Setelah proses wawancara selesai, dokter akan melanjutkan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik sederhana seperti pengukuran tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, pernafasan, keadaan kulit dan gigi, kesehatan mata, kesehatan hidung, telinga, tenggorokan, keadaan jantung dan paru, keadaan perut (menilai ada atau tidaknya pembesaran hati, limpa dan ginjal), gangguan ambeien, hernia, dan sebagainya. Proses pemeriksaan dapat dilakukan oleh dokter umum atau dokter spesialis.
Apabila pemeriksaan fisik telah selesai, petugas laboratorium akan mengambil sampel darah dan urine. Sering kali seseorang mengidap penyakit tertentu, namun tidak menimbulkan gejala sama sekali, misalnya virus hepatitis B (anti-HCV positif) atau hepatitis B carrier (HBsAg positif). Pemeriksaan gula darah sangat dianjurkan bagi mereka yang mempunyai keturunan diabetes melitus. Beberapa jenis pemeriksaan yang rutin dilakukan, misalnya:
• darah rutin (kadar hemoglobin, leukosit);
• faal (fungsi hati): GOT, GPT, protein tubuh;
• keadaan lemak tubuh (kolesterol total, kolesterol LDL dan HDL, trigliserid;
• faal ginjal (ureum dan kreatinin);
• kadar gula darah (puasa dan 2 jam setelah makan);
• memastikan ada tidaknya infeksi virus hepatitis dalam tubuh dan kekebalan yang dimiliki (virus hepatitis B dan C serta kekebalan tubuh terhadap virus hepatitis B atau anti-HBs)
• penanda tumor.
Ada beberapa pilihan pemeriksaan penunjang, misalnya rekam jantung (EKG), foto X-ray dada, treadmill, ultrasonografi (USG), ekokardiografi, rekam otak (EEG), pemeriksaan komputer tornografi (CT Scan), endoskopi (gastroskopi dan kolonoskopi), mamografi, pap smear dan sebagainya.
Pemeriksaan rekam jantung, foto X-ray dada dan ekokardiografi sering bersama-sama digunakan dalam menilai ada tidaknya gangguan jantung. Foto X-ray dada selain dapat menilai pembesaran jantung juga dapat digunakan untuk melihat adanya kelainan di paru-paru (tumor paru, TBC paru, dan sebagainya). Pemeriksaan ultrasonografi bermanfaat untuk mengetahui kelainan organ abdomen, misalnya hati, kantung empedu, pankreas, limpa, ginjal, dan keadaan kandungan. Apabila seseorang menginginkan pemeriksaan lebih lanjut untuk memperjelas atau bila tidak dapat dilihat melalui USG, maka pemeriksaan yang lebih canggih adalah komputer tomografi atau melalui MRI. Melalui pemeriksaan ini, maka tubuh Anda diibaratkan seperti sebuah buku yang dapat dilihat halaman demi halaman. Artinya, secara imajinasi tubuh seperti potongan-potongan (layaknya kita membuka halaman buku lembar demi lembar) sehingga dokter ahli radiologi dapat membaca apakah potongan tubuh tersebut (secara imajinasi) normal atau tidak.
Pemeriksaan MCU sangat panting dalam upaya pencegahan penyakit kanker. Risiko kematian akibat kanker colon pada pasien yang menjalani tindakan sigmoidoskopi menurun 60% — 80% dibanding yang tidak melakukan pemeriksaan sigmoidoskopi. Oleh sebab itu, American Cancer Society (1999) menganjurkan pemeriksaan untuk mendeteksi awal adanya kanker.
Pemeriksaan MCU saat ini telah banyak diminati oleh masyarakat dan memang diperlukan keberadaannya, sehingga banyak rumah sakit yang menawarkan berbagai paket pemeriksaan MCU, misalnya paket standar, paket eksekutif, paket eksekutif plus, paket pra-nikah, paket calon pegawai, paket haji, dan paket jantung koroner. Sebaiknya, Anda terlebih dahulu berkonsultasi sebelum melakukan MCU dan tidak mengeluarkan biaya yang tidak perlu.
Source : http://artikelterbaru.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar