Fungsi Kulit
Fungsi proteksi
KULIT merupakan bagian luar tubuh yang menutupi organ-organ tubuh manusia. Berdasarkan lokasinya, ketebalan kulit berbeda-beda, sesuai dengan fungsinya. Misalnya, kulit telapak kaki merupakan kulit yang tebal, sedangkan kulit bibir, dada, dan paha kulit tampak lebih tipis. Kadang-kadang di bagian kulit yang tipis, secara transparan, tampak pembuluh darah.
Telapak kaki berfungsi menahan beban tubuh. Karenanya harus memiliki lapisan selaput tanduk yang tebal. Kulit bagian punggung lebih tebal dibandingkan dengan kulit dada. Kulit tangan yang sering terpajan (terpapar) sabun, minyak, dan sebagainya juga mengalami penebalan. Contohnya kulit telapak tangan. Bagian kulit yang sering tertekan atau digaruk akan menebal (kapalan) setempat. Hal ini terjadi akibat sifat atau fungsi proteksi kulit.
Fungsi proteksi terjadi karena beberapa hal.
- Kehadiran selaput tanduk yang bersifat waterproof atau kedap air, sehingga manusia tidak menggelembung ketika berenang.
- Keasaman (pH) kulit akibat keringat dan lemak kulit (sebum) menahan dan menekan bakteri dan jamur yang berkeliaran di sekitar kulit.
- Jaringan kolagen dan jaringan lemak menahan atau melindungi organ tubuh dari benturan.
Fungsi absorbsi (penyerapan)
Kulit bayi dan anak lebih tipis dibandingkan dengan kulit orang dewasa. Kulit orang dewasa, sesuai dengan fungsi proteksi, berkembang menjadi pelindung yang sempurna. Setelah menjadi tua, kulit kembali menipis. Namun, tipisnya berbeda dengan kulit bayi atau anak. Kulit orang tua yang menipis diikuti oleh menipisnya lapisan epidermis (kulit ari) dan dermis (kulit jangat). Karena keduanya menipis, kulit menjadi kering dan keriput. Sedangkan kulit bayi dan anak, tipisnya kedua jaringan tersebut karena belum tumbuh secara optimal. Kulit luarnya saja yang tipis, itu pun hanya di bagian selaput tanduknya (selaput paling luar kulit ari), tetapi lapisan dalam epidermis dan lapisan jangatnya normal.
Akibatnya, kulit bayi dan anak-anak lebih elastis, lembut, dan enak dipandang.
Akibat tipisnya lapisan kulit, penyerapan pada orang tua dan anak-anak lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. Dari itu, pemberian obat oles untuk kulit bayi dan orang tua harus dilakukan dengan hati-hati. Pemakaian yang sembrono akan menimbulkan efek samping yang merugikan. Di sisi lain, akibat terjadinya penyerapan oleh kulit, pengobatan yang dibubuhkan atau dioleskan ke kulit dapat diteruskan oleh pori-pori ke tempat yang sakit, walaupun daya serap obat melalui kulit lebih kecil dampaknya dibandingkan dengan cara diminum atau disuntikkan.
Fungsi eksresi
Fungsi eksresi terjadi karena adanya kelenjar keringat. Racun dan sisa-sisa metabolisme di dalam tubuh bisa dibuang melalui banyak cara, seperti melalui urine (air seni), feses (tinja), empedu, dan keringat. Jika seseorang mengalami gangguan kencing atau saluran kemihnya macet, keringat akan mengandung banyak racun dan sisa metabolisme yang tidak terpakai. Akibatnya, bau keringat menjadi tidak sedap.
Fungsi pengatur tubuh
Disebut memiliki fungsi pengatur tubuh, karena adanya kelenjar keringat dan pembuluh darah kapiler di dalam kulit jangat. Jika udara sedang panas, keringat akan keluar dan menguap. Akibatnya, panas tubuh terserap sehingga udara terasa lebih sejuk. Sebaliknya jika udara sangat dingin, pembuluh darah menguncup (menciut) agar panas tubuh tidak banyak keluar atau tertahan, sehingga tubuh secara otomatis bisa mengatasi persoalan udara dingin.
Warna dan Jenis Kulit
Warna kulit
Warna kulit manusia sangat tergantung dari ras atau keturunannya. Misalnya, orang Negro memiliki kulit yang hitam legam, bangsa Eropa memiliki kulit putih, bangsa Polynesia berkulit kemerahan, Cina (oriental) berkulit kuning langsat, dan orang Asia umumnya berkulit sawo matang. Warna kulit ini ditentukan oleh pigmen yang terdiri dari eumelanin dan feomelanin. Eumelanin adalah pigmen basil oksidasi yang berwarna cokelat tua dan feomelanin adalah pigmen hasil reduksi yang berwarna kuning krem.
Orang Negro hanya memiliki eumelanin, ras kaukasoid (Eropa) hanya feomelanin, sedangkan bangsa Cina dan Jepang sama dengan bangsa Melayu, memiliki kedua jenis pigmen tersebut. Hanya, pada ras oriental (Cina dan Jepang), feomelanin lebih besar dibandingkan dengan eumelanin sehingga berwarna kuning langsat. Sebaliknya, pada orang Melayu feomelanin lebih kecil jika dibandingkan dengan Eumelanin, sehingga berwarna sawo matang.
Pengaruh sinar matahari memperbanyak pembentukan eumelanin sehingga menghitamkan kulit. Kondisi ini banyak terjadi di negara yang beriklim tropis, seperti Asia, Amerika Latin, dan Afrika. Eumelanin ini sangat berguna untuk menangkal pengaruh sinar matahari yang berupa ultra violet yang berbahaya bagi kesehatan kulit, karena bisa menyebabkan kanker kulit. Menurut berbagai penelitian, kanker kulit lebih banyak terjadi pada bangsa yang eumelattin pada kulitnya sedikit.
Jenis kulit
Kulit terbagi menjadi beberapa jenis, yakni kulit kering, kulit berminyak, kulit kombinasi, dam kulit normal. Karena penampakan kulit yang berbeda menurut jenisnya, maka perawatannya pun berbeda.
- Kulit kering
Biasanya kulit dimiliki oleh orang yang memiliki bakat alergi, kurang gizi, terlalu banyak memakai sabun antiseptik, dan mereka yang berusia lanjut.
Gejala
• Kulit kusam.
• Bersisik.
• Cepat keriput.
• Belang putih dan cokelat. Mengalami dehidrasi (kekeringan).
Perlindungan / Perawatan
• Gunakan krim pelembap sesering mungkin, baik pada siang maupun malam hari.
• Gunakan tabir surya, karena kulit jenis ini sangat mudah terkena fleg kecokelatan.
• Jangan memakai sabun untuk membersihkan muka/wajah, karena akan menambah kusam kulit yang sudah kering.
• Pakailah lotion berupa susu pembersih untuk mengangkat sisa riasan wajah, lalu bilas kembali dengan air keran, keringkan, kemudian bubuhkan larutan penyegar untuk melembapkan dan menseterilkan kulit wajah.
• Jangan menggunakan sabun antiseptik berlebihan. Sebab, dari berbagai kasus yang menimpa beberapa orang yang sering menggunakan sabun antiseptik timbul alergi akibat serangan ultra violet dan dapat memicu terjadinya reaksi foto alergi terhadap sinar matahari.
- Kulit berminyak
Kulit berminyak biasanya dimiliki oleh orang yang berpori-pori besar, para remaja, dan penderita jerawat. Orang berjerawat biasanya rambutnya berketombe. Orang yang berjerawat sering mengeluh sulit berdandan, karena riasan wajah tidak tahan lama.
Gejala
• Memiliki komedo atau jerawat di wajah.
• Noda kecokelatan yang terletak di dalam kulit akibat timbunan pigmen di kulit jangat.
• Jerawat bernanah, akibat pecahnya pembuluh darah kapiler, karena penderita sering memijit jerawat.
- Kulit kombinasi
Biasanya kulit tampak lembut dan tidak berkeriput, tetapi kadang-kadang mengalami jerawat di zona T (hidung, dahi, dagu) saja.
- Kulit normal
Kulit normal adalah idaman semua orang, tampak kenyal, lembut dan indah dipandang mata, tanpa riasan make-up pun, pemilik kulit normal tetap tampil cantik dan memikat.
Lapisan Kulit
- Lapisan epidermis (kulit ari)
Lapisan kulit epidermis terdiri dari banyak lapisan sel keratinosit yang selalu aktif melakukan regenerasi dengan proses selama 28 hari. Lapisan paling dalam membentuk pigmen (melanosil) dan pada lapisan kulit paling luar terdapat jaringan tanduk.
- Dernais (kulit jangat)
Lapisan ini terdiri banyak serat kolagen dan elastin yang menunjang kekenyalan kulit. Di antaranya banyak terdapat kelenjar keringat, kelenjar lemak, akar rambut, ujung-ujung saraf perasa, dan pembuluh darah kapiler
Lapisan kulit epidermis, dermis, dan subcutis. Terdiri dan dari bagak sel keratinosit, pembentuk pigmen,dan serat-serat kolagen serta elastis yang menunjang kekeyalan kulit
- Lapisan subcutis
Lapisan kulit ini paling banyak terjadi dan lapisan/jaringan lemak.
Source : http://artikelterbaru.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar