Club Cooee

Senin, 25 Juli 2011

3 Sikap Mental Sang Juara Yang Perlu Anda Miliki

Beberapa waktu lalu saya mengikuti forum leadership buat para manajer Unilever Indonesia. Salah satu pembicara yang tampil adalah Adam Khoo, seorang motivator asal negeri jiran Singapura. Dengan gayanya yang bersemangat dan logat Inggris Singapore yang khas, Adam memberikan beberapa pelajaran berharga.

Dari materi yang disampaikan Adam, ada 3 pelajaran penting yang saya petik. Setelah saya renungkan kembali, saya mencoba memahaminya sebagai sikap mental juara. Sikap ini perlu dimiliki oleh siapa saja yang ingin maju.

Berikut saya ingin membaginya bersama Anda.


1. Berani Bertindak

Setiap orang tentu memiliki tujuan yang hendak dicapai. Apakah itu untuk meraih pekerjaan tertentu, menciptakan sebuah alat, atau menulis sebuah buku. Ada kalanya tujuan yang hendak dicapai sudah bulat dan jelas. Namun tak jarang tujuan itu masih buram. Sebuah tujuan dapat dicapai dengan berbagai cara yang disebut dengan strategi. Pepatah mengatakan, banyak jalan menuju Roma. Demikian halnya untuk mencapai target dan tujuan Anda, ada banyak strategi yang bisa dipilih.

Namun sehebat apapun tujuan yang hendak dicapai, secanggih apapun strategi yang dipersiapkan, semuanya tidak akan berguna tanpa tindakan. Ya, sebuah tindakan akan menentukan apakah Anda berhasil atau tidak. Sebuah tindakan akan menguji apakah strategi yang Anda pakai sudah tepat atau tidak. Namun sayangnya, banyak orang hanya berhenti dengan sebuah cita-cita dan strategi saja. Ingat tanpa tindakan, tidak ada yang terjadi.

Jadi, setelah Anda merumuskan tujuan dan merancang strategi, selanjutnya kerjakan.

Beranilah bertindak.

TAKE ACTION to make it happen.

2. Menyikapi Kegagalan

Ada banyak alasan ketika seseorang menghindar dan menunda sebuah tindakan: takut, malas, dan khawatir gagal. Apakah sebenarnya kegagalan itu? Mengapa kita takut gagal?

Setiap tindakan akan membawa konsekuensi: berhasil atau gagal. Kita mengatakan sesuatu berhasil jika apa yang ditargetkan tercapai. Dan kita mengatakan gagal jika hasil yang diperoleh tidak sesuai harapan. Karena itu, berhasil dan gagal merupakan bagian dari permainan kehidupan. Ada kalanya Anda berhasil dan ada kalanya pula gagal.

Dengan bertindak maka Anda membuka peluang 50% berhasil dan 50% gagal. Sedangkan jika Anda menunda-nunda dan tidak melakukan apapun, sebenarnya Anda kehilangan kesempatan 50% untuk berhasil.

Jadi jangan takut gagal. Thomas Alfa Edison gagal ribuan kali sebelum berhasil menemukan filamen lampu pijar. Orang-orang yang kita kagumi atas prestasi dan keberhasilan mereka dalam berbagai bidang juga telah mengalami kegagalan sebelumnya. Tidak percaya? Coba tanyakan mereka.

Seringkali orang yang berhasil adalah orang yang telah berkali-kali gagal. Mereka pernah terjatuh, tersandung, namun bangkit kembali. Kegagalan memberi kita sebuah pelajaran untuk merumuskan kembali apa yang menjadi tujuan sebenarnya dan strategi yang kita pakai dalam bertindak.

Seorang bayi yang belajar berjalan pun gagal berkali-kali sebelum akhirnya bisa berdiri tegak dan melangkahkan kaki dengan mantap.

Sikapi kegagalan dengan bijak. Ambil hikmah dari setiap kegagalan dan jadikan masukan untuk menentukan tindakan dan strategi Anda selanjutnya.


3. Menyikapi Keadaan

Pekerjaan paling gampang adalah mencari kesalahan dari pihak lain. Sayangnya, ini pula yang sering dilakukan banyak orang. Ketika target tidak tercapai, kita menyalahkan atasan yang tidak memberi dukungan, rekan kerja yang tidak kooperatif. Ketika hari hujan, kita menyalahkan pakaian yang basah dan jalanan yang macet.

Dunia dipenuhi oleh berbagai kejadian yang bisa menyenangkan atau tidak menyenangkan. Dan ada begitu banyak kejadian yang tidak bisa kita atur keadaannya. Berita baiknya, kita bisa memilih respon apa yang ingin kita berikan. Respon inilah yang akhirnya menentukan hasil. Bukan keadaan atau situasi yang ada di sekitar kita.

Ketika Apple berencana membuat iPhone, mereka dihadapkan pada situasi yang tidak menguntungkan. Mereka tidak punya pengalaman sama sekali di bidang handphone dan harus bersaing langsung dengan produsen berpengalaman panjang seperti Nokia.

Jika ingin menyalahkan keadaan, maka sangat gampang mengatakan, “Kita tidak punya keahlian membuat handphone. Pemain yang ada sudah sangat berpengalaman. Sebaiknya kita membuat yang lain saja.”

Namun Apple memilih respon yang berbeda. Mereka tidak ingin menyalahkan keadaan dan situasi yang tidak menguntungkan. Sejarah membuktikan akhirnya mereka bisa membuat handphone revolusioner yang tidak dibayangkan orang sebelumnya.

Situasi yang tidak menguntungkan diubah menjadi kesempatan membuat handphone yang berbeda dari kebanyakan sekaligus membuat standard baru. Meskipun tidak punya pengalaman sama sekali di bidang handphone, mereka punya keunggulan lain: pengalaman di bidang komputer dan antar muka yang intuitif. Maka jadilah sebuah komputer mini yang bisa digunakan untuk berkomunikasi.

Dalam hidup, Anda akan berhadapan dengan orang yang mengesalkan dan kejadian yang mengecewakan. Anda akan rugi jika terus menerus dipengaruhi oleh keadaan. Jika Anda menanggapinya dengan kesal dan kecewa, maka hari indah menjadi muram. Sebaliknya jika kita menyikapi dengan positif, melihat kesempatan di balik situasi sulit, maka kita bisa mengubah setiap hari jadi menyenangkan.

Hidup akan lebih sehat, jiwa dan raga.



Demikian tiga pelajaran yang ingin saya bagi buat Anda.

Mulai sekarang, jangan tunda untuk bertindak ketika Anda harus melakukannya.

Jangan takut gagal karena gagal merupakan langkah awal keberhasilan.

Pilih sikap dan respon yang positif terhadap apapun yang terjadi di sekitar Anda.

Niscaya Anda dapat menjalani peristiwa apapun dengan kebaikan.

Selamat bekerja dan bertindak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer widget