Terasa sekali suasana gairah, passion, perhatian audiens yang sangat besar dan luar biasa dalam merespon penampilan konser empat personel Il Divo ini. "They are stunning ? Penampilan mereka menakjubkan", demikian kata-kata yang muncul dari para penonton sesusai menyaksikan pertunjukan malam itu.
Bagaimana pertunjukkan itu bisa menjadi menakjubkan dan mempesona ? Maka jelas jiwa para seniman itulah yang menjadikannya pertunjukan itu mempesona dan menakjubkan. Mereka mampu membawakan lagu-lagunya dengan penjiwaan yang mendalam. Mereka mampu memainkan perannya sebagai seniman dengan sepenuh hati. Seandainya mereka tidak menjiwai perannya, maka akan terasa menjadi tontonan yang hambar dan tidak meninggalkan kesan mendalam. Apalagi menggugah gairah dan "passion audiens" hingga begitu terpikat.
Begitulah dengan kualitas pribadi kita dalam hidup ini. Amanat agung yang dipikul manusia dalam hidup ini, sesungguhnya hanya dapat ditunaikan andaikata masing-masing diri kita, adalah pribadi yang mampu menjiwai setiap bidang kehidupan yang dijalankannya. Dan kualitas pribadi atau pun kualitas hidup kita, dapat terukur dari sejauh mana pendalaman atau penjiwaan kita terhadap pekerjaan maupun bidang lainnya yang kita geluti. Penjiwaan yang mendalam akan melahirkan kinerja dan karya yang berkualitas tinggi.
Sebagai seorang karyawan misalnya, kalau dapat menjiwai bidang pekerjaannya, maka ia memiliki semangat, motivasi dan gairah yang tinggi dalam menjalankan pekerjaannya. Memiliki kedisiplinan tinggi dan dapat menjadi motivator bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Hasilnya adalah kinerja dan produktivitasnya menjadi semakin meningkat.
Unsur-unsur inilah yang menjadi modal bagi kesuksesan dan keberhasilannya.
Dalam menjalankan usaha misalnya, kalau kita dapat menjalankan usaha dengan penjiwaan yang sepenuh hati, ketulusan dan kesungguhan hati, maka akan melahirkan semangat, gairah, motivasi yang tinggi. Hasilnya adalah kinerja dan produktivitas yang berkualitas tinggi. Inilah unsur yang dapat mendukung keberhasilan dan kesuksesan usahanya.
Dalam membina hubungan dengan pasangan misalnya, kalau masing-masing mampu menjiwai perannya dengan kesungguhan hati, maka akan dapat menjadi penyenang mata dan penyejuk hati pasangannya. Mampu saling menjaga kepercayaan dan saling menyemangati dalam berjuang menghadapi kerasnya hidup, peliknya bertahan dalam keimanan. Inilah yang menciptakan kualitas hubungan yang harmonis.
Berbeda dengan mereka yang tidak mampu menjiwai peran masing-masing. Maka tidak akan memiliki semangat, gairah dan motivasi tinggi. Tidak memiliki kedisiplinan dan bahkan menganggap peran dan tugasnya sebagai beban. Unsur-unsur inilah yang akan mengakibatkan kekagagalannya.
Dengan demikian, kalau Anda ingin menjadi pribadi yang berkualitas tinggi, ingin meraih kesuksesan dan keberhasilan hidup, maka lakukan evaluasi diri terhadap peran kita saat ini. Bertanyalah kedalam hati "Sejauh mana kita sudah menjiwai dengan sepenuh hati peran kita masing-masing dalam kehidupan ini ?".Berusahalah untuk dapat menjiwai dengan sepenuh hati setiap peran kehidupan yang sedang kita jalankan saat ini.
Apakah sebagai karyawan, sebagai pengusaha, sebagai pemimpin, sebagai pasangan dalam keluarga, sebagai bagian dari masyarakat, berusahalah dapat menjalankan peran kita dengan penjiwaan yang sepenuh hati. Kemampuan seseorang dalam menjiwai perannya dengan sepenuh hati, akan melahirkan kesungguhan hati, semangat, gairah dan motivasi tinggi dalam setiap peran kehidupannya. Hasilnya adalah karya, kinerja dan prestasi kehidupan yang mengagumkan sesuai dengan suara hati nuraninya.
Menjalankan setiap peran yang dilakukannya dengan sepenuh hati, dengan ketulusan hati dan keikhlasan yang dilandasi nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dalam hidup akan menghasilkan kontribusi kebaikan kepada orang lain dan kehidupan ini. Hasilnya adalah prestasi dan keharuman diri yang akan dikenang oleh kehidupan ini.
Source : http://www.andriewongso.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar