Para pemburu kekayaan dunia ini bukan semata-mata ingin dapat makan enak, melainkan mereka juga ingin mempunyai tempat tinggal megah dan juga kendaraan baru yang nyaman serta banyak hal lainnya. Mereka telah dibutakan oleh nafsu mereka hanya untuk mendapat kesenangan dunia. Sehingga tuntutan bagi mereka untuk meraih kesuksesan hidup di dunia ini begitu besar.
Lihat saja fenomena sekarang yang meluas di hampir seluruh belahan bumi yakni para ibu yang sibuk berlomba untuk menyekolahkan anak-anaknya kesekolah-sekolah favorit yang mereka anggap berkualitas, ada pula yang mengikut sertakan anaknya untuk kursus bidang keahlian tertentu. Namun sayang, semua yang mereka lakukan itu mempunyai tujuan yang kurang tepat yakni hanya pada pencarian uang dan kedudukan. Intinya anak itu disekolahkan agar mereka dapat bekerja denganpenghasilan yang besar serta mempunyai jabatan juga terpandang di masyarakat.
Masih banyakkah atau masih adakah orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya dengan niat agar menjadi hamba yang dicintai Allah Swt dan dicintai masyarakat? Firman Allah Swt dalam surat At-Takasur: 1-2
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.”
Maksud dari ayat Al-Quran di atas adalah bermegah-megahan dalam soal banyak harta, anak, pengikut, kemuliaan, dan seumpamanya telah melalaikan manusia dari ketaatan kepada Allah.
Secara logik dapat kita pikirkan dan ternyata terbukti dengan faktanya bahwa manusia tidak akan pernah berhenti mengejar berbagai kemewahan sampai ajal menjadi pembatasnya. Mereka yang mengejar kemewahan dunia itu berpandangan bahwwa mereka akan lama hidup di dunia dan mereka berprasangka bahwa dengan harta kemewahan mereka akan hidup bahagia dan tenang. Namun ingatlah bahwa Rasulullah Saw tidak pernah mengkhawatirkan dalam masalah kemiskinan, justru yang beliau khawatirkan adalah kemewahan.
Sabda Rasulullah Saw dalam suatu hadis shahih:
“Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan atas kamu sepeninggalanku nanti adalah terbuka lebarnya kemewahan dan keindahan dunia ini pada kamu.” (HR. Bukrahi-Muslim )
“Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kamu, akan tetapi aku khawatir kalau terhampar luas bagimu dunia ini, sebagaimana telah terhampar pada orang-orang sebelum kamu, kemudian kamu berlomba-lomba sebagaimana mereka berlomba-lomba sehingga membinasakan kamu sebagaimana telah membinasakan mereka.” (HR. Bukhari-Muslim)
Rasulullah adalah manusia yang paling paham akan bahaya keindahan dunia bagi manusia. Keindahan dan kemewahan dunia akan membuat setiap orang mencintai kehidupan dunia secara berlebihan sehingga mereka tidak mengingat bahwa kehidupan dunia adalah sebentar saja. Keindahan dan kemewahan yang dimiliki seseorang yang hanya mengejar dunia bukanlah suatu barometer kesuksessan seseorang yang sebenarnya. Orang sukses sebenarnya adalah dia yang sukses di dunia dan sukses akhirat, yakni orang yang meminta kepada Allah Swt dan dia takwa serta beriman kepada Allah Swt.
“Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka"(QS. Al-Baqarah: 201)
Inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang Muslim. Do’a ini pulalah yang menjadikan suatu cirri bahwa dalam islam Allah Swt telah memberikan petunjuk untuk hidup dengan tujuan kebaikan untuk di dunia dan di akhirat.
Download file ini di TsaniOke
Mungkin itu yang dapat disampaikan pada pembahasan kali ini, semoga bermanfaat. Update terus Belajar,Bukan Main-Main dimanapun kawan berada. Akhirnya kepada Allah Swt lah semuanya kembali.
Source : http://www.tsani-oke.co.cc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar