1. Jaga pikiran.
Pikiran yang keluar dari kening kita yang merupakan titik/ area sujud harus dijaga dengan baik. Pikiran yang ruwet akan mengacaukan sistem yang ada di tubuh kita, baik itu sistem pencernaan, emosional, jantung, atau sistem panas/elektrik tubuh kita. Satu saja element sistem yang kacau di tubuh kita akan menyebabkan organ tubuh ada yang kurang berfungsi, lama-lama malah tidak berfungsi. Hal ini dapat dimengerti karena Allah menciptakan manusia sebagai mahluk yang sangat sempurna. Bagaimana cara terbaik menjaga pikiran? Saya rasa, Bapak/lbu pasti tahu, dan bisa dipelajari dari orang yang ahli di bidang ini. Yang penting, berusaha meminimalisir bahkan meniadakan sesuatu yang memicu kita berpikir ruwet/kusut/complicated, di antaranya: jangan mengerjakan pekerjaan diluar batas kemampuan, mengerjakan tugas dengan serius dan sistematis serta harus sabar, jangan berbohong, dll.
2. Jaga makanan.
Jangan membiasakan diri dengan makanan yang walaupun halal tetapi akan menyebabkan tumpukan lemak jenuh dan asam urat/purin dalam tubuh kita. Makanan seperti jeroan, lalapan tertentu, atau nasi yang berlebihan akan menyebabkan terjadi pengapuran yang akan rnelapisi sistem saraf di tubuh kita, sehingga sinyal elektrik dart otak/pikiran kita tidak dapat disampaikan dengan sempurna ke titik ujung saraf. Akibatnya, pasti ada organ tubuh kita yang kurang berfungsi. Dalam kitab suci Al Quran sebenarnya sudah ada jenis makanan/minuman/ buah-buahan/sayuran yang terbaik seperti madu, daging burung/unggas, ikan laut, minyak zaitun (tanpa kolesterol), kurma, apel, anggur, dan sawi. Di samping itu, sebaiknya kita menjaga sumber dana yang akan dibelikan untuk makan. Artinya, untuk mendapatkan keberkahan yang sempurna, sumber dan penggunaan dananya harus halal dan baik kualitasnya.
3. Jaga kelakuan.
Kelakuan sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Kelakuan yang buruk, terutama tidak bisa menjaga kemaluan, dapat rnendatangkan penyakit. Alat vital (kemaluan), terkadang lebih berpengaruh daripada alat yang sangat vital, yaitu OTAK. Untuk itu, kita harus menyadari cara mengendalikan kelakuan kita. Kalau Aa Gym, mengembangkan aplikasi Manajemen Qolbu; Steven Covey mengembangkan 7 kebiasaan yang sangat efektif dalam meningkatkan kualitas hidup kita, bagaimana kalau kita mengembangkan manajemen nafsu? Steven Covey menyebutkan bahwa salah satu kunci sukses adalah kita diharuskan membiasakan untuk build the relationship. Bukankah ini sama dengan Hablum minan-nas, hubungan baik sesama manusia, melampaui batas/sekat golongan, suku bangsa. Kemudian kebiasaan yang ke 7 adalah sharpen the saw, yang maknanya, konsisten dan sabar dalam kebiasaan yang baik.
4. Jaga kelenturan.
Daud adalah model manusia perkasa, senang puasa,
berburu/mengembara. Sudah pasti tubuhnya tidak tersalut oleh lemak jenuh, asam urat, dan sangat lentur. Sistem elektrik di tubuhnya sangat sempurna, sehingga bisa menyalurkan atau menghasilkan papas yang sangat tinggi di telapak tangannya, bahkan, dalam suatu riwayat, besi pun bisa lunak di tangannya. Kelenturan tubuh, sebenarnya, dapat dijaga dengan beberapa cara. Misalnya, yoga, balet, dan olah raga lainnya. Namun, menurut pemikiran dan penelitian nara sumber, cara yang terbaik adalah shalat. Tetapi, shalat yang bagaimana? Nanti akan dijelaskan secara rinci pada hubungan shalat dengan penjagaan kelenturan urat saraf.
5. Jaga pakaian.
Dalam Al Qur’an, sebenarnya, sudah ada perintah untuk orang yang kualitas imannya tinggi, terutama wanita, untuk menjaga auratnya dengan cara berpakaian yang longgar, menutupi tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangannya (kerudung). Kenapa wanita? Kalau kita mau berpikir dan meneliti secara seksama, wanita itu adalah mahkluk yang sangat sensitif, sangat indah, sangat tenter. Apabila ingin menjaga keindahan, kelenturan, dan sensitivitasnya, coba perhatikan dan aplikasikan cara berpakaian yang terbaik. Sengatan matahari secara langsung akan menyebabkan kulit kering karena keringat langsung menguap tanpa terhalang oleh kain. Kulit yang kering akan merusak sistem keringat, sehingga saraf akan menjadi kering. Yang berbahaya, jika ada saraf yang di leher, di pangkal lengan, atau di ujung jari kering, berdasarkan penelitian, akan menyebabkan sistem pencernaan terganggu, liver bengkak, sakit perut, sakit typhus, atau susah buang angin. Jika yang kering sarafnya di pangkal/bagian lengan, akan mengakibatkan terganggunya sistem reproduksi.
Mengenai gerakan wudhu yang diimplementasikan dalam teknik pijat untuk menjaga fungsi saraf. Ini hanya berdasarkan pengalaman nara sumber selama mengobati dirinya dan orang lain. Pakaian yang sempit pada wanita, terutama BH (Breast Holder), akan menyebabkan saluran lemak, lendir, cairan tubuh, dan pipa darah menjadi tersumbat. Lama-lama menggumpal dan mengeras, bahkan membusuk sehingga merusak jaringan saraf. Bakteri/virus akan menyebar ke mana-mana merusak organ tubuh yang lain, tergantung ke mana kabel-kabelnya/urat saraf dan pipa darahnya tersambung atau mengalir. Jadi, cara berpakaian sangatlah berpengaruh terhadap kesehatan kita. Ikat pinggang yang kencang merusak saraf di pinggang, jam tangan kencang merusak saraf di pergelangan tangan, cincin sempit merusak saraf di jari tangan kita. Karena sangat sempurnanya sistem saraf di tubuh kita, sehingga harus dijaga setiap titik di tubuh kita. Jangan ada urat saraf yang terjepit, kering, busuk, atau putus. Begitu pula kalau tubuh kita sering kedinginan karena ruangan ber-AC. Dari hasil pengamatan nara sumber, banyak sekali yang mati rasa pada ujung saraf di tengkuk dan pundak, serta pinggang karena lemak jenuh yang ada di saluran lemak dan serat daging menjadi beku, sehingga menyebabkan aliran darah tersumbat, kemudian sistem panas tubuh tidak bekerja optimal, bahkan sistem keringat tidak berfungsi.
Kalau banyak kabel yang mati rasa maka ada organ tubuh kita kurang berfungsi. Yang bahaya, jika saluran air lebih yang ada dalam paru atau serat daging yang tersambung ke saluran ginjal tersumbat, akan menyebabkan paru-paru basah dan sel paru-paru bisa membusuk, atau minimal kedinginan. Tidur terlalu lama pada malam hari yang lembab, menyebabkan tersumbatnya saluran air lebih ini, dan banyak saraf di pundak, terutama bagian belikat akan terhimpit oleh berat badan kita, sehingga banyak saraf yang kurang berfungsi. Pantas, kita dianjurkan untuk bangun malam hari rnelakukan shalat tahajud untuk menjaga kelenturan tubuh dan mencegah terjadinya sumbatan.
Source : http://artikelterbaru.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar