula dengan vitamin, mineral, dan air harus tercukupi kebutuhannya. Sementara itu, konsumsi karbohidrat, lemak, dan protein harus dikurangi seminimal mungkin tanpa mengganggu kesehatan.

Membentuk Tubuh Ideal Sejak Remaja
Banyak orang yang mengalami kegemukan berusaha melangsingkan tubuh mereka, baik untuk menjaga penampilan maupun untuk menjaga kesehatan. Padahal jika menerapkan pola hidup yang sehat, mereka tidak akan mengalami obesitas dan kegemukan. Pola hidup sehat harus diterapkan sedini mungkin sehingga menjadi salah satu kebiasaan yang sangat baik. Pola hidup sehat yang diterapkan saat.masih remaja merupakan salah satu waktu yang ) tepat untuk memulai pola hidup sehat.

Hal ini disebabkan masa remaja merupakan suatu masa saat seseorang tumbuh dan berkembang pesat. Masa ini merupakan masa puber bagi seseorang. Karena itu, agar tumbuh ideal pada masa puber, remaja harus memilih jenis makanan dengan baik. Perlu diketahui bahwa kebutuhan zat gizi remaja putri dan remaja pria berbeda-beda. Remaja putri biasanya membutuhkan lebih banyak zat besi, vitamin A, dan kalsium daripada remaja putra. Jika makanan yang dikonsumsi oleh para remaja telah sesuai dengan menu seimbang dan tercukupi gizinya, para remaja dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal.

Pada umumnya masa puber remaja putra dimulai pada saat berusia 12 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 14 tahun. Perubahan yang menunjukkan tanpa kedewasaan umumnya dapat diperlihatkan pada adanya perkembangan genital. Di samping itu, kerangka dan organ dalam tubuh juga terus berkembang dan sering diikuti dengan penurunan persentase kandungan lemak dalam tubuh. Tulang-tulang pun ikut membesar. Dengan demikian,secara otomatis tinggi dan berat badan bertambah secara cepat. Pertambahan tinggi dan berat badan secara optimal akan dicapai pada usia 19 tahun dan kemungkinan masih bisa bertambah sampai 20 tahun.

Masa puber remaja putri dimulai pada saat berusia 10 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 12 atau 13 tahun. Karena itu, remaja putri lebih cepat mengalami masa puber dibandingkan dengan remaja putra. Pada saat tersebut, remaja putri relatif lebih tinggi
dan lebih berat dibandingkan dengan remaja putra. Secara fisik
Perubahan yang tampak pada masa puber remaja putri, di antaranya
tumbuhnya rambut di bagian tertentu, payudara membesar, dan mulai menstruasi. Persentase lemak dalam tubuh pun meningkat dua kali lipat daripada remaja putra. Pada usia mencapai 15 atau 16 tahun, secara umum perkembangan tubuh sudah lengkap.

Pada masa remaja, banyak aktivitas yang dapat dilakukan dalam usaha pengembangan din dan kepribadian. Mereka mempunyai kegiatan untuk mengisi waktu dari hari ke hari, sehingga menjadi suatu kebiasaan yang akhirnya membentuk pola kegiatan. Di Bogor, telah dilakukan penelitian tentang pola kegiatan remaja terhadap remaja putra yang berusia 16-19 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa waktu yang digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan sekolah selama 12 jam, untuk pekerjaan rumah tangga 23 menit dan olahraga 24 menit. Di samping itu, juga untuk bernyanyi, main catur, menonton TV sebanyak 1,8 jam. Sementara itu, tidur menghabiskan waktu sebanyak 7,8 jam atau sekitar 8 jam, sesuai dengan rata-rata waktu tidur orang Indonesia.
Waktu bermalas-malasan 8 menit dan untuk pekerjaan lainnya
selama 1,25 jam.

Kebutuhan Gizi bagi Remaja
Karena masa ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan,
baik secara fisik, mental, maupun aktivitas yang semakin meningkat,
maka kebutuhan akan makanan yang mengandung zat-zat gizi pun menjadi cukup besar. Dibandingkan dengan fase-fase lainnya (bayi, balita, anak-anak, dewasa, dan manula), total kebutuhan zat¬zat gizi selama masa remaja relatif lebih besar, kecuali pada masa menyusui dan kehamilan. Agar tubuh tetap sehat serta tumbuh dan berkembang dengan baik, sebaiknya remaja mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan kecukupan gizi yang dianjurkan.

Pada saat remaja putri mulai mendapatkan menstruasi, kebutuhan akan zat besi meningkat secara drastis. Peningkatan kebutuhan zat besi tersebut lebih besar dibandingkan dengan remaja putra. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa remaja banyak mengalami kekurangan zat-zat gizi dalam konsumsi makanan sehari-harinya. Remaja putri umumnya mengalami kekurangan zat besi, kalsium, dan vitamin A. Di samping itu, juga kekurangan vitamin B6, seng, asam folat, iodium, vitamin D, dan magnesium dalam diet sehari-harinya.

Menu Seimbang Remaja
Sebaiknya makanan yang dikonsumsi oleh para remaja disesuaikan dengan konsep menu seimbang. Menu seimbang adalah jumlah porsi makanan cukup, jenis makanan bervariasi (lengkap zat gizi), dan makanan disesuaikan dengan kebutuhan gizi (berdasarkan umur, dalam keadaan sakit atau sehat, dan kegiatan yang dilakukan).

Makanan yang bervariasi bermanfaat untuk menghindari rasa bosan dan ketergantungan pada satu jenis makanan saja. Misalnya, beras dapat digantikan dengan roti, kentang, mi, oat, sereal, singkong, dan makanan pengganti lainnya. jenis buah dan sayuran juga cukup banyak sehingga dapat diselang-seling setiap hari. Begitu pula dengan jenis lauk-pauknya.

Menu seimbang tersebut dapat diwujudkan dalam komposisi makanan yang sesuai dengan syarat “4 sehat 5 sempurna”, yang terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayur, buah-buahan, dan susu. Makanan tersebut mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, yaitu karbohidrat dapat diperoleh dari makanan pokok, lemak dan protein (hewani dan nabati) dari lauk-pauk, vitamin dan mineral dari buah dan sayuran. Susu sebagai pelengkap dapat menambahkan vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat.

Di samping memenuhi syarat “4 sehat 5 sempurna”, sebaiknya porsi makanan yang dikonsumsi mencukupi kebutuhan kalori tubuh. Menu seimbang yang dianjurkan rata-rata berasal dari karbohidrat 60-65%; protein 10-20%; lemak 25-30%; serta vitamin dan mineral sisanya. Bagi remaja yang sering mengalami kekurangan konsumsi vitamin dan mineral, sebaiknya banyak mengkonsumsi sayur dan buah-buahan. Bagi yang kekurangan zat besi banyaklah mengkonsumsi daging, hati, dan sayur-sayuran yang berwarna hijau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer widget