Club Cooee

Kamis, 08 Desember 2011

Waktu Ibarat Pedang

Anda tentu pernah mendengar istilah "time is money" atau waktu adalah uang. Istilah ini sangat popular khususnya di dunia barat yang pada umumnya sangat mengagungkan keberhasilan professional dan kekayaan materi duniawi. Namun bagi para ahli kebijaksanaan hidup, mereka mengibaratkan waktu adalah pedang. Waktu ibarat pedang yang akan siap menebas siapa saja yang tidak dapat memanfaatkannya dalam kebaikan dan kemuliaan.

Apapun itu istilahnya, waktu adalah sesuatu yang sangat berharga yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita. Waktu ini memiliki keunikan selalu bergerak maju dan tidak pernah mundur sedetikpun. Waktu juga tidak bisa diulang dan akan selalu meninggalkan setiap orang yang melalaikannya. Waktu bisa membawa seseorang pada kesuksesan, namun juga dapat menjerumuskan pada kegagalan.

Lantas bagaimana menyikapi waktu ini agar memberikan keuntungan ?

Ingatlah bahwa waktu hidup manusia itu begitu singkatnya. Mungkin kita merasakan baru kemarin menikmati masa remaja, sekarang ini ternyata sudah menjadi dewasa atau bahkan sudah memasuki usia paruh baya. Karena itu, jangan pernah menyia-nyiakan waktu dengan menunda-nunda memanfaatkannya untuk melakukan pekerjaan kebaikan. Karena setiap orang tidak akan pernah tahu seberapa banyak waktu yang dimilikinya. Kita tidak akan pernah tahu apakah masih memiliki waktu di hari esok atau tidak. Maka merugilah siapa saja yang tidak mempergunakan waktu hidupnya setiap detik, setiap jam, setiap hari untuk menghasilkan kebaikan sesuai dengan visi dan misi hidup mulia.

Mereka yang akan menjadi pemenang dalam hidup ini adalah mereka yang dapat mensyukuri nikmat waktu yang diberikan Allah SWT. Mereka yang dapat memanfaatkan waktu dan kesempatan yang telah dianugerahkan kepadanya untuk hal-hal kebaikan dan kemuliaan hidupnya. Namun sebaliknya mereka yang menjadi orang kalah dan gagal dalam hidup adalah mereka yang tidak pandai menggunakan waktunya dengan baik. Mereka yang telah memboroskan waktu kehidupannya untuk hal-hal yang tidak berguna.

Waktu dapat membawa seseorang pada keberuntungan, namun juga membawa seseorang pada kerugian. Mereka yang cerdas dalam memanfaatkan waktunya dengan seimbang untuk kesuksesan hidupnya di dunia dan kesuksesan hidup sesudah matinya, adalah orang ayng beruntung. Dan sebaliknya mereka yang menyia-nyiakan waktu kehidupan yang dianugerahkan kepadanya hanya dengan mengikuti ego dan hawa nafsu duniawinya semata, adalah orang yang merugi. Hidup seperti ini hanya akan berakhir dengan kegagalan dan kesia-siaan.

Orang yang memperoleh keberuntungan hidup atau kerugiaan hidup sesungguhnya dapat dinilai dari bagaimana dirinya memanfaatkan waktu hidupnya yang begitu singkat ini. Orang yang bisa memanfaatkan waktu yang amat singkat dengan memperbanyak kebaikan, memenuhi misi hidupnya yang sangat mulia, mengerti posisi dirinya sebagai abdi Tuhan, dia akan menjadi orang yang beruntung.

Kalau demikian mengapa membiarkan waktu kehidupan hanyua untuk memenuhi tuntutan ego dan hawa nafsu semata ? Kalau ingin menjadi manusia yang sukses dan meraih kemuliaan hidup, mulailah memanfaatkan waktu hidup dengan sebaik-baiknya. Gunakan waktu hidup untuk banyak berbuat kebaikan dan kebajikan bagi sesama. Apalagi sekarang ini memasuki bulan ramadhan yang penuh dengan berkah dan ampunan. Kalau ingin menjadi pemenang dalam kehidupan, kalau ingin menjadi manusia yang beruntung dalam kehidupan, jangan pernah menunda-nunda menggunakan waktu kita untuk melakukan kebaikan bagi sesama.

Hidup ini ibarat sebuah perniagaan dengan Allah S.W.T. Hanya mereka yang pandai menggunakan waktunya dengan baik dan seimbang dalam meraih kesuksesan dunia dan kesuksesan akhiratnya, yang akan memperoleh keuntungan dalam perniagaan. Tetap realistis dalam kehidupan modern tanpa mengabaikan nilai-nilai spiritualitas kebenaran. Mereka yang semakin banyak menggunakan waktunya untuk menghasilkan kebaikan, dialah yang akan meraih keberuntungan dalam perniagaan dengan Tuhan. Jangan biarkan waktu kita terbuang percuma sehingga mengakibatkan perniagaan kita merugi, karena penyesalan di kemudian hari tiada berguna lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer widget