Para ilmuan mengatakan bahwa kadar polusi meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Mereka meneriakan peringatan kepada manusia untuk tidak mencemari bumi, karena hal itu dapat menimbulkan sejumlah bencana lingkungan. Padahal Al Quran telah terlebih dahulu menyempaikan fakta ilmiah ini daripada para ilmuan itu.
Al Quran menegaskan kepada kita bahwa bumi di masa lampau tidak layak untuk kehidupan. Kemudian Allah Swt memperbaiki dan memerintahkan kita untuk tidak melakukan kerusakan di dalamnya. Allah Swt juga memerintahkan kita untuk berdo’a agar dihindarkan dari keburukan dan bencana-bencana alam. Allah Swt berfirman sebagai berikut:
“Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi, setelah Allah Swt memperbaikinya. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya rahmat Allah Swt amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”(QS. Al Araf: 56)
Ayat di atas merangkum beberapa isyarat:
1. Isyarat untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi dan mencemarinya. Hal ini tersirat dalam kalimat “Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi.”
2. Isyarat bahwa bumi pernah tercemari, lalu Allah Swt memperbaikinya dan memerintahkan kita untuk tidak merusaknya setelah diperbaiki. Ini merupakan makna dari kalimat, “setelah Allah Swt memperbaikinya.”
3. Isyarat akan pentingnya berdoa saat ini. Sebab di masa sekarang kerusakan lingkungan yang terjadi mengancam bumi dengan berbagai bencana alam seperti badai, tsunami, hujan asam dan lain sebagainya. Seperti kalimat, “Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan.”
4. Isyarat untuk tidak berputus asa dari kasih sayang Allah Swt dan agar kita memohon diberikan kebaikan. Ayat ini juga mengandung isyarat bahwa Allah Swt Maha Kuasa memperbaiki kerusakan lingkungan ini, “Sesungguhnya rahmat Allah Swt amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Semoga bermanfaat dan memberikan informasi bagi anda.
Source : http://www.tsani-oke.co.cc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar