Menyiasati Gumoh pada Bayi
Jangan sepelekan gumoh pada bayi Anda! Meski gumoh normal pada bayi, namun jika berlebihan dan tidak ditangani, akan mengakibatkan komplikasi yang akan mengganggu pertumbuhan si bayi.
Saat paling membahagiakan bagi orang tua adalah ketika menanti kelahiran bayinya. Rasa sakit saat melahirkan sekejap langsung sirna tatkala menatap matanya yang putih dan bening. Setiap menit, setiap detik rasanya moment itu begitu berharga bersama sang buah hati. Ada rasa haru dan bahagia ketika mendengar seorang bayi menangis minta susu. Ingin rasanya langsung diberi susu agar tangisnya reda, namun kenapa bayi sering gumoh saat di beri susu? Sebagai ibu muda tentunya kaget jika mendapati bayinya gumoh setelah diberi ASI atau susu formula. Apa penyebab gumoh? Menurut dr Tommy Indrawan, MARS gumoh pada si kecil atau regulasi merupakan dikeluarkannya isi lambung melalui mulut si kecil. Gumoh berbeda dengan muntah. Bila muntah, pengeluaran isi lambung melalui mulut dengan kekuatan aktif dan diikuti dengan kontraksi otot perut. Adapun jumlah volume muntah biasanya lebih banyak dibandingkan dengan gumoh. Memang gumoh sering terjadi diawal kehidupannya, dimana bayi sering mengeluarkan sebagian ASI atau susu yang ditelannya. Normalnya fenomena ini akan berkurang seiring dengan bertumbuhnya usia bayi dan akan menghilang sekitar usia 16-20 minggu.
Jika mendapati bayinya gumoh sering dianggap normal, orang tua sering mengabaikan dan menganggap sepele. Namun begitu terjadi komplikasi barulah mereka panik lalu membawa bayi mereka ke dokter. ” Gumoh sebenarnya adalah kejadian yang normal namun gumoh yang berlebihan dapat menyebabkan komplikasi yang akan mengganggu pertumbuhan si bayi bila cairan yang keluar tidak seimbang dengan yang masuk. Lebih bahaya lagi bila cairan lambung sampai ke dalam paru karena sudah mengandung asam lambung bisa terjadi infeksi,” ungkap dr Tommy, direktur RSB Juwita Bekasi. Untuk itu, orang tua harus mengupayakan agar sang bayi tidak terlalu sering gumoh.
Adapun penyebab gumoh bermacam-macam, diantaranya:
- Katup penutup lambung belum sempurna
Dari mulut, susu akan masuk ke saluran pencernaan atas, baru kemudian ke lambung. Diantara organ tersebut terdapat katup penutup lambang. katub tersebut berada di antara lambung dan esofagus (kerongkongan) si kecil sehingga apabila si bayi ditidurkan setelah disusui, sebagian susu akan dikeluarkan dari mulutnya. Untuk mengurangi gumoh, berikan susu sedikit demi sedikit.
- Menangis berlebihan
Bayi yang menangis terus menerus membuat udara yang tertelan berlebihan sehingga mendapat tekanan dari udara yang akan membuat sebagian isi perutnya si bayi akan keluar. Bisa jadi bayi Anda menangis karena tidak bisa menelan susu dengan sempurna. Kalau sudah begini jangan teruskan pemberian susu saat bayi Anda menangis karena susu bisa masuk ke saluran napas dan menyumbatnya.
- Volume lambung masih kecil
Volume lambung masih kecil, sementara susu yang ditelan bayi melebihi kapasitas lambung. Apabila bayi menggeliat, tekanan dalam perut tinggi yang pada akhirnya terjadi gumoh. Sebenarnya gumoh masih normal sepanjang cairan yang keluar dan masuk seimbang.
Sebagai orang tua, tentunya ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya. Untuk itu jangan abaikan gumoh. Lebih baik mencegah gumoh sebelum terjadi komplikasi. Sebenarnya gampang untuk membuat bayi Anda tidak gumoh, yaitu dengan cara:
- Untuk mengurangi gumoh biasanya bayi di buat sendawa dengan cara digendong dalam posisi berdiri dan diletakkan di bahu kita, kemudian tepuk bagian punggung atasnya dengan lembut setiap kali selesai minum susu.
- Jangan langsung diberi banyak minum. Lebih baik bayi minum sedikit demi sedikit lalu disendawakan kemudian di beri minum lagi. Dengan cara ini udara tidak sempat masuk ke lambung.
- Apabila terjadi gumoh pada bayi dalam posisi tidur, bayi jangan diangkat tapi Iebih baik dimiringkan atau ditengkurapkan sehingga kemungkinan cairan lambung masuk ke paru bisa dikurangi.
- Pada saat menyusui, seluruh bibir si kecil menutup puting susu serta daerah yang berwarna hitam di sekitar puting susu dengan begitu kemungkinan udara yang masuk dan tertelan pada saat menyusu bisa diperkecil.
- Jika susu diberikan dot, gumoh bisa dikurangi dengan menggunakan dot yang Iebih keras dan lubang yang Iebih kecil.
Jangan sepelekan gumoh, segeralah ke dokter jika bayi Anda gumoh Iebih dari 5 kali sehari. Kalau dibiarkan berlarut-larut bayi bisa dehidrasi (kekurangan cairan), apalagi gumohnya disertai darah. Anak adalah anugerah terindah dalam hidup manusia, rawatlah bayi Anda dengan baik agar is tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan bertakwa. (Windy)
Source : http://artikelterbaru.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar