Namanya Angga. Orangnya lumayan ganteng, bahkan kalau disekolah dia banyak yang naksir. dan selalu caper gituh. Aku memang naksir ma dia, tapi aku selalu takut untuk mengungkapkannya. Secara dia ketua OSIS di sekolah.
Rasa cintaku selalu membawa aku untuk mengintipnya saat dia bermain basket di belaskang sekolah. Dari kejauhan aku selalu memandangi ketampanannya. Uh … sesekali aku selalu melamun dibuatnya. Aku terhipnotis!.
Dan setelah itu, setelah aku tahu kondisinya, aku pergi menuju kelas. Walau tak memiliki, aku cukup puas dengan dapat melihatnya dan memandangnya dari belakang. Karena love doesn mean to posses.
Cintaku masih terpendam. Hingga berbulan-bulan aku masih belum berani mengungkapkannya. Boro-boro mengungkapkan, menyapanya saat dia disampingku saja aku tak berani.
Aku selalu berusaha mendekatinya. Bahkan, aku bela-belaan masuk tim basket agar selalu dapat bertemu Angga. Mungkin, dengan ikut tim basket aku bisa tambah deket ma dia! Gumamku.
Usahaku tak sia-sia, dia meresponku. Saat valentine tiba, aku dapat kejutan darinya. Dia ngasih diary berbentuk love ke aku. Apa maksudnya? Wah… senangnya!
Dengan ditemani malam,aku memenuhu permintaanya untuk bertemu denganku. Mungkin kalau diibaratkan dengan bahasa remaja „ngedet“. Di kafe. Dia memintaku datang kesana.”Di tempat biasa, Nai!” kata Angga sehabis latihan.
Tanpa banyak coment aku pergi menemuinya. Dan nyaris saaat itu, aku melihat dia sedang menungguku. Ow… penampilannya keren banget,apalagi warna jacketnya, makin tambah cool aja. Pasti setiap gadis yang melihatnya akan terpesona dengannya.
“Hi, Nai! Duduk!” sapa Angga lembut.
“Ya” jawabku sambil mengambil posisi duduk disampingnya.
Setelahnya, aku mulai pesan teh hangat kesukaanku. Begitu pun Angga. “Nai, kamu dah punya pacar lum?” Tanya Angga tiba-tiba.
What??? Aku tersentak. Setengah tak percaya aku mulai menghadapi ungkapan isi hatinya. Ternyata setelah aku tahu, Angga suka ma aku dari pertama aku masuk. Saat itu aku murid baru pindahan dari Semarang. Dan pada saat itu pula aku pernah dikerjain temanku untuk ngasih surat cinta ke dia! Idihh malu banget!
“Gimana, Nai?“
Lagi, Angga mengagetkan aku.
Karena sakin senangnya, aku langsung jawab “yes!“
And finally I’m be his honey forever..
Rasa cintaku selalu membawa aku untuk mengintipnya saat dia bermain basket di belaskang sekolah. Dari kejauhan aku selalu memandangi ketampanannya. Uh … sesekali aku selalu melamun dibuatnya. Aku terhipnotis!.
Dan setelah itu, setelah aku tahu kondisinya, aku pergi menuju kelas. Walau tak memiliki, aku cukup puas dengan dapat melihatnya dan memandangnya dari belakang. Karena love doesn mean to posses.
Cintaku masih terpendam. Hingga berbulan-bulan aku masih belum berani mengungkapkannya. Boro-boro mengungkapkan, menyapanya saat dia disampingku saja aku tak berani.
Aku selalu berusaha mendekatinya. Bahkan, aku bela-belaan masuk tim basket agar selalu dapat bertemu Angga. Mungkin, dengan ikut tim basket aku bisa tambah deket ma dia! Gumamku.
Usahaku tak sia-sia, dia meresponku. Saat valentine tiba, aku dapat kejutan darinya. Dia ngasih diary berbentuk love ke aku. Apa maksudnya? Wah… senangnya!
Dengan ditemani malam,aku memenuhu permintaanya untuk bertemu denganku. Mungkin kalau diibaratkan dengan bahasa remaja „ngedet“. Di kafe. Dia memintaku datang kesana.”Di tempat biasa, Nai!” kata Angga sehabis latihan.
Tanpa banyak coment aku pergi menemuinya. Dan nyaris saaat itu, aku melihat dia sedang menungguku. Ow… penampilannya keren banget,apalagi warna jacketnya, makin tambah cool aja. Pasti setiap gadis yang melihatnya akan terpesona dengannya.
“Hi, Nai! Duduk!” sapa Angga lembut.
“Ya” jawabku sambil mengambil posisi duduk disampingnya.
Setelahnya, aku mulai pesan teh hangat kesukaanku. Begitu pun Angga. “Nai, kamu dah punya pacar lum?” Tanya Angga tiba-tiba.
What??? Aku tersentak. Setengah tak percaya aku mulai menghadapi ungkapan isi hatinya. Ternyata setelah aku tahu, Angga suka ma aku dari pertama aku masuk. Saat itu aku murid baru pindahan dari Semarang. Dan pada saat itu pula aku pernah dikerjain temanku untuk ngasih surat cinta ke dia! Idihh malu banget!
“Gimana, Nai?“
Lagi, Angga mengagetkan aku.
Karena sakin senangnya, aku langsung jawab “yes!“
And finally I’m be his honey forever..
Source : http://organisasi.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar