Club Cooee

Rabu, 03 Agustus 2011

Kehamilan Ektopik

Perjalanan hasil konsepsi dapat terganggu dalam perjalanan sehingga tersangkut dalam lumen tuba. Tuba fallopii tidak mempunyai kemampuan untuk berkembang dan menampung pertumbuhan janin sehingga setiap saat. kehamilan yang terjadi terancam pecah.

Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya karena tempat implantasinya tidak memberikan kesempatan untuk tumbuh kembang mencapai aterm. Perjalanan klinik kehamilan ektopik bervariasi, sehingga bidan dapat dimintai pertolongan pertama. Oleh karena itu, bidan di daerah pedesaan perlu mengetahui kemungkinan terganggunya kehamilan ektopik, sehingga dapat melakukan rujukan medis.

Terdapat dua pengertian yang perlu mendapat perhatian, yaitu kehamilan ektopik adalah kehamilan yang berimplantasi di luar endometrium normal dan kehamilan ekstrauterin adalah kehamilan yang berimplantasi di luar uterus. Dengan pengertian ini maka kehamilan pada pars interstitial tuba dan kehamilan pada servikal termasuk kehamilan intrauterin, tetapi mempunyai sifat kehamilan ektopik yang sangat berbahaya. Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi pada tuba, jarang terjadi pada ovarium, atau rongga abdomen (perut).

Berdasarkan tempat implantasinya kehamilan ektopik:
• Pars interstisial tuba
• Pars ismika tuba
• Pars ampuralis tuba
• Kehamilan infundibulum tuba
• Kehamilan abdominal primer atau sekunder

Kejadian kehamilan ektopik bervariasi pada setiap pusat penelitian atau rumah sakit. Frekuensi ini tergantung dari beberapa faktor diantaranya:

a. Pemakaian antibiotika.
• .Menyebabkan kesembuhan dari infeksi pada tuba, tetapi lumennya menyempit sehingga memperbesar kejadian hamil ektopik.

• Pemakaian alat kontrasepsi meningkatkan kejadian hamil ektopik. karena fungsinya menghindari hamil tetapi tidak sekaligus mengurangi kejadian hamil ektopik.

Penyebab kehamilan ektopik
Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi pada tuba sehingga setiap gangguan pada tuba yang disebabkan infeksi akan menimbulkan gangguan dalam perjalanan hasil konsepsi menuju rahim. Sebagai gambaran penyebab kehamilan ektopik dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Gangguan pada lumen tuba.
• Infeksi menimbulkan perlekatan endosalping sehingga menyempitkan lumen.
• Hipoplasia tuba sehingga lumennya menyempit.
• Operasi plastik pada tuba (rekonstruksi) atau melepaskan perlekatan dan tetap menyempitkan tuba.

b. Gangguan di luar tuba.
• Terdapat endometriosis tuba sehingga memperbesar kemungkinan implantasi.
• Terdapat divertikel pada lumen tuba.
• Terdapat perlekatan sekitar tuba sehingga memperkecil lumen tuba.
• Kemungkinan migrasi eksternal, sehingga hasil konsepsi mencapai tuba dalam keadaan blastula.

Dengan tcrjadinya implantasi di dalam lumen tuba dapat terjadi beberapa kemungkinan:

1. Hasil konsepsi mati dini.
• Tempatnya tidak mungkin memberikan kesempatan tumbuh kembang hasil konsepsi mati secara dini.
• Karena kecilnya kemungkinan diresorbsi

2 Terjadi abortus.
• Kesempatan berkembang yang sangat kecil menyebabkan basil konsepsi mati dan lepas dalam lumen.
• Lepasnya hasil konsepsi menimbulkan perdarahan dalam lumen tuba atau keluar lumen serta membentuk timbunan darah.
• Tuba tampak berwarna biru pada saat dilakukan operasi.

3. Tuba fallopii pecah.
• Karena tidak dapat berkembang dengan baik maka tuba dapat pecah.
• Joniot villi menmhus tuba. sehingga terjadi ruptura yang menimbulkan timbunan darah ke dalam ruangan abdomen.
• Ruptura tuba menyebabkan basil konsepsi terlempar keluar dan kemungkinan untuk melakukan implantasi menjadi kehamilan abdominal sekunder.
• Kehamilan abdominal dapat mencapai cukup besar.

Gejala klinik kehamilan ektopik
Gambaran klinik kehamilan ektopik bervariasi dari bentuk abortus tuba atau terjadi ruptura tuba. Mungkin dijumpai rasa nyeri dan gejala hamil muda. Pada pemeriksaan dalam terdapat pembesaran uterus yang tidak sesuai dengan tua kehamilan dan belum dapat diraba kehamilan pada tuba. karena tuba dalam keadaan lembek.

Bila terjadi gangguan kehamilan tuba, gejalanya tergantung pada tua kehamilan tuba, lamanya ke dalam rongga abdomen, jumlah darah yang terdapat dalam rongga abdomen, dan keadaan umum ibu sebelum kehamilan terjadi. Dengan demikian trias gejala klinik hamil ektopik terganggu sebagai berikut:

1. Amenorea.
• Lamanya amenorea bervariasi dari beberapa hari sampai beberapa bulan.
• Dengan amerorea dapat dijumpai tanda tanda hamil muda, yaitu morning sickness, mual-muntah, terjadi perasaan ngidam.

2. Terjadi nyeri abdomen.
• Nyeri abdomen disebabkan kehamilan tuba yang pecah.
• Rasa nyeri dapat menjalar ke seluruh abdomen tergantung dari perdarahan di dalamnya.
• Bila rangsangan darah dalam abdomen mencapai diafragma, dapat terjadi nyeri di daerah bahu.
• Bila darahnya membentuk hematokel yaitu timbunan di daerah kavum Douglas akan terjadi rasa nyeri di bagian bawah dan saat buang air besar.

3. Perdarahan.
• Terjadinya abortus atau ruptura kehamilan tuba terdapat perdarahan ke dalam kavum abdomen dalam jumlah yang bervariasi.
• Darah yang tertimbun dalam kavum abdomen tidak berfungsi sehingga terjadi gangguan dalam sirkulasi umum yang menyebabkan nadi meningkat, tekanan darah menurun sampai jatuh dalam keadaan syok.
• Hilangnya darah dari peredaran darah umum yang mengakibatkan penderita tampak anemis, daerah ujung ekstremitas dingin, berkeringat dingin, kesadaran menurun, dan pada abdomen terdapat timbunan darah.
• Setelah kehamilannya mati, desidua dalam kavum uteri dikeluarkan dalam bentuk desidua spuria, seluruhnya dikeluarkan bersama dan dalam bentuk perdarahan hitam seperti menstruasi.

Diagnosis hamil ektopik yang terganggu
Menegakkan diagnosis hamil ektopik terganggu tidaklah terlalu sukar dengan melakukan:

1. Anamnesa tentang trias kehamilan ektopik terganggu.
• Terdapat amenorea (terlambat datang bulan).
• Terdapat rasa nyeri mendadak disertai rasa nyeri di daerah bahu dan seluruh abdomen.
• Terdapat perdarahan melalui vaginal.

2. Pemeriksaan fisik.
a. Fisik umum.
• Penderita tampak anemis dan sakit.
• Kesadaran bervariasi dan baik sampai koma-tidak sadar.
• Daerah ujung dingin.
• Pemeriksaan nadi meningkat, tekanan darah turun sampai syok.
• Pemeriksaan abdomen: perut kembung, terdapat cairan bebas-darah, nyeri saat perabaan.

b. Pemeriksaan khusus melalui vaginal.
• Nyeri goyang pada pemeriksaan serviks.
• Kavum Douglas menonjol dan nyeri.
• Mungkin terasa tumor di samping uterus.
• Pada hematokel tumor dan uterus sulit dibedakan.

3. Kehamilan abdominal.
Kehamilan abdominal dapat berlanjut sampai mencapai besar tertentu. Dalam perkembangannya kadang kadang mencapai aterm, atau mati karena kekurangan nutrisi yang disebabkan plasenta tidak mencapai tempat yang baik. Karena trimplantasi di luar rahim, setiap gerakan menimbulkan rasa sakit, gerakan janin tampak dengan jelas di bawah dinding abdomen.

Pada palpasi janin langsung teraba di bawah kulit abdomen, ballotement tidak terjadi. Kehamilan abdomen sangat jarang terjadi, I per 3000 kehamilan ektopik.

Bagaimana sikap bidan menghadapi kehamilan ektopik terganggu? Kehamilan ektopik terganggu merupakan masalah klinis yang memerlukan penanganan spesialistis, sehingga rujukan merupakan langkah yang sangat penting. Dengan gambaran klinis kehamilan ektopik terganggu, kiranya bidan dapat menegakkan diagnosis kemungkinan, sehingga sikap yang diambil adalah segera merujuk penderita ke puskesmas, dokter atau langsung ke rumah sakit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer widget