Club Cooee

Rabu, 26 Oktober 2011

Golongan Darah Dan Penyakit


Penyakit Golongan Darah 0

Kelemahan umum golongan darah 0:
- Sulit menerima makanan dan lingkungan baru,
- Sistem kekebalan tubuh mudah bereaksi secara berlebihan mengakibatkan perusakan diri sendiri (autoimun).

Penyakit yang berisiko tinggi bagi mereka yang bergolongan darah 0, antara lain.

Kelainan Pembekuan Darah
Kekurangan faktor pembekuan menyebabkan darah mereka yang golongan darah 0 lebih encer karena faktor pembeku darah seperti ristositas darah sangat rendah. Kelebihannya adalah tidak ada endapan darah pada dinding pembuluh darah, tetapi sulit dalam proses penggumpalan darah, seperti pada penderita varises. Selain itu, mereka yang bergolongan darah 0 sangat berisiko terhadap pemakaian obat yang mengandung Aspirin dan antibiotik seperti Erythromycin, dan mengandung macrolicis baru seperti Azithromycin karena dapat mengakibatkan perdarahan hebat.

Peradangan
Peradangan yang terjadi pada mereka yang golongan darah 0, terutama adalah osteo artritis (OA), rematoid artritis (RA), dan asam urat. Penyebab timbulnya osteo artritis (kebanyakan pada orang tua) diperkirakan karena autoimun dari sistem imun golongan darah tipe 0 yang tidak toleran terhadap lingkungan dan sejumlah makanan tertentu yang kadar lektinnya (protein yang dapat menggumpalkan sel-sel golongan darah tertentu) menyebabkan peradangan sendi.

Asam Urat
Asam urat terjadi karena gangguan metabolisme protein purin dalam darah yang menyebabkan kelebihan pembuangan purin berbentuk kristal di sendi. Kelebihan pembuangan ini juga dapat menyerang organ lain seperti ginjal, katup jantung, dan mata. Pada ginjal terjadinya kristal asam urat menyebabkan terbentuknya batu ginjal.

Asam urat biasanya terjadi pada pria dan wanita setelah memasuki masa menopause, sebagai akibat menurunnya hormon estrogen. Sepertiga dari mereka biasanya juga akan menderita radang sendi urat. Telah ditemukan bukti bahwa ras yang banyak mengidap asam urat adalah suku Maori di Selandia Baru dan bangsa Filipina, yang ternyata memiliki golongan darah 0 yang dominan.

Produksi Tiroid Rendah
Mereka yang bergolongan darah 0 cenderung mempunyai metabolisme tiroid yang tidak stabil karena kekurangan iodium. Hal ini menyebabkan banyak efek samping, misalnya penambahan berat badan, retensi cairan, dan mudah lelah. Iodium adalah satu-satunya mineral yang menghasilkan hormon tiroid. Meskipun suplemen iodium tidak dianjurkan, jumlah iodium dalam jumlah kecil harus ditemukan dalam pola makan mereka yang bergolongan darah 0.

Tukak (Luka) Lambung
Tukak lambung terjadi pada saluran penghubung lambung ke usus 12 jari yang merupakan bagian distal lambung yang panjangnya 1-2 cm dan merupakan saluran sempit yang berperan sebagai pembuka dan penutup untuk menyalurkan makanan dari lambung ke usus 12 jari. Seperti diketahui timbulnya tukak lambung diakibatkan oleh ketidakseimbangan faktor yang dapat merusak (HCL-pepsin) dengan faktor Jaya tahan mukosa lambung dan usus 12 jari. Mereka yang bergolongan darah 0 rentan terserang penyakit ini karena asam lambungnya lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang golongan darah lain.

Alergi
Mereka yang bergolongan darah 0 sangat sensitif terhadap antibiotika penicilin, demikian juga terhadap sulfa seperti co-trimoxazole yang dapat menyebabkan gatal pada kulit. Pada umumnya orang berpendapat bahwa alergi timbul karena pengonsumsian makanan tertentu, tetapi yang sebenarnya terjadi adalah alergi timbul karena saluran pencernaan yang tidak toleran terhadap lektin makanan tersebut. Reaksi alergi terhadap makanan dapat terjadi melalui sistem kekebalan, yakni terbentuknya antibodi terhadap makanan tertentu. Reaksinya cepat dan kuat, berupa pembengkakan dan kram, atau gejala lain yang menandakan tubuh menolak racun makanan.

Dengan demikian, lektinlah yang harus ditakuti karena memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Lectin dalam makanan, terutama gandum berinteraksi dengan immunoglobulin-E antibodi yang terdapat dalam darah. Antibodi ini menstimulasi basophil, sehingga tidak saja mengeluarkan antihistamin, tetapi juga kinins, yang mengakibatkan efek buruk pada jaringan leher dan menyebabkan pengerutan paru. Oleh karena itu, mereka yang bergolongan darah 0 yang mengidap penyakit asma hendaknya mencoret gandum dari menunya.

Penyakit Golongan Darah A
Kelemahan umum golongan darah A:
- Sulit mencema dan memetabolisme protein hewani,
- Sistem kekebalan tubuh rentan serangan mikroorganisme.

Penyakit yang berisiko tinggi bagi mereka yang bergolongan darah A, antara lain.

- Penyakit Jantung
Faktor risiko dari kelemahan metabolisme protein dan lemak hewani pada mereka yang bergolongan darah A membuat otot-otot jantung kurang nutrisi, memperlemah denyut jantung, menyebabkan profil lemak menjadi abnormal, dan kerja otot jantungnya kurang baik. Keadaan tersebut menyebabkan penyempitan pembuluh darah koroner sehingga darah terhambat mencapai jaringan-jaringan jantung. Dalam jangka panjang akan mengakibatkan kematian jaringan-jaringan jantung. Mereka yang bergolongan darah A membutuhkan bantuan enzim pencernaan untuk membantu memetabolisme protein hewani atau setidaknya mengurangi mengonsumsi daging merah. Gejala penyakit jantung antara lain sesak napas, nyeri dada, detak jantung berdebar-debar, dan pingsan. Penyakit jantung lebih sering menyerang mereka yang bergolongan darah A yang memiliki penyakit diabetes mellitus, hipertensi, perokok, memiliki profil lemak abnormal, dan mereka yang kurang berolahraga. Penyakit ini rentan menyerang laki-laki berusia 50-60 dan wanita berusia 60—70 tahun.

- Diabetes Mellitus
Faktor risiko dari kelemahan metabolisme protein dan lemak hewani yang memengaruhi kerja jantung, juga akan dialami oleh pankreas terutama pada usia paruh baya ke atas. Produksi insulin dalam darah pun ikut terganggu, sehingga tingkat kesehatan pankreas sangat buruk atau bahkan tidak berfungsi. Keadaan ini membuat mereka yang bergolongan darah A rentan terhadap serangan penyakit diabetes mellitus tipe I dan II.

Diabetes mellitus adalah istilah kedokteran untuk menyebut penyakit gula atau kencing manis. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, diabetes artinya mengalir terus, mellitus berarti madu atau manis. Jadi, istilah ini menunjukkan dalam tubuh penderita terdapat cairan manis yang mengalir terus.

Diabetes mellitus terjadi karena menurunnya jumlah hormon insulin yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Penurunan hormon ini mengakibatkan seluruh gula (glukosa) yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproses secara sempurna, sehingga kadar glukosa di darah dalam tubuh akan meningkat. Menurunnya produksi insulin ini disebabkan oleh terjadinya kerusakan sebagian kecil atau sebagian besar sel-sel beta pada pulau langerhans dalam kelenjar pankreas. Apabila penyakit ini dibiarkan tidak terkendali atau penderita tidak menyadari penyakitnya, bertahun-bertahun kemudian akan timbul berbagai komplikasi kronis yang berakibat pada kematian. Diabetes mellitus dibagi menjadi dua golongan sebagai berikut.

Diabetes Mellitus Tipe I
Kebutuhan insulin pada penderita diabetes mellitus tipe I sangat tergantung dari luar (suntik). Peran tanaman obat diperlukan untuk mengimbangi pemakaian insulin suntik, sehingga penurunan kadar gula darah penderita tidak menyebabkan efek buruk bagi organ tubuh lain.

Diabetes Mellitus Tipe II
Penderita diabetes mellitus tipe II tetap terlihat sehat dan kerja pankreas masih berjalan baik, tetapi kurang optimal. Gejala penyakit seperti selalu buang air kecil pada malam hari baru tampak setelah kadar gulanya meningkat. Penggunaan tanaman obat yang berkhasiat menurunkan kadar gula dan tanaman obat yang berkhasiat menyehatkan fungsi pankreas sangat dianjurkan bagi penderita penyakit ini. Tanaman obat yang berkhasiat menurunkan kadar gula antara lain ciplukan, dandang gendis, sambiloto, daun sendok, lidah buaya, krokot, dan brotowali. Sementara itu, jenis tanaman obat untuk menyehatkan fungsi pankreas adalah lidah buaya, daun sendok, dan krokot.

Kanker
Sebagai akibat dari sistem kekebalan tubuh yang rentan terhadap serangan mikroorganisme, mereka yang bergolongan darah A sangat mudah terjangkit penyakit ganas, terutama kanker. Kanker adalah penyakit pertumbuhan sel yang tidak normal dan mengancam kesehatan sel yang masih normal. Sel-sel kanker tidak seperti sel-sel tumor jinak, menunjukkan sifat invasi dan metastasis serta sangat anaplastik.

Jenis kanker menurut tempat tumbuhnya dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu karsinoma (kanker yang tumbuh pada sel epitel), sarkoma (kanker yang tumbuh pada jaringan penunjang tubuh), leukimia (kanker yang tumbuh pada jaringan yang menghasilkan darah), dan lymphoma (kanker yang tumbuh pada jaringan limfa). Dari pembagian ini, kanker dibagi menjadi 12 kelompok yaitu kanker kandungan, kanker payudara, kanker pernapasan (paru dan tenggorok), kanker organ cerna (hati-pankreas), kanker tulang dan otot, kanker saluran kencing (ginjal, prostat, dan kantong kemih), kanker kulit, kanker getah bening, kanker darah (leukemia), kanker mata (retinoblastoma), kanker saluran cerna (esofagus, lambung, usus kecil, dan usus besar), dan kanker saraf (otak).

Menurut stadiumnya, kanker dibagi menjadi dua, yaitu stadium dini dan stadium lanjut. Pada stadium dini gejala kanker belum terlihat dan serangannya belum menjalar ke dalam jaringan, sedangkan pada stadium lanjut kanker sudah menjadi besar, sudah menyusup ke jaringan sekitar, serta sudah menjalar ke dalam pembuluh darah dan getah bening.

Berikut ini beberapa penyebab kanker.
Senyawa kimia
Senyawa kimia yang dapat menyebabkan penyakit kanker adalah karsinogen. Masuknya karsinogen ke dalam tubuh bisa melalui makanan (aflatoksin bl, ethionine, nitrosamine, sacarine, dan siklamat), melalui bahan yang disentuh (asbestos, vinyl chloride, niche!, chroom, arsen), melalui hisapan (arang, tarr, asap rokok), dan karsinogen dalam bentuk obat-obatan dan hormon (diethyl stilbestrol, phenasetin, oral kontraseptik).

Faktor fisika
Energi radiasi matahari, nuklir, dan radionukleida. Energi-energi tersebut menyebabkan mutasi sel normal menjadi tidak normal.

Virus
- RNA virus dan DNA virus yang merusak kromosom dan inti sel sehingga mengacaukan pertumbuhan sel yang sebenarnya.
- EB virus
- Virus hepatitis B, C, dan D. Virus-virus ini merusak dan mematikan jaringan hati.

Jejak kronik
Iritasi kronis dan inflamasi (peradangan) kronis yang tidak disembuhkan dalam waktu lama akan merusak sel akibat adanya mutasi.

Kelemahan genetik
Genetik membawa pengaruh terhadap pertumbuhan sel serta metabolisme dan daya tahan tubuh. Kelemahan pada sistem daya tahan tubuh terhadap radikal bebas dengan mudah akan mengikat sel untuk berubah fungsi menjadi ganas.

Gangguan Hati dan Kantong Empedu
Mereka yang bergolongan darah A mudah mengalami gangguan hati dan kantong empedu yang biasa disebut dengan istilah hepatitis. Hepatitis (penyakit kuning) adalah peradangan pada jaringan hati dan kantong empedu, karena kesulitan metabolisme protein dan lemak hewani. Gangguan ini dipicu juga oleh kesehatan hati yang mudah terganggu, sehingga mikroorganisme mudah menerobos masuk ke tubuh, terutama organ hati.

Penyakit Golongan Darah B
Kelemahan umum golongan darah B:
- Tidak ada kelemahan alami yang berarti, tetapi ketidak-seimbangan metabolisme tubuh dan makanan yang dikonsumsi cenderung menyebabkan penyakit autoimun dan memicu munculnya virus langka yang berkembang lambat, seperti virus HIV dan virus flu burung.

Penyakit yang berisiko tinggi bagi mereka yang bergolongan darah B sebagai berikut.
Diabetes Mellitus
Faktor risiko dari kelemahan metabolisme tubuh (terutama kesulitan metabolisme protein dan lemak hewani) membuat mereka yang bergolongan darah B rentan terhadap serangan penyakit diabetes mellitus tipe I dan II.

Sindrom Letih Lesu Kronis
Sehat, bugar, dan stamina terjaga adalah satu kesatuan kondisi tubuh yang saling berhubungan erat. Istilah sehat sering diartikan kondisi tubuh yang terbebas dari penyakit. Bugar merupakan kondisi kemampuan fisik seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien yang tidak memerlukan keterampilan khusus, misalnya berjalan, berlari, melompat dan lain-lain. Sedangkan stamina dikaitkan dengan kemampuan tubuh memasok energi yang cukup untuk melakukan kerja sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan. Dengan demikian untuk mendapatkan stamina yang cukup tergantung pada metabolisme yang efektif dalam tubuh untuk menghasilkan energi dari sumber-sumbernya yaitu makanan yang dikonsumsi atau dari cadangan energi yang disimpan. Mereka yang bergolongan darah B rentan sekali terkena sindrom letih lesu kronis akibat dari kelemahan sistem metabolisme tubuh yang menyebabkan banyak energi terserap untuk mengatasi kelemahan ini.

Tidak dipungkiri gaya hidup modern telah membuat kuantitas dan kualitas kesibukan semakin bertambah. Kesibukan tersebut membuat kendala seseorang sulit untuk merealisasi pola hidup sehat. Akibatnya berpengaruh pada stamina tubuh dan mengganggu kelancaran aktivitas sehari-hari. Banyak cara untuk mengatasi prantaranya lewat terapi herbal. Namun cara paling tepat adalah dengan mengatur pola makan yang sehat dan gizi yang seimbang, berolahraga secara teratur, cukup istirahat dan tidur yang teratur, serta mengelola stres dengan baik.

Penyakit Autoimun
Lupus atau systemic lupus erythematosus adalah penyakit kronis autoimun yang terjadi karena produksi antibodi (zat kekebalan tubuh) berlebihan. Penyakit lupus dapat berakibat fatal jika tidak terdiagnosis dan ditangani sejak dini. Banyak gejala yang ditimbulkan oleh penyakit lupus yang menyerupai penyakit lain. Karenanya penyakit ini sering disebut sebagai “peniru ulung”.

Penyakit lupus sering menyerang wanita dalam usia produktif. Gejala umumnya adalah demam, rasa lelah berkepanjangan, rambut rontok, dan pegal-pegal otot. Ruam-ruam merah pada wajah yang menyerupai bentuk kupu-kupu, lemas, dan kerontokan rambut merupakan ciri yang paling sering terjadi pada penderita lupus. Penyakit lupus sendiri dibagi menjadi tiga jenis yaitu, LSE (Lupus Erythematosus Systemic), lupus discoid dan lupus obat (terjadi karena efek samping obat).

Penyakit lupus tidak menular dan tidak dapat dikatakan sebagai penyakit keturunan. Hingga kini, tingkat prevalensi penderita lupus akibat faktor genetik hanya mencapai 10%. Faktor yang diduga sangat berperan memicu munculnya penyakit lupus adalah lingkungan, seperti paparan sinar matahari, stres, beberapa jenis obat, dan virus.

Penyakit Golongan Darah AB
Kelemahan umum golongan darah AB.
- Saluran cerna sensitif, mudah terserang mikroba.

Penyakit yang berisiko tinggi bagi mereka yang bergolongan darah AB sebagai berikut.

Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah penyakit penyempitan pembuluh darah koroner pada jantung yang mengakibatkan darah terhambat mencapai jaringan-jaringan jantung sehingga jaringan-jaringan tersebut mati. Hal ini disebabkan oleh adanya profil lemak yang tidak normal sebagai akibat dari lemahnya sistem metabolisme lemak pada mereka yang bergolongan darah AB.

Penyakit Kanker
Sebagai akibat dari sistem kekebalan tubuh yang rendah terhadap serangan mikroba dan kurangnya antibiotik, mereka yang bergolongan darah AB sangat mudah terjangkit penyakit ganas, terutama kanker. Kanker adalah penyakit pertumbuhan sel yang tidak normal dan mengancam kesehatan sel yang masih normal. Sel-sel kanker tidak seperti sel-sel tumor jinak, ia menunjukkan sifat invasi dan metastasis serta sangat anaplastik.

Saluran Cerna yang Sensitif
Hal ini disebabkan karena mereka yang bergolongan darah AB tidak menghasilkan asam lambung dalam jumlah besar, sehingga tidak cukup efektif untuk mencerna terlalu banyak protein hewani. Oleh karena itu, orang dengan golongan darah ini harus banyak mengonsumsi makanan atau buah-buahan yang bersifat basa seperti semangka atau pisang. Hindari juga konsumsi merica dan cuka. Kelebihan produksi lendir pada organ pencernaan juga sangat mengganggu. Mengkonsumsi lemon di pagi hari sangat membantu membersihkan kelebihan lendir yang terbentuk selama anda tertidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer widget