Club Cooee

Rabu, 30 November 2011

10 Jembatan Runtuh Terburuk

Di dunia peristiwa semacam itu sudah beberapa kali terjadi. Sepuluh kejadian berikut termasuk yang terburuk sepanjang sejarah.

1. Jembatan Ashtabula Ohio

Jembatan kereta yang berada di atas sungai Ashtabula, Ohio, AS, ini runtuh pada 29 Desember 1876, petang. Peristiwanya terjadi saat kereta The Pacific Express melintasi jembatan itu dan tinggal 100 meter sampai di stasiun Ashtabula. Tiba-tiba jembatan patah membuat lokomotif dan sejumlah gerbong masuk kedalam sungai. Sebanyak 64 orang terluka dan 92 orang meninggal.

2. Jembatan Tay Skotlandia

Peristiwanya juga terjadi pada bulan Desember, yaitu 28 Desember 1879, pada waktu yang hampir sama sekitar jam tujuh malam. Ketika itu kereta sedang melintas di atasnya dalam suasana hujan badai. Tiba-tiba jembatan jatuh membawa enam gerbong kereta yang sedang melintas. Sebanyak 75 orang tewas. Hasil penyelidikan menyebutkan, runtuhnya jembatan karena kualitas baja yang digunakan rendah.

3. Jembatan Perak Sungai Ohio

Jembatan ini dibangun pada tahun 1928 yang dicat dengan warna perak sehingga dikenal sebagai Jembatan Perak (Silver Bridge) dan menghubungkan Point Pleasant, Virgina Barat dan Kanauga, Ohio, yang membentang di atas sungai Ohio. Pada 15 Desember 1967 jembatan ini runtuh ketika lalu-lintas sedang padat. Sebanyak 46 orang meninggal.

4. Sunshine Skyway Bridge

Jembatan dua lajur di atas teluk Tampa ini runtuh ketika sebuah kapal barang menabrak tiang penyangga jembatan saat hujan badai pada 9 Mei 1980. Tabrakan itu membuat bagian jembatan sepanjang 360 meter jatuh ke laut dengan membawa enam mobil dan sebuah bis. Sebanyak 35 orang meninggal. Satu-satunya korban selamat yang mobil pick-up-nya jatuh di geladak kapal SS Summit Venture yang menabrak jembatan itu menuntut ganti rugi pada pemilik kapal dan mendapatkannya pada tahun 1984. Sunshine Skyway Bridge kemudian dibangun kembali dan sekarang menjadi salah satu jembatan terpanjang di dunia, 6,67 km.

5. Schoharie Creek Bridge New York

Jembatan ini membentang di atas sungai Mohawk, New York. Pagi-pagi 5 April 1987 setelah 30 tahun digunakan jembatan itu runtuh. Sebanyak lima mobil jatuh ke sungai menyebabkan 10 orang meninggal. Penyebab runtuhnya karena fondasinya terkikis erosi.


6. Hatchie River Bridge

Musim dingin tahun 1988-1989 merupakan yang paling basah di sekitar sungai Hatchie, Tennessee, AS, yang menyebabkan sungai itu meluap. Luapan air itu membuat jembatan di atas sungai Hatchie di Memphis, runtuh pada 1 April 1989 membawa empat mobil dan sebuah trailer masuk ke dalam sungai. Sebanyak delapan orang meninggal.

7. Queen Isabella Causeway Texas

Pagi 15 September 2001 empat kapal tongkang menabrak tiang penyangga jembatan Queen Isabella Causeway, di Texas. Sepanjang 24 meter bagian jembatan itu masuk ke dalam air pas di bagian tertinggi jembatan yang di bawahnya biasa digunakan untuk melintas kapal. Sebanyak delapan orang meninggal setelah mobilnya masuk ke dalam laut.

8. Oklahoma

Jembatan sepanjang 150 meter di atas sungai Arkansas runtuh setelah sebuah tongkang menabrak tiang penyangganya pada bulan Mei 2002. Sebanyak sembilan orang meninggal setelah mobil dan trailer yang sedang melintas masuk ke sungai terbawa jembatan yang runtuh.

9. Arroyo Pasajero Bridges California

Petang 10 Maret 1995 jembatan Arroyo Pasajero di California runtuh setelah penyangganya diterjang arus air karena banjir. Dilaporkan tujuh orang tewas karena peristiwa itu.

10. Minneapolis Bridge

Sebanyak 50 mobil terjebak ketika jembatan di atas sungai Mississippi, Minneapolis, AS, runtuh. Dilaporkan 62 orang cedera dan sebanyak lima orang meninggal pada kejadian yang berlangsung pada 1 Agustus 2007 itu.

Dari peristiwa mengerikan di atas, penyebab runtuhnya suatu jembatan bisa macam-macam. Ada yang karena konstruksi yang menggunakan bahan kurang bagus, karena bencana alam, dan bahkan karena keteledoran manusia.


Mental Sehat, Kunci Menuju Masa Depan Baik

Mental yang sehat dan citra diri positif merupakan kunci menuju masa depan yang lebih baik. Sebab, bagaimana kita bisa maju jika memiliki mental yang kurang sehat? Untuk itu, mulai sekarang, jadilah diri sendiri! Karena manusia yang tidak mengenal dirinya sendiri tidak akan sukses menyongsong masa depan.


Sang Pembelajar menegaskan, setiap orang harus memiliki citra diri sekaligus percaya diri.


"Orang yang memiliki citra diri negatif memiliki ciri-ciri berikut: berpikir negatif, tidak percaya diri, selalu bingung dan ragu, lunak pada diri sendiri alias manja, serta takut tantangan. Akibatnya timbul rasa malas dan loyo, tapi ingin hidup enak. Maka sekarang, berubahlah! Sebab Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum atau manusia, sampai manusia itu sendiri yang mengubahnya,"
 


Sahabat, Hadiah Paling Berharga

Ketika masih bekerja sebuah perusahaan di Yogya dulu, saya memiliki seorang anak buah yang sekaligus menjadi sahabat yang amat mengagumkan. Dari segi pendidikan formal ia hanya tamatan sekolah menengah, tetapi karena kematanagn pengalaman hidupnya, seringkali nasehat-nasehat maupunan keteladanan hidupnya membuat saya terkagum-kagum. Meskipun saya sudah berpindah perusahaan, sahabat ini seringkali masih menghubungi saya melalui telepon atau sekedar SMS hanya ingin didengar atau mendengar.



Di rumah, saya memiliki banyak sahabat yang amat mengagumkan. Sahabat-sahabat saya yang juga tetangga ini, seringkali menelepon, mengirim SMS dan bahkan menyempatkan diri berkunjung ke rumah. Tidak untuk memberikan ceramah, atau menasehati tetapi ada yang hanya sekedar ingin menyapa,bertukar cerita atau bahkan hanya untuk mendengar. Seperti kemarin malam, seorang sahabat yang direktur pemasaran sebuah perusahaan asuransi besar, tiba-tiba menelepon dan datang berkunjung ke rumah hanya ingin bertukar cerita.



Di kantor saat ini, saya juga memiliki beberapa orang sahabat yang mengagumkan. Ia seringkali datang ke meja saya hanya untuk mendengar atau berbagi cerita. Meskipun ada yang sudah pindah keluar kota, ia masih tetap menelepon, beremail atau sekedar SMS untuk mendengar kabar saya. Di milis saya juga memiliki banyak sahabat yang mengagumkan. Mereka seringkali menanggapi tulisan saya, memperkaya materi tulisan, atau sekedar mengatakan senang dengan inspirasi dan motivasi dari tulisan-tulisan saya. Bahkan ada beberapa sahabat yang menjadi Motivator atau trainer, beberapa kali mengundang saya untuk mengikuti seminar atau trainingnya ( yang nilainya ratusan ribu rupiah sekali datang) dengan GRATIS.



Ketika buku pertama saya "The Art of Life Revolution" dan buku kedua saya "Heart Revolution" terbit dan telah beredar di toko-toko buku terkemuka di Indonesia, ada banyak sahabat-sahabat di Jakarta maupun di luar kota yang melihat buku saya kemudian menelepon atau mengirimkan SMS ke saya. Ada yang hanya mengucapkan selamat, ada yang memberikan masukan dan ada yang mendoakan dengan tulus. Seorang sahabat sejak SMA yang kini Doktor di UGM menelepon saya hanya mengatakan senang memiliki sahabat yang mau berbagi pemikiran melalui tulisan. Sahabat yang lain, yang kini menjadi direktur sebuah perusahaan kontraktor di Surabaya menelepon saya hanya ingin mengatakan "saya bangga punya sahabat seperti Anda."



Sahabat semuanya, apa yang mau saya tuturkan dengan semua ini, sesungguhnya adalah memiliki sahabat adalah hadiah paling berharga yang bisa kita berikan pada diri kita sendiri. Sahabat adalah mahluk yang amat berguna, makhluk yang amat dibutuhkan dalam menemani perjalanan kehidupan kita, khususnya ketika menerima kesulitan atau pengalaman-pengalaman menyakitkan. Memang tidak semua sahabat pandai dalam memberikan nasehat, tetapi dengan kesediaan mereka untuk mendengar dan berempati adalah permata berharga bagi diri kita. Kesediaannya untuk berbagi bernasehat dan membesarkan hati adalah hadiah terbaik yang diberikan untuk diri kita. Kesediaannya untuk mengingatkan kita dalam kebaikan adalah sebuah permata indah bagi kehidupan kita.



Kehidupan tidak selalu mendatangkan hal-hal yang sesuai dengan yang kita harapkan. Meskipun kita seringkali berdoa untuk dijauhkan dari keadaan sulit dan diberikan banyak kemudahan, namun seringkali kesulitan tetap datang. Sekencang apapun usaha kita menjauhi masalah dan kesulitan, namun kadang ia tetap berkunjung datang menyentuh badan dan jiwa kita. Mungkin masalah kesulitan dalam karier, kesulitan dalam berumah tangga, masalah kesehatan,keuangan atau kehidupan pribadi yang diguncang badai. Ketika menerima keadaan seperti ini, senyuman penerimaan, ungkapan empati, nasehat menguatkan dan penghiburan dari para sahabat adalah hadiah terbaik yang sangat diperlukan.



Maka pantas untuk kita renungkan bersama, kalau kita perlu menabung perhatian, banyak berinvestasi kebaikan, senang berbagi empati, mau berbagi cinta dan kasih sayang, untuk para sahabat-sahabat kita. Bukan berarti memberi sesuatu untuk mengharapkan imbalan nantinya seperti dalam berdagang. Melainkan dengan kita banyak memberi dan berinvestasi kebaikan sebenarnya menciptakan imbalan bagi diri kita sendiri. Dalam dunia persahabatan, seseorang yang dapat memberi kepada sahabatnya apakah itu sekedar senyuman,ungkapan empati, tulisan motivasi, nasehat kebaikan sesungguhnya akan merasakan kebahagiaan bagi diri kita sendiri. Kita akan mengalami apa yang disebut dengan "the joy of giving."


Bercermin dari kenyataan inilah, maka saya mengajak ssahabat semuanya untuk lebih senang memusatkan diri mencari dan membina banyak sahabat dibandingkan dengan mencari teman. Dalam berbagai kesempatan saya lebih senang berusahauntuk menjadi sahabat dan mendapatkan banyak sahabat bukan hanya teman. Sahabatmemang tidak akan sebanyak teman, karena tidak semua teman bisa menjadi sahabat kita. Tetapi meskipun tidak sebanyak teman, sahabat tetapla
makhluk yang dapat menjadi HADIAH PALING BERHARGA BAGI DIRI KITA.



Ketika membuka email di pagi hari, seorang sahabat yang seringkali membaca tulisan-tulisan saya yang saya kirimkan melalui email atau milis, ia membalas email saya dengan menuliskan tulisan sederhana, 'saya senang menjadi sahabat Anda'. Atau seorang sahabat yang lain membalas email saya dengan mengatakan 'terimakasih telah menginspirasi saya.' Inilah hadiah yang paling berharga yang bisa dihadiahkan bagi diri kita sendiri. Terimakasih
SEMOGA BERMANFAAT !

Tari Saman Resmi Diakui UNESCO


"Proposal" mengenai Tari Saman telah disusun dengan teliti dan diajukan kepada UNESCO sejak Maret 2010 oleh Menko Kesra, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Aceh, Bupati Gayo Lues, Ibnu Hasim serta pemeritah Kabupaten Gayo Lues dan masyarakat luas.

Setelah berkas diperiksa oleh Sekretariat UNESCO kemudian oleh NGO dan pakar internasional, lantas diajukan dalam sidang di Bali pagi ini. Setelah melalui proses panjang, Tari Saman akhirnya dinyatakan memenuhi persyaratan dan telah ditetapkan.

Menko Kesra Agung Laksono mensyukuri keberhasilan ini dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah berjuang untuk meneliti di lapangan, kemudian menyusun berkas serta mendukung dan memperjuangkan nominasi Tari Saman ini sampai ditetapkan di Bali.

Agung mengingatkan bahwa upaya pelestarian Tari Saman tidak berakhir dengan penerimaan piagam yang ditandatangani Direktur Jenderal UNESCO. Upaya untuk melindungi dan mengembangkan warisan budaya Saman harus terus dilakukan oleh semua pihak.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu menjelaskan pendaftaran warisan budaya ini untuk menghindari pembajakan yang rentan terhadap budaya Indonesia.

"Hal yang paling penting agar tidak dibajak adalah mendaftarkan ke UNESCO. Itu satu tahapan dari perlindungan warisan budaya. Setelah itu baru melestarikan, mengembangkan dan mempromosikan," kata Mari.

Tari Saman, kata Mari, juga akan meningkatkan kunjungan wisatawan dan membawa Aceh semakin terkenal.

_____________________________

Catatan: Warisan budaya Indonesia yang telah masuk dalam daftar budaya tak benda di antaranya Wayang, Keris, Batik, dan Angklung. Sejauh ini terdapat 125 warisan budaya tak benda dari seluruh dunia, yang telah diakui UNESCO.

7 Cara Mengatasi Takut Gagal


Memiliki perasaan takut gagal mungkin sesuatu yang wajar. Namun jika terus terkungkung oleh perasaan itu hingga tak pernah bisa melakukan apa-apa, perlu diwaspadai.

Orang seperti ini hanya mau bermain di area safe. Namun sebenarnya bermain di area safe pun memiliki risiko besar. Setidaknya ia tak akan beranjak dari kondisinya saat ini.

Sebenarnya, ketakutan itu hanya karena orang terlalu underestimate terhadap kemampuannya. Nah, strategi berikut akan membantu mengatasi ketakutan gagal dan menumbuhkan keberanian.


1. Pertimbangkan ongkos yang harus dipikul jika kita melewatkan peluang yang berada di hadapan. Misalnya, kita tak akan bisa mengatasi masalah keuangan yang sedang kita hadapi padahal masalah ini telah mengganggu begitu lama. Atau jika tak diambil, kita tak akan pernah dipromosikan jadi manajer, direktur atau jabatan penting lainnya.

2. Lakukan penelitian untuk menemukan sisi baik dan buruknya dari suatu kesempatan. Ketidaktahuan adalah sumber terbesar dari ketakutan. Ketika kita tidak tahu apa yang sedang kita hadapi, konsekuensi yang kita hadapi akan selalu tampak lebih besar dari kondisi sebenarnya. Karena itu tumbuhkan keberanian atau minat untuk mencari tahu apa yang sedang kita hadapi. Lakukan riset. Dengan cara ini kita akan menemukan sisi baik dan buruknya dari kesempatan yang tengah dihadapi sehingga kita bisa tahu apa saja risikonya.

3. Tampilkan skenario terburuk. Jika kita mengejar suatu impian dan tenyata gagal meraihnya, seberapa lama mental kita akan pulih untuk kembali hidup normal atau berani mengejar kesempatan lain? Umumnya kemampuan kita pulih jauh lebih cepat dari perkiraan kita.

Misalnya kita adalah karyawan suatu perusahaan, namun merasa tidak betah berada di sana karena berbagai alasan. Namun untuk berhenti dan mencari pekerjaan baru takut tidak akan mendapatkannya atau kalaupun mendapatkannya pasti akan diraih setelah sekian lama mencarinya. Padahal seringkali jika mencobanya, tak akan begitu lama atau begitu sulit pekerjaan baru akan didapat.

4. Memahami manfaat kegagalan. Ada peribahasa, hidup adalah serangkaian percobaan, makin sering kita mencobanya makin baik kehidupan bisa kita raih. Setiap kegagalan adalah percobaan untuk melakukan sesuatu, semacam eksperimen, serta juga merupakan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Bahkan jika kegagalan itu berakibat pada kerugian finansial, manfaatnya dapat dikonversi sebagai bahan pelajaran yang jauh lebih mahal dari kerugian keuangan yang kita dapat.

5. Membuat rencana alternatif. Cara lain untuk mengatasi ketakutan akan kegagalan adalah dengan mengurangi sisi negatifnya. Atasi risikonya dengan membuat rencana alternatif. Jika pilihan pertama gagal, kita dapat mempertahankan status quo dengan rencana cadangan yang solid. Berani gagal bukan berarti kita harus mengambil risiko kehilangan semuanya. Jika kita mengelola risiko dengan cerdas, kita dapat mengambil manfaat dari peluang yang memiliki risiko tinggi sambil kita menebar jaring penyelamat untuk berjaga-jaga agar kita tak jatuh terpuruk.

6. Take action. Cara terbaik untuk mengurangi rasa takut dan membangun kepercayaan diri adalah dengan mengambil tindakan (take action). Begitu kita melakukannya, kita akan mulai mengumpulkan pengalaman dan pengetahuan. Semuanya sulit pada saat melakukannya pertama kalinya. Ini seperti melompat dari tebing ke dalam danau. Setelah kita melakukannya sekali, kita akan melihat bahwa air tersebut aman dan setiap kali kita mencobanya lagi segalanya akan berjalan lebih mudah. Karena itu take action. Mulailah dengan langkah kecil sambil membangun kepercayaan diri sampai takut gagal bisa kita atasi sebaik-baiknya.

7. Membakar perahu. Ini pepatah Yunani kuno. Ketika tentara Yunani melintasi laut untuk berperang, hal pertama yang mereka lakukan setelah mendarat adalah membakar perahu mereka sendiri. Dengan cara ini tak ada jalan untuk pulang. Satu-satunya jalan adalah maju berperang dengan upaya mati-matian. Begitu pun kala mengejar apa yang kita inginkan. Dengan tak punya alternatif lain kita akan mati-matian mengejar peluang yang ada.


Nah, mari atasi ketakutan, sukses sudah menanti. Ketakutan terjadi hanya karena kita underestimate terhadap kemampuan kita sendiri.

Seorang Remaja Kejutkan Ibunya dengan Hadiah Ginjal

Sarah Nesbit sudah lama menanti seseorang yang mau jadi donor ginjal. Namun ketika ada orang yang bersedia ia justru terkejut karena orang itu adalah anak perempuannya sendiri, Melody Nesbit (18 tahun).

Mengenai sakit ginjalnya, sebenarnya perempuan yang tinggal di South Carolina, AS, itu sudah diingatkan dokter sejak beberapa tahun lalu ketika ia hamil lagi. Menurut dokter, jika Sarah meneruskan kehamilannya, ada kemungkinan akan mengalami komplikasi yang menyebabkan kehilangan ginjalnya. Namun Sarah tetap meneruskan kehamilannya hingga kemudian melahirkan Ernie, adik Melody.

"Proses memiliki adik yang sangat menakutkan," kata Melody, menggambarkan bagaimana ibunya bertarung melawan maut. Ibunya kemudian terbukti mengalami kerusakan ginjal sesudah itu. Dan agar selamat Sarah harus menjalani transplantasi ginjal. Namun saat itu sulit mencarikan donor ginjal yang cocok untuk Sarah.

Secara diam-diam Melody kemudian mengajukan diri jadi donor ginjal untuk ibunya tanpa sepengetahuan Sarah. Namun ia harus menunggu sampai dewasa agar ginjalnya cocok. Baru ketika usianya menginjak 18 tahun, awal tahun ini, Melody memeriksakan diri dan ternyata ginjalnya memang cocok.

Minggu kemarin sebuah surat dari Carolina Medical Center dikirimkan ke rumah Melody. Kebetulan saat itu yang menerima sang ibu yang merasa kaget dengan kedatangan surat itu. "Saya pikir itu tagihan lain dari rumah sakit makanya buru-buru saya baca," kata Sarah.

Begitu dibuka surat itu berisi ucapan terima kasih atas kesediaannya menjadi donor. Ia bingung lalu dibaca lagi sampulnya kalau-kalau salah alamat. Ternyata ditujukan kepada Melody. Ia pun menghampiri anaknya dan menanyakan apa yang akan dilakukan Melody.

Ketika tahu anaknya akan menjadi donor ginjal baginya, Sarah marah. "Dia anak gadisku dan tak seorang pun mau dioperasi jika ia tidak harus dioperasi," katanya. Perasaannya jadi campur-aduk.



Namun Melody punya pertimbangan lain. "Ia (Sarah, sang ibu) berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup," katanya. Ia pun mengaku sengaja menyembunyikan niatnya itu hingga tim dokter dari rumah sakit benar-benar menyatakan ginjalnya cocok untuk sang ibu. Ia tak mau hanya memberikan harapan kosong bagi sang mama.

"Saya belum pernah merasakan cinta tanpa syarat seperti ini," ujar Sarah. Meski sedih karena harus mengorbankan anaknya, ia akhirnya mau menerima transplantasi ginjal itu. Rencananya operasi transplantasi akan dilakukan minggu depan (awal Desember 2011). Keduanya memerlukan waktu beberapa minggu untuk pemulihan. Untuk itu Melody harus libur kuliahnya selama satu semester. Sungguh pengorbanan yang luar biasa demi cintanya pada sang ibu yang tiada tara.


Anak 12 Tahun Lebihi Kejeniusan Einstein

Hampir rata-rata orang akan menyebut Albert Einstein sebagai orang paling jenius sedunia. Namun anggapan itu mungkin akan berubah karena sekarang ada anak berusia 12 tahun yang memiliki IQ lebih tinggi dari Einstein, yaitu Jacob Barnett, yang memiliki IQ 170. Einstein, sang penemu teori relativitas, memiliki IQ 160.

Memang ada anak yang disebut-sebut memiliki IQ lebih tinggi dari itu mulai yang ber-IQ 180 hingga lebih dari 190. Namun Jacob Barnett berbeda. Dalam usianya yang masih remaja tanggung ini, Barnett bahkan sudah siap memecahkan teori relativitas Einstein.

Autis

Kedua orangtua Barnett pada awalnya khawatir karena sifat anaknya yang berbeda. Ia pendiam, tak pernah bicara, tak berani menatap mata lawan bicaranya. Setelah memeriksakan anaknya ke dokter, akhirnya diketahui kalau Barnett mengalami sindrom Aspergers, bentuk ringan dari autis. "Saya khawatir dia tak bisa mengatakan ‘I love you' pada kami sebagai orangtuanya," ujar Kristine Barnett, sang ibu.

Setelah didiagnosis seperti itu orangtuanya kemudian melakukan terapi anak autis seperti anak-anak lainnya untuk menolong perkembangannya. Mereka membiarkan anaknya fokus pada apa yang disukainya. Ternyata Barnett menyukai dunia astronomi. Pada usia 3 tahun ia sudah menyukai buku-buku tentang perbintangan itu.

Pada suatu kali saat ia diajak ke planetorium Holcomb Observatory di Butler University, Indiana, AS, seorang pemandu di sana bertanya pada pengunjung, kenapa bulan-bulan yang mengelilingi Mars bentuknya seperti kentang tak ada yang benar-benar bulat.

Jacob lalu berdiri dan bertanya, "Maaf, sebesar apa bulan-bulan yang mengelilingi Mars?" Setelah dijawab pemandu, Jacob menyebutkan bahwa itu karena gaya gravitasinya. Karena gravitasi bulan-bulan itu cukup besar maka gaya gravitasi itu tak bisa menariknya menjadi berbentuk bulat.

Kesehariannya Jacob memang aneh. Di rumahnya ia sering mengambil pensil dan menulisi setiap kertas yang kosong hingga penuh. Kalau tak begitu ia mengambil spidol dan menulis di papan tulis yang sengaja dipasang di rumahnya hingga penuh tulisan. Kaca-kaca jendela rumah juga penuh oleh tulisan-tulisannya yang berupa rumus-rumus yang tak dipahami orangtuanya. Lantai ruang tengah juga sering ia gambari dengan bentuk geometrik yang detail.
Selain itu ia bisa menyelesaikan puzzle yang terdiri dari 5000 potong dengan cepat. Pernah suatu kali disuruh menghapal nama-nama jalan di satu negara bagian di AS. Dan ternyata ia bisa menghapalnya dengan cepat. Bahkan ia bisa membacakan konstanta pi (22/7) dengan 70 digit di belakang koma.

Setingkat Doktor

Mengenai tulisan-tulisan yang sering ia buat di kaca jendela dan papan tulis, semula kedua orangtuanya hanya melihatnya sebagai paduan angka dan huruf yang ditulis sembarang. Namun mereka penasaran juga. Akhirnya membawa videonya ke Institute for Advanced Study di dekat Princeton University, satu lembaga pendidikan terkenal di dunia. Seorang ilmuwannya bernama Professor Scott Tremaine kaget melihat teori-teori yang dibuat Jacob. "Saya terkesan. Teori yang dibuat Jacob itu teori yang sulit dipecahkan baik di bidang astrofisika maupuan teori fisika," kata Tremaine. Ia malah menyebutkan, jika seseorang bisa memecahkannya, ia pasti berhak menerima hadiah Nobel.

Seorang psikolog yang menangani Jacob juga memberikan pendapat yang kurang lebih sama. "Minat keilmuan saya berbeda dengan Jacob. Tetapi ia memerlukan instruktur yang lebih tinggi di bidang matematika, ya, semacam di atas tingkat master. Kemampuannya dalam bidang matematika hanya bisa diimbangi oleh mereka yang ada di tingkat doktoral baik di bidang matematika, fisika, astronomi, dan astrofisika," tutur Carl S. Hale, sang psikolog.

Kristine, sang ibu, kaget mendengar penuturan itu. Ia tahu Jacob jenius. Tapi kalau kejeniusannya setingkat doktor, ia tak bisa membayangkannya. Akhirnya Jacob, yang memiliki IQ 170 itu, dimasukkan untuk kuliah di Indiana University-Purdue University Indianapolis (IUPUI) pada saat usianya baru menginjak 12 tahun. Dengan IQ setinggi itu Jacob sudah melebihi IQ Albert Einstein yang sebesar 160. Mungkinkah dia pengganti Einstein dan memecahkan teori relativitas Einstein?


Tentang Dua Orang Pertapa


Di Cina hiduplah dua orang pertapa yang beda usia terpaut sangat jauh. Masing-masing diantara mereka tinggal di sebuah bukit yang hanya dipisahkan oleh sebuah sungai. Aktifitas mereka di pagi hari adalah mengambil air ke sungai. Dari sanalah mereka menjadi teman baik karena kerap bertemu dan bercengkrama.

Suatu ketika pertama muda tak melihat pertapa tua mengambil air. Hal itu berlangsung lebih dari satu minggu, dan membuat pertapa muda khawatir. "Jangan-jangan dia sakit? Lalu siapa yang mengurusnya?" batin pertapa muda. Sebagai rasa solidaritas, pertapa muda segera menjenguk petapa tua.

Di tengah kekhawatiran sampailah pertapa muda di seberang bukit. Ia terkejut karena petapa tua itu ternyata sedang berlatih taichi. "Hei, sudah lebih dari satu minggu kamu tidak mengambil air. Aku mengkhawatirkanmu. Lalu bagaimana kamu minum dan membersihkan diri?" kata pertapa muda itu memberondong pertanyaan.

"Mari! Mari! Saya tunjukkan sesuatu padamu," ucap pertapa tua sembari menggandeng tangan pertapa muda itu ke halaman belakang rumah.

"Dalam dua tahun ini, setiap selesai meditasi saya selalu meluangkan waktu untuk menggali sumur. Saya tetap meluangkan waktu untuk melakukan hal yang sama sesibuk apapun. Sekarang saya sudah memiliki sebuah sumur yang memberikan cukup banyak sumber air. Jadi saya tidak perlu mengangkat air dari sungai. Sayapun punya lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang lebih menyenangkan," jelas pertapa tua itu panjang lebar.

Pesan:

Pertapa tua adalah personifikasi yang memiliki kesadaran cukup tinggi untuk mempersiapkan masa depan dengan baik. Ia mengenal betul bahwa masa depan bukan sekedar masa setelah masa kini. Iapun bersedia menerima resiko seberapapun besarnya, karena ia percaya pada harapan yang akan ia wujudkan, yaitu sesuatu yang lebih besar dan berarti.

Kisah diatas mengingatkan kita untuk tidak sekedar tahu bahwa di depan kita ada masa depan. Tetapi kita juga harus mempunyai strategi untuk menghadapi proses menuju masa depan yang lebih baik sesuai dengan visi yang ingin kita capai. Selain itu, kesadaran untuk mempersiapkan masa depan dengan baik akan mendorong kita terus berbenah. Dengan demikian kita akan mampu memanfaatkan waktu yang selalu berkurang dengan sebaik-baiknya.

Senin, 28 November 2011

Meja Kayu

http://www.resensi.net/wp-content/uploads/2009/02/meja-makan.jpg
Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih. Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah. Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak.

Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. “Kita harus lakukan sesuatu, ” ujar sang suami. “Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini.” Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Disana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek.

Sering, saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada airmata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi. Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam.

Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. “Kamu sedang membuat apa?”. Anaknya menjawab, “Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan.” Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmatapun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki. Malam itu, mereka menuntun tangan si kakek untuk kembali makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama.

***
Sahabat, anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan. Mereka ada peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak. Orangtua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap “bangunan jiwa” yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak.

Mari, susunlah bangunan itu dengan bijak. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita, untuk semuanya. Sebab, untuk mereka lah kita akan selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama halnya dengan tabungan masa depan.


Kehendak Untuk Berubah

want to change
Ketika aku masih muda dan bebas berhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia, seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah.

Maka cita-cita itu pun agak kupersempit, lalu ku putuskan untuk hanya mengubah negriku namun tampaknya, hasrat itupun tiada hasilnya.

Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa, kuputuskan untuk mengubah keluargaku, orang yang paling dekat denganku. tetapi celakanya, merekapun tidak mau diubah! dan kini, sementara aku berbaring saat ajal menjelang, tiba-tiba ku sadari:

“Andaikan yang pertama -tama kuubah adalah Diriku,

Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku bisa mengubah keluargaku.

Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi aku pun mampu memperbaiki Negriku

Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa mengubah dunia!”



Ada Apakah Dengan Anda?



tanda tanya
Setiap saat setiap waktu anda mengeluh, anda selalu merasa kurang dan kurang,
anda selalu merasa tak puas,. anda kurang bersyukur,
Anda sebenarnya tidak sedang melakukan kesalahan,karna memang begitulah sebenarnya manusia.
MAnusia tempat kekurangan dan kesempurnaan itu ada karena kita saling melengkapi.
Tapi taukah anda ketika anda mengeluh berapa waktu yang anda gunakan untuk mengeluh,
kenapa anda tidak mencoba untuk menggunakan waktu itu untuk berfikir merencanakan sesuatu untuk hari esok.
Ketika anda merasa kurang,bukankah itu adalah sebuah pemacu kita untuk mencari yang lebih.
bahkan ketika anda kurang merasa puas bukankah itu adalah tolak ukur kemampuan kita yang akan lebih baik kalau kita tingkatkan.
Dan ketika anda kurang bersyukur kenapa anda tidak memulainya dari sekarang untuk mensyukuri semua yang Tuhan telah berikan kepada kita.
kenapa harus menunggu besok kalo kita bisa lakukan sekarang.


Orang Tua Terbaik Di Dunia

http://www.resensi.net/wp-content/uploads/2011/03/orang-tua.jpeg
Awalnya aku iri padamu kawan. Aku iri pada semua anak di dunia yang memiki orang tua yang menyangi anaknya dan selalu ada waktu untuk keluarganya. Bisa mengobrol dangan ayah itu pasti asyik. Atau bisa curhat pada ibu juga pasti lebih melegakan daripada curhat kepada teman.

Tetapi tidak dengan orangtuaku. Ya, orangtuaku. Mereka adalah manusia super sibuk. Ibuku setiap pagi harus pergi mengajar anak anak lain sepertiku, dan pulang di siang hari. Dan malamnya ia pakai untuk mengerjakan tugas tugasnya sebagai guru, memeriksa tugas dan ulangan mereka. Dan sisa waktu luangnya ia gunakan untuk meregangkan otot ototnya.

Tidakkah ia ingat denganku yang masih remaja dan membutuhkan perhatian lebih? Aku ini remaja labil kawan, sedikit di sentuh langsung terjatuh. Aku butuh ibu yang bisa mendengarkan semua cerita dan keluh kesahku. Dan yang lebih menyakitkan bagiku adalah ketika aku melihat ibuku sedang mengajar anak anak sepertiku, ia terlihat begitu perhatian kepada anak anak itu. Tetapi tidak denganku. Ya , tidak denganku.

Terlebih lagi ayahku, ia lebih sibuk dari ibuku. Ia terkadang pergi di pagi buta dan pulang malam hari. Atau terkadang pulang sore hari atau siang hari, atau … ah sudahlah tak akan kutuliskan jadwal keseharian ayahku karena aku pun tidak mengerti dengan jadwal ayahku yang tidak tentu itu. Mengingat pekerjaanya sebagai salah satu orang yang berwenang di perusahaannya dan tidak memiliki waktu yang mengikat, dan mengingat perannya yang cukup penting di masyarakat membuatnya harus selalu menyediakan waktu untuk masyarakatnya. Lalu sisa waktu luangnya di rumah ia gunakan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya. Maka di rumah ia hanya duduk di depan laptop hitamnya atau tidur untuk meregangkan otot ototnya. Ketika aku mencoba mengobrol dengannya, iya hanya menjawab “hmm” lalu beberapa saat diam, lalu berkata “tadi bilang apa?’ lalu sibuk mengetik dan manatap layar kaca laptopnya.

Kawan, sakali lagi kukatakan padamu, aku ini remaja labil. Aku butuh seorang lelaki yang bisa membuat aku tertawa dan melupakan tumpukkan tugas dan pr dari sekolahku untuk beberapa saat.

Ya, aku iri padamu kawan. Sampai suatu saat ketika sebentar lagi umurku akan merubah statusku. Dari remaja menjadi dewasa. Sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesis. Kira kira berapa umurku saat itu? Yap. 16 tahun kawan.

Saat itu, saat aku berusia 16 tahun. aku bicara dengan ayah dan ibuku. Kali ini kami saling menatap wajah, aku mengobrol banyak hal pada mereka. Aku tanyakan semua pertanyaan yang selalu kupendam selama ini. Rasanya nyaman kawan. Nyaman sekali rasanya bisa mengobrol dengan ayah dan ibu, tetapi, walaupun aku senang, saat itu aku melihat wajah ayah dan ibuku dengan seksama. Kau tau kawan? Mata mereka kini tidak lagi cerah seperti dulu, matanya menyiratkan kelelahan, kulit mereka tidak lagi segar, kini mulai tumbuh keriput keriput kecil di sisi mata kanan dan kirinya.

Ya Allah, saat itu aku berpikir… apakah wajah kelelahan itu untukku? Ya kawan, semuanya untukku. Setiap hari mereka berjuang untukku, berjuang agar aku bisa sekolah dan menabung untuk uang kuliahku. Dan karena aku tidak menyadari semua itu, aku biarkan ayahku mengambil rapor sekolahku dengan nilaiku yang tidak memuaskan. Tapi apa katanya kawan? “tak apa apa nak, masih ada semester depan, belajarlah yang rajin ya” ya, itulah yang ia katakan. Ia selalu memotivasiku.

Maka pantaskah aku berharap untuk dibuat tertawa oleh mereka? Pantaskah aku jejali hari hari melelahkan mereka dengan cerita ceritaku yang membosankan? Seharusnya aku yang membuat mereka bahagia dan membuat mereka tertawa. Ya, aku seharusnya berpikir lebih dewasa. Ayah, ibu, maafkan aku.

Dan detik itu juga kawan, aku tidak berpikir bahwa aku iri padamu, tapi aku bangga karena aku punya orangtua terbaik di dunia.



Kesunyian Pohon Cemara

SEORANG anak kecil berumur empat tahun menarik-narik tangan ayahnya untuk dibelikan pohon natal besar yang berdiri tegak di sebuah supermarket.

“AKU mau ini.”
“Jangan, sayang. Itu tidak dijual.”
“Kok di situ?”
“Untuk hiasan. Kita nonton saja sebentar. Itu tidak dijual.”
Seperti malaikat, seorang pelayan dengan seragam penuh aksesori Natal tiba-tiba sudah berdiri di samping sang anak.

“Ini tidak dijual, Adik,” sambil memandang pohon natal. Sambil mengambil kardus panjang berwarna putih, ia tersenyum sambil menawarkan, “Kalau ini boleh, tingginya 60 cm, juga pakai lampu. Boneka Sinterklas itu juga boleh.”

Dengan pandangan setengah menggugat, anak itu menarik tangan ayahnya agar mendekat pada “malaikat” supermarket itu.

“Baik, ambil satu,” kata sang ayah sambil mengusap punggung anaknya.

Sesampai di rumah, si kecil tidak sabar mengeluarkan seluruh isi kardus pohon Natal bertuliskan “Decorated Table Tree” itu: satu set pohon cemara superfisial yang terbuat dari kawat dan potongan-potongan kain hijau, satu set lampu hias, hiasan bola-bola salju, dan tiga atau empat bintang berwarna kuning keemasan. Sambil berbisik “wi wis yu, e meri krimet” (maksudnya we wish you a merry Christmas), ia sibuk membantu ayahnya merangkai pohon natal.

Supaya lebih meriah, sang ayah memasukkan kaset natal ke dalam tape. Satu per satu anggota keluarga bermunculan mendekati “huru-hara” yang tiba-tiba itu. Tiba-tiba ia berhenti di sudut ruangan menghampiri kotak besar yang sedikit berdebu. Puluhan boneka yang sudah lama disimpan di kotak dikeluarkan. Patung Bunda Maria yang sudah retak pun dipasang tidak jauh dari pohon natal. Sinterklas berwarna putih-merah ditaruh di baris paling depan, seperti patung Betara Kala sang penjaga.

POHON cemara, kaset Malam Kudus, boneka Sinterklas, adalah beberapa bahan pokok dalam perayaan Natal. Mudahnya mendapatkan pohon natal di supermarket menjauhkan keinginan anak untuk melihat “kerja bakti” membuat pohon natal di gereja. Banyaknya kaset menjauhkan keinginan anak untuk “nonton” latihan koor persiapan Natal. Murahnya boneka Sinterklas mengakrabkan anak-anak dengan simbol-simbol Natal di tempat lain (yang sebelumnya hampir tidak dikenal di Indonesia).

Untuk mengingatkan bahwa sekarang ini Natal, rasanya lebih mudah pergi ke supermarket daripada pergi ke gereja atau tempat-tempat latihan koor (yang semakin sulit dicari anggotanya!). Semakin banyak memborong atribut-atribut Natal rasanya kita semakin berhasil menghadirkan Natal.

Membeli rasanya seperti beribadat. Tidak membeli sepertinya tidak menghormati Natal. Memang, menjelang perayaan Natal pusat-pusat belanja menjadi semacam sanctuaria untuk memproduksi dan mengonsumsi berbagai atribut atas nama Natal atau, persisnya, bentuk-bentuk simbolik budaya pop Natal. Sebagai bentuk, atribut-atribut itu siap kita pakai sesuai dengan kepentingan kita (dari bisnis, keagamaan, pergaulan, sampai dengan gengsi). Bentuk-bentuk itu bersifat simbolik karena semuanya mengatasi nilai fungsionalnya.

Pohon natal yang semula berdiri di gereja untuk kepentingan upacara misa atau kebaktian, kini berdiri di rumah-rumah, di supermarket, dan di tempat-tempat publik seperti kantor dan rumah sakit dengan fungsinya masing-masing. Topi berjambul yang dikenakan pada kakek Sinterklas bisa juga dipakai untuk seragam sekelompok anak muda untuk pesta Natal maupun Tahun Baru.

Bentuk-bentuk simbolik itu juga memiliki karakter budaya pop dalam arti menduduki posisi komoditas dalam sebuah perekonomian kapitalis. Komoditas tersebut menjadi impian siapa saja yang ingin hadir sekarang dan di sini, yaitu saat Natal. Tanpa pohon natal seakan kita tidak natalan seperti halnya tanpa sampo rambut seakan rambut kita penuh ketombe. Anehnya, pohon cemara yang ditanam di depan rumah tiba-tiba menjadi kurang afdal daripada pohon cemara artifisial itu! Status aksesori Natal sebagai komoditas ternyata bukan hanya memperluas para pengguna aksesori (dengan berbagai kekuatan promosionalnya) melainkan juga memasukkan unsur baru, yaitu membeli. Kenikmatan membeli bercampur baur dengan kekhusukan berbakti, kenikmatan mengonsumsi bercampur baur dengan kenikmatan promosi dan gengsi.

BEGITULAH Natal masuk dalam logika budaya pop Natal. Gloria in excelsis Deo (Kemuliaan pada Allah di surga) seakan habis dimaterialisasikan dalam gemerlapan lampu-lampu indah dan rumbai-rumbai pintu yang menghiasi pusat-pusat perbelanjaan. Kita seakan tidak lagi mendapatkan kesempatan untuk memilih cara lain untuk merayakan Natal di luar cara yang dijualbelikan. Kalau toh ada, perayaan kita rasanya belum komplet kalau belum dilengkapi dengan berbagai aksesori yang ada (entah karena keterbatasan ekonomi maupun keterbatasan keyakinan untuk mengonsumsinya!). Poros Natal dari rumah ke gereja digeser oleh poros dari rumah ke pusat belanja.

Apakah dengan demikian kita kehilangan kesempatan untuk mengalami Natal kita sendiri? Belum tentu. Sebagai bentuk-bentuk simbolik, atribut-atribut Natal bebas kita pakai untuk menggubah cerita Natal kita sendiri. Kisah Natal adalah kisah tentang pengalaman keterbatasan sekaligus kebebasan manusia. Kisah Natal pasti bukan kisah tentang pohon natal bersalju yang tidak pernah kita lihat wujud aslinya, juga bukan kisah tentang tokoh mistis Sinterklas yang barang kali tidak pernah kita dengar sejarahnya, juga bukan kisah tentang lagu Malam Kudus yang kita nyanyikan dengan empat suara. Perayaan Natal di negeri lain menghasilkan pohon natal, bukan sebaliknya; perayaan Natal anak-anak di negeri lain menghasilkan kisah tentang Sinterklas, bukan sebaliknya; pengalaman Natal juga menghasilkan lagu Malam Sunyi yang terkenal itu.

Orang bilang, salah satu ciri pengalaman konsumsi zaman sekarang adalah ephemeral, sesaat, cepat berlalu, minta konsumsi lagi dan lagi. Pengalaman ini barangkali juga kita alami saat membeli pohon natal. Hanya dalam dua atau tiga hari, pohon natal mungkin saja berdiri kesepian di pojok ruang, bisu tidak bisa bicara karena sudah menjauh dari pengalaman nikmat membeli.

Jangan-jangan kesunyian pasca-konsumsi ini yang paling dekat dengan ungkapan “malam sunyi” yang kita nyanyikan. Orang butuh pengalaman lain yang pantas dikenang, yang pantas menghias kehidupan, yang tidak hanya mengalir dari pengalaman pembelian, melainkan dilakukan bersama orang lain, yang tidak muncul dari menyaksikan (voyeuristic) melainkan kesaksian.

Kita pertama-tama tidak butuh popular culture yang diproduksi oleh satu mesin ideologi konsumsi massa, melainkan culture of the people dengan berbagai ragamnya, bukan popular culture yang senantiasa minta disaksikan melainkan culture of the people yang menuntut kesaksian, bukan popular culture yang kita capai lewat konsumsi (sendirian) melainkan culture of the people yang kita ciptakan bersama orang lain.


Mengenal motivasivv

http://www.resensi.net/wp-content/uploads/2009/10/motivasi-kreatif.jpg
Sukses adalah keinginan tiap orang, ada satu hal penting dalam meraihnya, yaitu motivasi. Motivasi dapat membuahkan kedisiplinan, keuletan dan lain-lain. Motivasi adalah merupakan ruh dari jasad pribadi yang ingin sukses. motivasi merupakan suatu penggabungan keinginan dan energi dalam mencapai suatu tujuan. Dengan keinginan orang tau kemana akan melangkah, dengan energi orang akan dapat menggerakkan apa yang ada padanya untuk mencapai keinginan itu. Motivasi seperti udara bagi kehidupan. Sangat berperan penting bagi jiwa-jiwa yang ingin sukses.

Prinsip motivasi

1. motivasi merupakan proses psikologis dengan membangkitkan emosional.
2. motivasi berproses tanpa disadari.
3. motivasi bersifat individual sehingga cara memotivasi tiap orang bisa berbeda-beda atau juga dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Namun inti dari motivasi itu bersumber dari diri sendiri (motivatornya maupun orang yang dimotivasi).
4. Motivasi adalah proses sosial, sehingga membutuhkan faktor eksternal

Sumber motivasi:

* Motivasi Internal yaitu motivasi dari dalam diri, dari perasaan dan pikiran diri sendiri. Orang yang memiliki motivasi internal, akan memandang dirinya secara positif.
* Motivasi eksternal yaitu motivasi dari luar. Contohnya dari bacaan yang memotivasi, lingkungan, dari kehidupan keseharian, dan lain-lain

Tips memotivasi secara internal:

1. Ciptakan Imbalan. Kalau saya melakukan A maka akan mendapatkan rumah mewah. Dengan begitu diri kita akan termotivasi untuk melakukan A.
2. Ambil selalu langkah kecil. Terkadang untuk mendapatkan sesuatu yang besar perlu langkah-langkah kecil.
3. Ciptakan Kesusahan. Ini adalah kebalikan dari yang pertama. misalnya kalau saya tidak melakukan B maka jabatan tidak naik. Tentu kita akan termotivasi untuk melakukan tindakan B.
4. Susun Rencana beserta langkah-langkahnya. Dengan memiliki rencana, anda seolah-olah punya alur dan plot menuju tujuan. Secara tidak langsung ini akan memotivasi dalam mencapai tujuan.
5. Buat penarik ke arah tujuan. Misalkan kita ingin naik haji, cetak MMT dengan ukuran besar gambar ka’bah. Ini hanya contoh saja.

Motivasi dipengaruhi oleh mendesaknya kebutuhan, motivasi juga dipengaruhi oleh adanya anggapan tindakan akan memenuhi suatu kebutuhan.

Dalam memotivasi sangat dilarang untuk meremehkan, mengkritik di depan umum, perhatian yang setengah-setengah, malah memperhatikan diri sendiri, tidak memperdulikan hal-hal kecil. Motivasi juga bisa luntur karena adanya keraguan dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan (jika dalam organisasi).


Jumat, 25 November 2011

Waktu Yang Dihabiskan

http://www.resensi.net/wp-content/uploads/2009/11/jam-waktu.jpg
Bagaimana anda menghabiskan waktu satu jam terakhir..? Apa yang akan anda kerjakan pada jam berikutnya..? Apakah di akhir hari ini anda dapat melihat kembali segalanya dengan puas – karena telah tercapai SESUATU ?

Pencapaian bukan sesuatu yang datang sendiri kepada anda. Pencapaian adalah sesuatu yang anda kerjakan dengan menit, jam dan hari yang anda luangkan. Sekarang adalah waktunya untuk mengerjakan hal itu.

Buah kesuksesan adalah kekaguman, suka cita, dan kebanggaan. Namun usaha untuk menciptakan kesuksesan adalah lebih sering melalui hal yang membosankan. Bosan, karena Anda tidak bisa
mengerjakan hal lain. Seorang bintang lapangan yang sukses, telah menghabiskan tak terhitung waktu hanya untuk berlatih.

Jam-jam itu dihabiskan di belakang layar, dan mengantar mereka menuju kemenangan dan sukses. Ini berlaku di bidang apapun. Toh, setiap orang memiliki jumlah waktu yang sama setiap hari. Namun beberapa dari kita menggunakannya lebih efektif ketimbang orang lain. Apa yang akan anda kerjakan dengan jam-jam anda hari ini?


Harapan

http://www.resensi.net/wp-content/uploads/2009/03/berharap.jpg
“Harapan adalah sarapan yang baik, Tetapi makan malam yang buruk.”


Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup menggantung semata pada harapan. Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap – kita harus bertindak.

Sangat menyedihkan, bahwa banyak hal digantung berlebihan pada harapan – demi perbaikan nasib. Berharap yang terbaik belum menghasilkan apa-apa. Bekerja dan bertindak – disertai dengan
harapan di dalam hati – adalah hal yang membawa hasil. Kombinasi yang sempurna. Harapan tidak akan mengecewakan – selama hal itu disertai dengan tindakan dan komitmen.
Harapan tidak bisa mengganti tindakan. Kerjakan apa yang harus dikerjakan – ada atau tidak ada harapan. Harapkan yang terbaik dan kerjakan apa saja yang memungkinkan harapan itu terwujud.

Mulai hari baru anda dengan harapan, dan sambung dengan kerja dan karya. Biarkan harapan menginspirasikan anda, ketimbang membuai anda. Harapkan yang terbaik, dan bayar setiap ongkosnya. Harapan bergantung pada ANDA.

Apa yang Memotivasi Para Bilyuner..?
Pernahkah terpikir oleh anda, apa yang memotivasi para bilyuner? Bahkan jauh hari sebelum menjadi bilyuner – kekayaan yang mereka kumpulkan telah mencukupi untuk hidup mereka, anak mereka, cucu mereka, atau bahkan generasi selanjutnya.

Kebanyakan bilyuner adalah pekerja keras. Bangun pagi-pagi – lalu pergi bekerja hingga larut malam. Mereka melakukan itu – tentu bukan lagi karena sekedar mengejar uang. Lalu apa yang mereka kejar? Apakah itu keserakahan? atau kekuasaan? Mungkin. Tetapi secara umum, orang-orang pelit / serakah – jarang beroleh sukses – karena mereka tidak memberi nilai lebih pada orang lain. Kebanyakan bilyuner modern masa kini, tidak menjadi bilyuner karena kikir.

Para bilyuner termotivasi oleh cita-cita mereka. Cita-cita untuk membuat perbedaan, sehingga dunia menjadi berbeda karena mereka ADA. Motivasi ini yang memampukan mereka untuk menjadi bilyuner. Dan karena hal itu pula mereka tetap bisa bekerja keras – sekalipun telah menjadi bilyuner.

Apakah anda ingin hidup seperti seorang bilyuner? Mudah sekali. Berhentilah bekerja hanya untuk sekedar hidup – dan buat perbedaan. Sekalipun di hari terburuk

Hidup adalah kemewahan, hidup adalah kegembiraan – sekalipun di hari terburuk. Kenyataan bahwa anda saat ini hidup sehingga bisa membuat keputusan, bisa melaksanakannya, dan mampu membuat perbedaan – jauh lebih berharga ketimbang segala kesulitan dan kekecewaan yang mungkin menghadang.

Saat dunia gelap – hidup adalah alasan mengapa anda harus menjadi cahaya.

Kualitas hidup anda tidak tergantung pada apa yang anda temui, tetapi pada seperti apa anda setelah melewati segala tantangan. Hari ini adalah hari istimewa – karena anda diperbolehkan masuk ke hari ini. Ada kesempatan untuk tumbuh – dan mencapai cita-cita anda ke segala arah. Bila orang di sekitar anda pencemooh dan pendengki – anda punya kesempatan untuk membuat – bahwa KARENA ANDA – lingkungan anda bisa berubah ke arah lebih baik. Tantangan kesulitan yang ada di depan anda menyembunyikan harta karun nyata yang menunggu untuk digali.

Hati kecil anda sudah mengerti hal ini. Hidup adalah indah – bila anda menerima hidup sebagai kesempatan. Di mana pun anda, apapun yang anda hadapi, ambil keputusan untuk menikmati keindahan itu setiap hari. Dan saat anda mengambil pilihan ini – dunia di sekeliling anda pun akan menjadi lebih baik.

Hikmah Kehidupan akan Selalu Hidup

http://www.resensi.net/wp-content/uploads/2011/11/hikmah-kehidupan-2.jpeg
Pernahkah kau mendengar cerita tentang seorang preman pembunuh empat puluh nyawa, pemerkosa empat puluh wanita, perampok empat puluh bank, sedang menangis menyesal tersedu seperti ketika masih bayi dulu, lalu kehidupannya berubah penuh kasih sayang.

Pernahkah kau dengar tentang panutan masyarakat yang memperkosa gadis desa hinngga melahirkan lalu membunuh keduanya menguburnya hidup2. Bukankah kedua peristiwa diatas terjadi bukan tanpa sebab alasan.

Pernahkah terlintas di benakmu pertanyaan mengapa dan untuk apa kau diciptakan. Luangkan lebih banyak waktu, percayalah, lakukalah, dan temukanlah sendiri, karena jawabanmu terhapnya akan menjadi sangat menentukan riwayat kehidupanmu.

Waktu yg berlalu takkan pernah kembali. Tak ada waktu lagi bagi yg telah mati. Namun hikmah semua peristiwa selalu hidup. Sungguh, mata air hikmah akan selalu terpancar bagi mereka yg mau mengambil hikmah. Apakah menurutmu sama orang yg mau mangambil hikmah dengan yg tidak.


Suara Hati Seorang Ibu, Untuk Kaum Hawa

http://www.resensi.net/wp-content/uploads/2011/09/foto.jpg
Sahabat, ini adalah petikan suara hati seorang umi. Umi adalah nama lain dari ibu. Taukah sahabat? mungkin suara hati ini tidak cuman suara hati perseorangan, namun mungkin ini juga merupakan suara hati ibu kita. Ibu dari ibu-ibu yang ada di permukaan bumi ini. Selamat menyimak..

Anakku yang ku kasihi…
Tanpa disadari oleh kita masa berlalu terlalu cepat dan kau yang ketika dulu masih kecil, manja dalam pelukan umi, kini telah menjadi gadis remaja dan telah mula belajar arti kehidupan. Zaman yang kau lalui dan alami kini adalah zaman yang penuh pancaroba, penuh dugaan dan cobaan. Cobaan yang sering mengganggu iman dan hatimu, perasaan dan nafsumu, kewibawaan dan tugas-tugasmu. Ketika inilah kau, kau ingin merasakan semua keadaan, semua kenikmatan hidup. Kau ingin menjadi manusia yang dipuja dan disanjung banyak orang.Kau ingin disayangi dan menyayangi.

Anakku sayang,
Jika tiada iman, niscaya lunturlah segala kekuatan, hancurlah segala kebaikan. Oleh itu, umi berpesan agar engkau berhati-hati dalam berfikir dan bertindak, batasilah kehendakmu dengan rasa takut pada Allah karena tidak ada orang yang tidak dicatat amal dosanya, tidak ada orang yang dikecualikan, termasuk kau. Pernah seorang soleh berkata,”seorang remaja jika dapat melalui cobaan hidupnya dengan baik, tenang dan penuh kebaikan, mampu menolak kehendak-kehendak nafsu, maka percayalah dia manusia yang paling sukses selama hidupnya. Manakala seorang pemuda yang gagal menggunakan masa remajanya untuk mencari kebaikan, rugilah ia dan celakalah hidupnya esok dan yang akan datang”.

Wahai anakku sayang..
Seringkali umi menangis, melihat perubahan pada dirimu. Dulu, kau tidak begini. Engkau seorang yang taat pada perintah ibu, yang malu bila auratmu terbuka, walaupun tertiup angin. Kau amat teliti dan hati-hati dalam menjaga sholat-sholatmu dan kau suka bila umi ceritakan tentang ketokohan wanita-wanita dahulu. Anakku sayang.. ibu tanam satu harapan padamu, kiranya bila kau besar nanti, kau akan menjadi orang solehah.


Wahai Anakku…
Wanita itu dijadikan Allah dengan dipenuhi keindahan, unik dan menakjubkan. Pandai-pandailah kau hargai nikmat yang telah diberikan itu. Jikapun kau cantik, jangan biarkan kau dikuasai rasa takjub, bangga atas keindahan wajahmu. Masih banyak orang yang mempunyai kelebihan diatas mu. Jangan kau permainkan perasaan lelaki atas kejelitaan wajahmu. Jagalah, syukurilah dan takutlah kepada Allah atas balasan azab yang dijanjikan untuk mereka yang berdosa. Jagalah auratmu sentiasa terutama apabila berurusan dengan lelaki. Tanamkan rasa malu di hatimu. Tanamkan sifat sombong dan penakut pada lelaki yang bukan muhrimmu. Biarlah kau dipandang mata tidak secantik bunga lily yang bangun bagai pelangi di cakrawala asalkan kau dapat pertahankan sebutan sebagai wanita solehah di sisi Allah. Dan tentunya kau dipandang paling cantik di sampingNya.

Anakku sayang…
Saat kau berpakaian, maka sebenarnya untuk menutup kulitmu, untuk melindungi bentuk badanmu daripada pandangan lelaki jalanan. Oleh itu, pakaianmu hendaklah longgar, tidak tipis dan satu lagi anakku, pakaian mu itu tidak menyerupai pakaian wanita-wanita yang dihatinya tidak ada rasa takut akan adzab Allah. Perhatikan hadith ini…”Sesungguhnya antara penduduk neraka ialah wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang(pakaiannya tidak berfungsi sebagai alat untuk menutup aurat), perempuan-perempuan yang condong kepada maksiat dan berusaha menarik orang lain melakukan maksiat. Mereka ini tidak mungkin akan masuk surga selama-lamanya dan tak akan dapat mencium baunya selama-lamanya. Jangan kau merasa dirimu terlalu gagah hingga kau sanggup melanggar hukum-hukum Allah dengan sengaja. Apatah lagi jika melanggar peraturannya dengan rasa bangga dan sombong, ingkarmu terhadap hukum-hukum itu, samalah maknanya kau melawan Tuhanmu, sedangkan kau cuma seorang hamba dan Allah itu Tuhanmu, Maha Memiliki segala isi langit dan bumi.

Wahai Anakku Sayang…
Sabarlah dalam melaksana perintah-perintah Allah biarpun kau merasakan beratnya. Setiap petunjuk Allah itu tak ada yang sia-sia. Sesungguhnya Allah tak pernah memberati hambaNya apalagi menzaliminya. Sabar yang kau lakukan niscaya dilihat Allah, dan Dia pastinya akan mengurniakan buatmu ganjaran pahala yang besar. Tanamkan rasa kasih pada Allah wahai anakku. Bila kau menyayangi seseorang, tentunya segala perintahnya akan kau turuti tanpa bantahan. Begitulah dengan perintah Allah, turutilah wahai anakku, ikutilah tanpa protes. Moga kau dikurniakan kekuatan untuk mengikut langka-langkah yang diredhai Allah. Itulah doa dan harapan umi wa abi...

Dari seorang ibu yang sangat mencintai anaknya


Kamis, 24 November 2011

Kejujuran yang Menyelamatkan Jiwa

Disuatu desa terpencil dipinggiran kota , tinggalah seorang anak laki-laki bersama 6 saudaranya, kehidupan keluarga ini terlihat sangatlah sederhana, orang tuanya hanya seorang buruh tani, kakak dan adiknya semua masih bersekolah sementara ibunya hanya seorang ibu rumah tangga yang hanya mengurusi keluarga. Untuk membantu keuangan keluarganya setiap hari selepas pulang sekolah , ia pergi kepasar untuk berjualan asongan.

Pada suatu hari saat anak ini sedang menjajakan dagangannya, tiba-tiba ia melihat sebuah bungkusan kertas koran yang cukup besar , terjatuh dipinggir jalan, lalu diambilnya bungkusan tersebut, kemudian dibukanya bungkusan itu, namun betapa kaget dan terkejutnya ia, ternyata isi bungkusan tersebut berisi uang dalam nominal besar.

Tampak diraut wajahnya rasa iba dan bukan kegembiraan, ia tampak kebinggungan, karena ia yakin uang ini pasti ada yang memilikinya , pada saat itu juga anak ini langsung berinisiatif untuk mencari sipemilik bungkusan tersebut, sambil mencari-cari sipemiliknya, tiba-tiba seorang ibu dengan ditemani seorang satpam datang dengan berlinang air mata menghampiri anak kecil itu , lalu ibu ini berkata “dek, bungkusan itu milik ibu, isi bungkusan itu adalah uang”.

Uang untuk biaya rumah sakit,karena anak ibu baru saja mengalami kecelakan korban tabrak lari, saat ini anak ibu dalam keadaan kritis dan harus cepat dioperasi karena terjadi pendarahan otak, kalau tidak cepat ditangani ibu khawatir jiwa anak ibu tidak akan tertolong.

Pagi ini ibu baru saja menjual semua harta yang ibu miliki untuk biaya rumah sakit, Ibu sangat membutuhkan uang ini untuk menyelamatkan jiwa anak ibu.

Lalu anak kecil tersebut berkata,” benar bu, aku sedang mencari pemilik bungkusan ini, karena aku yakin pemilik bungkusan ini sangat membutuhkan. “Ini bu !, milik ibu”. setelah itu anak kecil tersebut langsung berlari pulang , sesampai dirumah ia ceritakan semua kejadian yang baru saja dialami kepada Ibu nya.

Lalu ibunya berkata , “ Benar anak ku ! “, kamu tidak boleh mengambil barang milik orang lain, walau pun itu dijalanan , karena barang itu bukan milik kita. Ibu sangat bangga pada mu nak, walau pun kita miskin , namun kamu KAYA dengan KEBAIKAN dan KEJUJURAN.

Untuk apa kita memiliki kekayaan yang melimpah, sementara kita harus mengorbankan nyawa orang lain . “Kamu sungguh anak yang baik nak” , ibu sangat bersyukur mempunyai anak seperti mu.

Hari ini ibu percaya, kamu sudah menyelamatkan satu jiwa melalui kebaikan dan kejujuran mu, kamu harus jaga terus kejujuranmu , karena kejujuran dapat menyelamatkan banyak orang dan kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana . “Apa yang bukan milik kita, pantang untuk kita ambil”.

(“Matamu adalah pelita tubuhmu, Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi gelap. Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya.” )


Anak Cacat Perang Vietnam

“Huuu….uuura!” Teriakan gembira dari seorang Ibu yang menerima telegram dari anaknya yang telah ber-tahun2 menghilang. Apalagi ia adalah anak satu2nya. Maklumlah anak tsb pergi ditugaskan perang ke
Vietnam pada 4 th yang lampau dan sejak 3 tahun yang terakhir, orang tuanya tidak pernah menerima kabar lagi dari putera tunggalnya tsb. Sehingga diduga bahwa anaknya gugur dimedan perang. Anda bisa membayangkan betapa bahagianya perasaan Ibu tsb. Dalam telegram tsb tercantum bahwa anaknya akan pulang besok.

Esok harinya telah disiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan putera tunggal kesayangannya, bahkan pada malam harinya akan diadakan pesta khusus untuk dia, dimana seluruh anggota keluarga maupun rekan2 bisnis dari suaminya diundang semua. Maklumlah suaminya adalah Direktur Bank Besar yang terkenal diseluruh ibukota. Siang harinya si Ibu menerima telepon dari anaknya yang sudah berada
di airport.

Si Anak: “Bu bolehkah saya membawa kawan baik saya?” Ibu: “Oh sudah tentu, rumah kita cuma besar dan kamarpun cukup banyak, bawa saja, jangan segan2 bawalah!” Si Anak: “Tetapi kawan saya adalah seorang cacad, karena korban perang di Vietnam?”

Ibu: “……oooh tidak jadi masalah, bolehkah saya tahu, bagian mana yang cacad? ” – nada suaranya sudah agak menurun

Si Anak: “Ia kehilangan tangan kanan dan kedua kakinya!” Si Ibu dengan nada agak terpaksa, karena si Ibu tidak mau mengecewakan anaknya: “Asal hanya untuk beberapa hari saja, saya kira
tidak jadi masalah?” Si Anak: “…tetapi masih ada satu hal lagi yang harus saya ceritakan sama Ibu, kawan saya itu wajahnya juga turut rusak begitu juga kulitnya, karena sebagian besar hangus terbakar, maklumlah pada saat ia mau menolong kawannya ia menginjak ranjau, sehingga bukan tangan dan kakinya saja yang hancur melainkan seluruh wajah dan tubuhnya turut terbakar!”

Si Ibu dengan nada kecewa dan kesal: “Na…ak lain kali saja kawanmu itu diundang kerumah kita, untuk sementara suruh saja ia tinggal di hotel, kalau perlu biar saya yang bayar nanti biaya penginapannya!” Si Anak: “…tetap ia adalah kawan baik saya Bu, saya tidak ingin pisah dari dia!” Si Ibu: “Cobalah renungkan olehmu nak, ayah kamu adalah seorang konglomerat yang ternama dan kita sering kedatangan tamu para pejabat tinggi maupun orang2 penting yang berkunjung kerumah kita, apalagi nanti malam kita akan mengadakan perjamuan malam bahkan akan dihadiri oleh seorang menteri, apa kata mereka apabila mereka nanti melihat tubuh yang cacad dan wajah yang rusak. Bagaimana pandangan umum dan bagaimana lingkungan bisa menerima kita nanti? Apakah tidak akan menurunkan martabat kita bahkan jangan2 nanti bisa merusak citra binis usaha dari ayahmu nanti.”

Tanpa ada jawaban lebih lanjut dari anaknya telepon diputuskan dan ditutup. Orang tua dari kedua anak tsb maupun para tamu menunggu hingga jauh malam ternyata anak tsb tidak pulang, ibunya mengira anaknya marah, karena tersinggung, disebabkan temannya tidak boleh datang berkunjung kerumah mereka.

Jam tiga subuh pagi, mereka mendapat telepon dari rumah sakit, agar mereka segera datang kesana, karena harus mengidetifitaskan mayat dari orang yang bunuh diri. Mayat dari seorang pemuda bekas tentara Vietnam, yang telah kehilangan tangan dan kedua kakinya dan wajahnyapun telah rusak karena kebakar. Tadinya mereka mengira bahwa itu adalah tubuh dari teman anaknya, tetapi kenyataannya pemuda tsb
adalah anaknya sendiri! Untuk membela nama dan status akhirnya mereka kehilangan putera tunggalnya!

Kita akan menilai bahwa orang tua dari anak tsb kejam dan hanya
mementingkan nama dan status mereka saja, tetapi bagaimana dengan
diri kita sendiri? Apakah kita lain dari mereka?

Apakah Anda masih tetap mau berkawan
....... dengan orang cacad?
........yang bukan karena cacad tubuh saja?
....... tetapi cacad mental atau
........cacad status atau cacad nama atau
........cacad latar belakang kehidupannya?

Apakah Anda masih tetap mau berkawan dengan orang
.......yang jatuh miskin?
...... yang kena penyakit AIDS?
.......yang bekas pelacur?
.......yang tidak punya rumah lagi?
.......yang pemabuk?
.......yang pencandu?
.......yang berlainan agama?
.......yang lebih bodoh dari anda ?

Renungkanlah jawabannya


Mayat Bukan Hanya Yang Dikubur

http://www.resensi.net/wp-content/uploads/2008/08/keranda.jpg
Seringkali dalam kehidupan kita disinggahi hal-hal yang meruntuhkan semangat dan jiwa kita agar selalu lemah setelah bersemangat.
Ada sebuah kisah yang saya alami ketika saya diundang mengisi training untuk motivasi dan intropeksi kurang lebih sebulan sebelum gempa Yogya –Jateng tahun 2006 dengan lokasi tepat di pantai parang kusumo yogyakarta yang pesertanya siswa SMU dan Mahasiswa, dalam sela-sela kesempatan waktu ada seseorang yang asyik ngobrol dengan saya berdua sambil mengeluarkan segala keluh kesahnya, yg paling menarik buat saya adalah cerita dimana sehari sebelum pertemuan dengan saya dia berusaha meregang nyawa dengan cara yang bathil alias mencoba mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Melihat dari fisiknya ia seorang lelaki yang gagah ganteng dan secara fisik sempurna tetapi ia hampir saja menjadi mayat yang sesungguhnya dan dikubur dg sia-sia, lumayan masih tertunda kurang dari 24 jam semenjak belum ketemu dengan saya.dari pertemuan ini diri saya harus bisa masuk menyelaminya dg tanpa menggurui dan yang pasti saya lakukan saat itu saya harus menjadi pihaknya dan memberikan nasib yang sama sebelum meneruskan pembicaraan yang merupakan bagian tantangan konseling.
Masalah yang utama adalah keluarga; diawali pertemuan yang tak sengaja melalui jaringan internet dg wanita yg ayah dan ibunya menjadi orang penting di provinsi Irian barat, keluarga pejabat birokrasi pemerintaan yg masing-masing adalah kepala meski beda departemen, dg kekayaan yang melimpah. Cukup minder dengan masalah keuangan dan juga mendengar kabar kemunkinan yang tidak disetujui, maka kawan bicaraku tadi mencari cara untuk berbohong dan juga melewati jalan yang buruk yaitu hubungan seks sebelum pernikahan dan akhirnya wanita cantik yang akan dinikahinya hamil lebih dahulu dan orang tuanya terpaksa meminta tanggung jawab.dan kawan ini masih saja berbohong tentang pekerjaan dan harta,karena dimaksudkan mengimbangi.karena kebohongan itu seperti bangkai busuk yang meski semakin ditutup-tutupi tetap akan tercium juga baunya dan bau itu semakin lama semakin busuk. Inilah yang membuat kekacauan kehidupanya, kedua orang tua wanita tersebut merasakan bau itu dan ditumpahkan sekuat mungkin baunya.meski demikian tetap juga ada kesalahan besar kenapa kawan ini berusaha berbohong, tentu juga karena tuntutan orang tua wanita tersebut,”saya tak menyalahkan kau kawan” kataku padanya dan teruskan ceritanya.
Keluhan demi keluhan disampaikan dan aku menikmati setiap kata sehingga aku juga mengalir disela sela suara ombak parangkusumo.
Kemudian usai acara berkisar jam 11 malam kami lanjutkan berada di pinggiran api ungun yang dinyalakan peserta traning, bergabung dengan kami berdua seorang ustadz yang memimpin dan yang mengasuh para peserta training di sebuah pesantren yg beliau pimpin.
Semakin asyik obrolan yang semula berdua menjadi bertiga,masalah demi masalah,keluhan demi keluhan saya dengarkan dengan ustadz tadi yang mana saya dan ustadz berusaha memberikan solusi dan tanggapan.
Keajaiban terjadi ketika kami memberikan tanggapan ternyata seide dan sepaham sehingga solusi semakin dekat ditemukan kawan yang punya semangat dan jiwa tekubur menjadi lebur bersama gerimis yang membasahi pakaian dan tubuh kami yg tidak beranjak dari tempat kami duduk, karena ada rasa syukur yang menstimulus kami untuk menikmati gerimis yang disusul hujan.
Disela-sela bibir kawan yang basah bergetar yang air matanya lebur dengan tetesan hujan ia mengatakan kejujuran batinnya “selama ini saya disalahkan dan disalahkan,disudutkan hingga dada terasa terhimpit tembok yang sangat tebal, bapak, ibuku menyalahkan, kakakku, keluargaku, semua orang-orang dekatku menyalahkan terlebih mertuaku yang gila harta, semua menghimpit sampai sesak dada ini tak basa bernafas hingga ubun ubun merasa ada batu sebesar kepalan yg selalu menghantam dan otakku dipenuhi dg paku tumpul.hanya, cuma Mas dan Bapak yang tidak menyalahkanku, aku bersyukur ketemu Mas dan Bapak, mungkin kalau tidak, besok saya melanjutkan proses kematianku yang hina”.
Saya dan ustadz tadi benar benar bersyukur Segala Puji Bagi Allah Tuhan Semesta Alam.Ustadz tadi memberikan kata-kata terakhir, ”mulai besok tinggalah di tempat kami di pesantren kecil,tak perlu membayar sewa tinggal dan makan gratis,dg catatan kamu punya ilmu tentang computer dan teknologi yang harus kau terapkan pada adik-adikmu yg tinggal bersamamu, dan kamu menjadi orang yang berarti juga untuk kami”.
Dan saya juga katakan “meski terpisah sementara dari istrimu, ternyata kamu sangat mencintai dan dia mencintamu, juga anakmu yang membutuhkan sosok ayah, ambilah keputusan yang terbaik untuk keluargamu sendiri jangan hiraukan orang lain, citakan sebuah kebahagian untuk dirimu,istrimu dan anakmu kebahagiaan dunia dan akhirat, kamu bisa dan pasti mampu asal tak pernah kau kubur kembali jiwa dan semangatmu. Dan kematian bukanlah keputusanmu & Rizki bukanlah pemberianmu”.
Seringkali hanya dengan menyalahkan seseorang, tidaklah dapat merubah seseorang yang benar-benar bersalah.

Kegagalan seharusnya adalah guru kita, bukanya pengurus pemakaman kita.Kegagalan adalah penundaan bukanya kekalahan.Kegagalan adalah perubahan rute sementara,bukanya jalan buntu.

Tiap tiap yang berjiwa pasti akan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah di sempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari api neraka dan di masukkan kedalam surga, maka ia telah beruntung. kehidupan didunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS.Ali Imron:185)


Selasa, 22 November 2011

Ahli Batu

http://www.resensi.net/wp-content/uploads/2008/07/tukang-batu.jpg
Cerita tukang batu Hiduplah seorang ahli batu yang sangat
terkenal di China. Hasil karyanya tersohor di segenap penjuru negeri.
Batu-batu permata dan intan yang berkilauan itu, dipajang menjadi
perhiasan jemari dan kaki para raja. Hampir semua batu indah
di dunia ini, pernah diolah tangannya. Giok, rubi, dan
safir, terpajang di segenap sudut-sudut rumahnya.

Namun, sang ahli sudah sangat tua. Kini, ia berusaha
mencari pengganti dan penerus karya-karyanya. Belasan orang berusaha
berguru. Tapi, tak ada yang cocok buat pekerjaan itu.
Hingga akhirnya ia menemukan seorang pemuda yang tampak bersemangat,
dan bersedia menjalani ujian.

"Anak muda, ujian pertama ini tidak sulit," ucap sang ahli membuka pembicaraan.
"Mudah saja. Begini, jika kamu mampu mengambil batu dalam genggamanku, maka kamu
layak mewarisi semua ilmuku. Namun, jika tanganku yang lebih cepat menutup, maka
kamu harus mengulang ujian itu besok." Anak muda itu mendengarkan dengan
seksama. Ia mengangguk pelan, "Baiklah, itu pekerjaan mudah."

Ujian itu pun dimulai. Sang ahli, meletakkan sebuah batu di atas genggaman.
Disodorkannya ke arah muka si anak muda. "Ayo, ambil". Hap. Tampak kedua tangan
yang beradu cepat. Sang pemuda berusaha meraih batu dalam gengaman itu. Ah, dia
kalah sigap. Tangan sang ahli telah lebih dulu menutup. "Kamu belum berhasil
anak muda. Cobalah besok." Sang pemuda tampak kecewa.

Keesokan harinya, anak muda itu kembali mencoba. Ujian pun berulang. Lagi-lagi,
dia gagal. Gerakannya masih terlalu lambat. Ia pun harus kembali mengulang ujian
itu. Dua, tiga hari dilaluinya, tak juga berhasil. Sembilan hari telah
terlewati, tapi batu itu masih belum berpindah tangan. Pemuda itu mulai tampak
putus asa, dan dia berjanji, kalau besok masih belum berhasil, dia akan berhenti
dan tak mau menjadi ahli permata.

Hari penantian itu pun tiba. Keduanya telah duduk berhadapan. Sang ahli
bertanya, "Kamu sudah siap?" Sang ahli meletakkan sebongkah batu di atas
gengamannya. Namun, tiba-tiba anak muda itu berteriak, "Hei, tunggu dulu. Itu
bukan batu yang biasa kita gunakan!" Alih-alih meraih batu itu, sang anak muda
malah menanyakan tentang batu. Wajah keheranan itu dibalas dengan senyuman dari
sang ahli batu. "Anak muda, kamu lulus ujian pertama dariku. Selamat!"

***

Hidup di dunia, kadangkala seperti pertunjukan sulap. Apa yang ada di depan
mata, seringkali bukan apa yang kita dapatkan. Harapan yang kita inginkan,
acapkali meleset. Banyak yang tertipu, banyak pula yang salah duga dan salah
kira. Sebab, di sana memang penuh kepalsuan.

Teman, sering kita mendengar istilah, siapa cepat dia dapat. Kita pun terpacu
untuk sepakat dengan perkataan itu. Kemudian, segalanya berubah menjadi begitu
bergegas. Adu cepat dan adu sigap. Namun, adakah yang tercepat selalu yang jadi
pemenang? Kadangkala jawabannya tidak semudah itu. Saya percaya, tak selamanya
kita memaknai hidup ini dengan cara-cara seperti itu. Ada kalanya kita perlu
bertanya kepada hati tentang makna hidup yang sebenarnya. Setidaknya, kali ini
saya percaya, mereka yang cermatlah yang akan memenangkan pertarungan hidup.
Mereka-mereka yang belajar tentang ketelitianlah yang lulus dari ujian
kehidupan. Tak selamanya, si cepat adalah si juara.


Kebutuhan Akan Lingkungan Alami

http://www.resensi.net/wp-content/uploads/2008/07/alam.jpg
Industri “dituntut” untuk memberikan tanggapan terhadap tantangan dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Namun tekanan terus berlanjut. Kini peran industri semakin bergeser dari pihak yang pasif menjadi insiator perbaikan yang aktif. Ada
tiga hal utama mengapa industri dituntut untuk semakin aktif bertindak.

Pertama, ada pengakuan yang luas bahwa industri memegang kunci adaptasi yang
berhasil. Perusahaan-perusahaan internasional mempunyai sumber daya dan
ahli. Dan mereka dapat menyebarkan sumber daya dan para ahlinya dengan
fleksibilitas dan kreativitas yang hanya bisa dilakukan oleh mereka yang
kuat saja. Partisipasi aktif mereka sangat penting jika tanggapan
internasional juga aktif. Sedangkan perusahaan menengah dan kecil diharapkan
dapat menawarkan kreativitas dan inovasinya bagi pemecahan masalah lokal.

Kedua, banyak perusahaan menerima keuntungan dari lingkungan yang lebih
sehat dan lebih makmur. Masyarakat yang makmur merupakan penanam modal
terhadap barang dan jasa yang lebih luas ketimbang masyarakat yang tertekan.
Yang jelas, perusahaan dan masyarakat menderita jika terjadi kerusakan
lingkungan alami. Pasar pun akan memberikan reaksi terhadap kegagalan
perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya .

Ketiga, kedudukan yang positif akan meningkatkan kinerja dan posisi
perusahaan. Perusahaan yang mengelola tanggung jawabnya secara efektif
merupakan perusahaan yang mampu membangun posisi yang lebih aman dan lebih
makmur dalam pasar. Keberhasilan untuk mempertahankan lingkungan akan
menghasilkan keuntungan jangka panjang dan menambah nilai bagi perusahaan
dan masyarakat.

Konferensi PBB – Pertemuan Puncak Rio – menelurkan satu tema dominan, yaitu
tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan alami. Banyak perusahaan
menyadari peran mereka dalam melindingi lingkungan sehingga generasi masa
depan dapat mengambil keuntungan dan menikmati hadiah itu. Kesadaran ini
terkadang muncul perlahan-lahan. Atau, dapat mula muncul secara drastis yang
biasanya dipicu oleh suatu kecelakaan besar, misal, bencana minyak Exxon
Valdez. Bagaimana pun kini muncul tekanan dan pengakuan bahwa salah satu
dampak ikatan masyarakat dan perusahaan adalah keinginan yang kuat untuk
melindungi dan memelihara lingkungan.

KRISIS DAN TEKANAN

Tekanan terhadap tanggung jawab perusahaan akan lingkungan alami meningkat
sejalan dengan perkembangan teknologi, penerapan proses kerja yang potensial
merusak dan memperluas dampak populasi. Sumber daya yang terbatas di seluruh
dunia berjuang untuk mengatasi peningkatan perubahan. Krisis yang timbul
dapat dicatat sebagai berikut: penipisan ozon, pemanasan global, hujan asam,
emisi udara beracun, dan limbah. Krisis-krisis ini menumbuhkan kesadaran
bahwa kegiatan industri bisa merusak lingkungan, baik yang secara nyata
diketahui maupun yang tersembunyi dan membahayakan. Selain itu, perusahaan
yang tidak dianggap merusak lingkungan pun harus sadar bahwa teknologi yang
mereka gunakan tetap saja mempunyai pengaruh besar tapi tersembunyi bagi
perusakan lingkungan alami.

Roome menyarankan bahwa analisa kemungkinan pengrusakan lingkungan yang
disebabkan oleh perusahaan dapat dilakukan melalui penelitian ilmu dan
persepsi masyarakat. Maksudnya, selain menggunakan proses keilmuan untuk
menilai apakah sebuah perusahaan terbuktik merusak lingkungan atau tidak,
maka persepsi publik akan kegiatan perusahaan tersebut harus
dipertimbangkan. Yang jelas, perusahaan dihargai karena mereka tidak hanya
menjadi penonton. Perusahaan juga dihargai manakala berupaya keras mendorong
rekan-rekan mereka agar lebih bertanggung jawab sambil membujuk pemerintah
agar mendengarkan pendapat mereka.

REAKSI PERUSAHAAN

Ada empat reaksi, sekaligus strategi perusahaan dalam menghadapi tuntutan
ini. Pertama, perusahaan akan melakukan reaksi menyerang – bertindak secara
aktif – terutama bila tuntutan akan lingkungan yang alami mengancam bisnis
mereka. Karena ancaman itulah, mereka melakukan penyerangan. Kedua,
perusahaan akan bertahan saja, tidak melakukan penyerangan apa-apa. Ini
dilakukan jika pemenuhan tuntutan itu hanya akan mengurangi daya saing
perusahaan, misal, berakibat pada kenaikan biaya yang menurunkan harga jual
yang bersaing. Ketiga, perusahaan tidak peduli dan mengabaikan semua
tuntutan itu. Perusahaan berharap masyarakat lupa akan tuntutannya. Keempat,
perusahaan melakukan langkah inovatif. Ini adalah strategi terbaik dalam
mencari jalan untuk memenuhi tuntutan sekaligus menemukan peluang baru.
Misal, sepuluh tahun yang lalu, jarang ada produk atau proses baru dibuat
hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar “hijau”. Kini, jarang sekali ada
penemuan yang mengabaikan dimensi ini.

Bahkan Roome mengusulkan untuk mencari keunggulan lingkungan dalam sebuah
perusahaan, yaitu untuk menyelidiki secara sistematis komitmen perusahaan
terhadap lingkungan. Ada beberapa poin yang dapat diselidiki. Misal:

1–Nilai dan etos perusahaan. Bagaimana sikap tegas dan keterbukaan
manajemen puncak terhadap kelompok pemerhati dan komunitas ilmuwan penjaga
lingkungan yang menyampaikan masalah yang dihadapi.

2–Tanggung jawab dan pertanggungjawaban. apakah ada penekanan pada tanggung
jawab individu dan lokal, yang disertai dengan imbalan manajemen dan sistem
pengawasan yang menguatkan kebijakan hijau perusahaan.

3–Kebijakan sumber daya manusia. Apakah proses rekruitmen, seleksi,
manajemen, motivasi dan pengawasan peruahaan berhubungan dengan perlindungan
lingkungan.

4–Struktur organisasi. Apakah organisasi dirancang ramping, fleksibel
dengan penekanan pada kebutuhan bukan birokrasi.

5–Manajemen Puncak. Apakah manajemen cukup terbuka, berkomitmen, dekat
dengan pelanggan, dan sadar akan tanggung jawab yang lebih luas.

6–Operasional. Apakah ada pengembangan, penekanan pada efektivitas yang
bersandarkan produksi pengurangan limbah.

7–Pemasaran. Apakah dilakukan pengembangan dan inovasi terus-menerus tapi
bertanggung jawab pada pelanggan.

8–Keuangan. Apakah manajemen menekankan pada nilai tambah dan kebutuhan
akan tanggung jawab etis.

9–Sumber daya. Apakah dijalin kerja sama dengan pemasok berdasarkan
pengembangan yang ditekankan pada pengembangan dan inovasi yang
terintegrasi.

10–Strategi perusahaan. Apakah strategi mengatisipasi kebutuhan, menekankan
nilai tambah jangka panjang, kesadaran pada pandangan yang lebih bersih.


Kekerasan atau Mencoba Memahami. Pilih mana?

http://www.resensi.net/wp-content/uploads/2011/11/dipahami.jpeg
Tuhan memberi kepada kita naluri. Dalam menjawab kekerasan – secara naluri – adalah dengan hal yang sama, yaitu kekerasan pula. Padahal sering kali kekerasan yang kita temui, dibangun oleh ketidakpedulian, ketidaktahuan, atau salah pengertian. Seringkali, bila tiap pihak mengembangkan pengertian lebih baik akan pihak lain, kita tidak akan memiliki alasan untuk marah.

Ketika kita menghadapi kekerasan, sebaiknya kita sisihkan waktu untuk menjelaskan — secara tulus, jelas dan sabar – tanpa rasa sinis dan amarah pula. Letakkan diri kita, pada posisi orang lain. Telusuri cara berfikir dan sudut pandang mereka. Serta jangan mengubur kemarahan dengan dendam

Bagaimana kita bereaksi terhadap kekerasan adalah tergantung pada diri kita sendiri. Kita dapat adu keras – hingga tak seorang pun menang. Hingga semuanya menyesal akan kemarahan yang mereka luapkan. Atau anda dapat memberi pengertian – sehingga anda pun mendapat pengertian.

Pengertian mendinginkan amarah. Pengertian membuka jalan bagi kesepakatan dan kerja sama. Ya. Memang ada orang yang sekedar ingin marah, tak peduli apapun.

Tetapi ada juga yang sebenarnya minta untuk dimengerti.

=========

Sahabat, kobaran api tidak akan pernah dingin dengan api pula
Panasnya matahari tidak akan dingin dengan matahari pula
Kerasnya batu akan sama-sama hancur jika beradu dengan batu pula

tetapi

kobaran api akan berhenti dengan air
panasnya matahari akan menghangatkan jika dengan awan dan angin
serta kerasnya batu dapat luluh oleh percikan air.

So, pintar-pintarlah dalam memilih sikap dalam kehidupan ini

notes: nasehat ini adalah untuk diri pribadi saya
yang sedang belajar untuk mengendalikan amarah

Orang yang kuat adalah orang yang memilih mencari titik temu dan mencari tahu.
Orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan amarah

Didalam hadits yang shahih Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda : “Bukanlah dikatakan seorang yang kuat itu dengan bergulat, akan tetapi orang yang kuat dalam menahan dirinya dari marah”. (Muttafaqqun’alahi).

Contoh amarah yang diluapkan adalah tawuran. Buat yang senang tawuran, entah itu tawuran antar kelompok, tawuran antar genk, tawuran antar pelajar, tawuran antar kampung dan desa. Malu donk.. itu membuktikan jika anda belum dewasa. :)

Jadilah pribadi yang disukai

Milikilah Keceriaan Anak-anak

http://www.resensi.net/wp-content/uploads/2008/06/anak-ceria.jpg
Tujuan adalah kebahagiaan anda. Dan kebahagiaan haruslah menjadi tujuan
anda. Kebijakan sejati mengatakan bahwa kebahagiaan tidak terletak jauh
dimana. Kebahagiaan tertanam di dalam diri anda sendiri. Anda hanya perlu
menemukannya. Sayangnya kebahagiaan seringkali tertimbun oleh endapan rasa
takut dan sedih akibat hal-hal di luar diri anda. Untuk itu anda harus
menyingkirkannya; yaitu dengan memutuskan untuk tetap berbahagia. Dunia
mungkin membuat anda bersedih namun dunia tak boleh memiliki anda. Di dalam
diri anda harus berjuang keras untuk tidak di batasi oleh kejadian luar. Di
dalam anda tetap memiliki kebahagiaan.

Mengapa tak anda perhatikan sorot mata antusias anak-anak? Mereka tetap
menemukan permainannya meski di tengah panas terik dan hujan lebat. Mereka
melakukan itu karena dorongan keceriaan dan kebahagiaan dari dalam diri.
Diri dalam mereka tidak dibatasi oleh dunia luar. Sedangkan orang tua mereka
mungkin menggerutu karena teriknya matahari atau lebatnya hujan. Bukankah,
orang bijak adalah orang yang tidak kehilangan kegembiraan kanak-kanaknya.

Berteriak

http://www.resensi.net/wp-content/uploads/2008/05/berteriak.jpg
Suatu ketika di sebuah sekolah, diadakan pementasan drama. Pentas drama yang
meriah, dengan pemain yang semuanya siswa-siswi disana. Setiap anak mendapat
peran, dan memakai kostum sesuai dengan tokoh yang diperankannya. Semuanya
tampak serius, sebab Pak Guru akan memberikan hadiah kepada anak yang tampil
terbaik dalam pentas. Sementara di depan panggung, semua orangtua murid ikut
hadir dan menyemarakkan acara itu.

Lakon drama berjalan dengan sempurna. Semua anak tampil dengan maksimal. Ada
yang berperan sebagai petani, lengkap dengan cangkul dan topinya, ada juga yang
menjadi nelayan, dengan jala yang disampirkan di bahu. Di sudut sana, tampak
pula seorang anak dengan raut muka ketus, sebab dia kebagian peran pak tua yang
pemarah, sementara di sudut lain, terlihat anak dengan wajah sedih, layaknya
pemurung yang selalu menangis. Tepuk tangan dari para orangtua dan guru kerap
terdengar, di sisi kiri dan kanan panggung.

Tibalah kini akhir dari pementasan drama. Dan itu berarti, sudah saatnya Pak
Guru mengumumkan siapa yang berhak mendapat hadiah. Setiap anak tampak berdebar
dalam hati, berharap mereka terpilih menjadi pemain drama yang terbaik. Dalam
komat-kamit mereka berdoa, supaya Pak Guru akan menyebutkan nama mereka, dan
mengundang ke atas panggung untuk menerima hadiah. Para orangtua pun ikut
berdoa, membayangkan anak mereka menjadi yang terbaik.

Pak Guru telah menaiki panggung, dan tak lama kemudian ia menyebutkan sebuah
nama. Ahha…ternyata, anak yang menjadi pak tua pemarah lah yang menjadi juara.
Dengan wajah berbinar, sang anak bersorak gembira. “Aku menang…”, begitu
ucapnya. Ia pun bergegas menuju panggung, diiringi kedua orangtuanya yang tampak
bangga. Tepuk tangan terdengar lagi. Sang orangtua menatap sekeliling, menatap
ke seluruh hadirin. Mereka bangga.

Pak Guru menyambut mereka. Sebelum menyerahkan hadiah, ia sedikit bertanya
kepada sang “jagoan, “Nak, kamu memang hebat. Kamu pantas mendapatkannya.
Peranmu sebagai seorang yang pemarah terlihat bagus sekali. Apa rahasianya ya,
sehingga kamu bisa tampil sebaik ini? Kamu pasti rajin mengikuti latihan, tak
heran jika kamu terpilih menjadi yang terbaik..” tanya Pak Guru, “Coba kamu
ceritakan kepada kami semua, apa yang bisa membuat kamu seperti ini..”.

Sang anak menjawab, “Terima kasih atas hadiahnya Pak. Dan sebenarnya saya harus
berterima kasih kepada Ayah saya dirumah. Karena, dari Ayah lah saya belajar
berteriak dan menjadi pemarah. Kepada Ayah lah saya meniru perilaku ini. Ayah
sering berteriak kepada saya, maka, bukan hal yang sulit untuk menjadi pemarah
seperti Ayah.” Tampak sang Ayah yang mulai tercenung. Sang anak mulai
melanjutkan, “..Ayah membesarkan saya dengan cara seperti ini, jadi peran ini,
adalah peran yang mudah buat saya…”

Senyap. Usai bibir anak itu terkatup, keadaan tambah senyap. Begitupun kedua
orangtua sang anak di atas panggung, mereka tampak tertunduk. Jika sebelumnnya
mereka merasa bangga, kini keadaannya berubah. Seakan, mereka berdiri sebagai
terdakwa, di muka pengadilan. Mereka belajar sesuatu hari itu. Ada yang perlu
diluruskan dalam perilaku mereka.

***

Teman, setiap anak, adalah duplikat dari orang di sekitarnya. Setiap anak adalah
peniru, dan mereka belajar untuk menjadi salah satu dari kita. Mereka akan
belajar untuk menjadikan kita sebagai contoh, sebagai panutan dalam bertindak
dan berperilaku. Mereka juga akan hadir sebagai sosok-sosok cermin bagi kita,
tempat kita bisa berkaca pada semua hal yang kita lakukan. Mereka laksana air
telaga yang merefleksikan bayangan kita saat kita menatap dalam hamparan
perilaku yang mereka perbuat.

Namun sayang, cermin itu meniru pada semua hal. Baik, buruk, terpuji ataupun
tercela, di munculkan dengan sangat nyata bagi kita yang berkaca. Cermin itu
juga menjadi bayangan apapun yang ada di depannya. Telaga itu adalah juga
pancaran sejati terhadap setiap benda di depannya. Kita tentu tak bisa,
memecahkan cermin atau mengoyak ketenangan telaga itu, saat melihat gambaran
yang buruk. Sebab, bukankah itu sama artinya dengan menuding diri kita sendiri?

Teman, saya ingin berpesan kepada kita semua, “berteriaklah kepada anak-anak
kita saat kita marah, maka, kita akan membesarkan seorang pemarah. Bermuka
ketuslah kepada mereka saat kita marah, maka kita akan membesarkan seorang
pembenci, dan biarkanlah mulut dan tangan kita yang bekerja saat kita marah,
maka kita akan belajar menciptakan seorang yang penuh dengki…”

Peran apakah yang sedang kita ajarkan kepada anak-anak kita saat ini? Contoh
apakah yang sedang kita berikan kali ini? Dan panutan apakah yang sedang kita
tampilkan? Teman, percayalah, mereka akan selalu belajar dari kita, dari orang
yang terdekatnya, dari orang yang mencintainya. Merekalah lingkaran terdekat
kita, tempat mereka belajar, menerima kasih sayang, dan juga tempat mereka
meniru dalam berperilaku.

Saya berharap, bisa menjadi orang yang sabar saat melihat seorang anak
menumpahkan air di gelas yang mereka pegang. Saya berharap menjadi orang yang
ikhlas, saat melihat mereka memecahkan piring makan mereka sendiri. Sebab,
bukankah mereka baru “belajar” memegang gelas dan piring itu selama 5 tahun,
sedangkan kita telah mengenalnya sejak lebih 20 tahun? Tentu mereka akan butuh
waktu untuk bisa seperti kita.


Tips Merancang Home Office

http://www.resensi.net/wp-content/uploads/2008/05/home-office.jpg
Sepertinya anda sudah siap untuk bekerja di rumah sendiri. Dan, memang kini
semakin banyak orang yang memilih untuk bekerja di rumah sendiri. Apalagi
sekarang teknologi komunikasi semakin canggih dan mudah untuk diperoleh.
Sebelum anda memulai berusaha, ada baiknya anda simak beberapa tips berikut
bagaimana anda merancang home office di rumah anda sendiri.

1–Siapkan ruang kerja yang terpisah.

Jangan biarkan anda bekerja sambil terganggu oleh suara tv, aroma dapur atau
keributan rumah tangga lainnya. Anda bisa menyiapkannya di garasi, kamar
atau loteng. Jika anda tidak mempunyai ruangan yang cukup luas,
pertimbangkan untuk menggunakan sekat, misal yang juga berfungsi sebagai
filling cabinet, papan tulis, dan lain-lain.

2–Tentukan bentuk ruang kerja sesuai kebutuhan.

Anda bisa memilih untuk menyusun perabot/furniture dengan bentuk U, agar
anda bisa meraih segala sesuatu dengan mudah. Untuk itu anda perlu ruangan
yang cukup luas. Atau anda bisa menyusun seperti hurup L yang cocok untuk
ruangan yang terbatas. Yang jelas, perhatikan bagaimana anda harus bergerak
dan memerlukan benda-benda. Anda bisa mengintip bagaimana sebuah kantor
dirancang untuk mendapatkan ide.

3–Gunakan perabot/furniture kantor.

Perabotan kantor dirancang sedemikian rupa agar anda bisa bekerja dengan
baik, tidak mudah lelah dan efisien. Jangan ragu untuk mengeluarkan dana
lebih untuk membeli meja yang cukup luas untuk bekerja, terutama jika anda
bekerja dengan komputer atau kertas-kertas. Belilah juga kursi kerja yang
berroda dan nyaman diduduki. Jangan lupa filling cabinet sesuai kebutuhan.

4–Sediakan jalur telepon yang terpisah.

Tentu anda tak ingin jika telpon dari rekan bisnis anda diterima oleh suara
anak-anak anda bukan? Siapkan dua jalur telepon untuk bisnis dan rumah yang
berbeda. Jika tidak mudah untuk memperoleh jaringan baru, siapkan saja
jaringan paralel dan letakkan telepon anda dekat dengan ruang kerja,
sehingga memudahkan anda untuk meraihnya di saat berdering. Tapi, biasanya
anda perlu sedikitnya dua jaringan telepon, yaitu untuk telpon, fax atau
internet.

5–Jangan lupa mesin fax.

Fax adalah sepenting telepon juga. Anda bisa menerima dan mengirim dokumen
melalui fax. Pertimbangkan baik-baik saat anda membeli fax. Ada mesin fax
yang berfungsi juga sebagai mesin penjawab dan mesin fotocopy. Ada mesin fax
yang mencetak di atas kertas fax atau kertas biasa. Tentukan mana yang
benar-benar anda butuhkan. Mesin fax yang canggih mungkin tidak terlalu
perlu bila anda baru memulai usaha anda.

6–Sediakan komputer juga.

Lengkapi peralatan kerja anda dengan seperangkat komputer dan printer.
Isilah komputer anda dengan berbagai software yang pintar, seperti software
fax, internet, yang memudahkan anda berkomunikasi dan bekerja. Komputer
nyaris menjadi perlengkapan utama dalam setiap kantor.

7–Pastikan ruang kerja anda cukup nyaman.

Yang jelas, anda harus merasa nyaman bekerja di situ selama berjam-jam.
Apakah anda memerlukan pendingin udara (AC) atau mungkin cukup sebuah kipas
angin kecil, yang juga berfungsi sebagai pendingin perlengkapan komputer
anda? Atau mungkin anda bisa memilih bekerja dekat dengan jendela dan
membiarkan udara bersikulasi dengan baik.

8–Last but not least: perlengkapan staitionery.

Ini biasanya banyak terlupakan. Luangkan waktu untuk berbelanja kebutuhan
stationery. Memang ini barang-barang kecil, namun sangat bermanfaat, seperti
klip, staples, perfurator, kalkulator (anda masih perlu kalkulator meski
anda punya komputer bukan), tray kertas, gunting, tape dispenser dan
macam-macam yang lain. Jangan biarkan kerja anda terhambat hanya karena anda
tidak mempunyai cukup supplies, misal, isi pulpen.


footer widget