Sudah saatnya Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dengan mengembangkan sumber energi alternatif terbaru. Pengembangan bioenergi diharapkan dapat mensubstitusi kebutuhan BBM di Indonesia.
A. Mengapa Terjadi Demam Bioenergi?
Indonesia yang semula adalah net-exporter di bidang bahan bakar minyak (BBM) kini telah menjadi net-importer BBM. Hal ini sungguh ironis karena terjadi pada saat harga minyak dunia tidak stabil dan cenderung mengalami peningkatan.
Tingginya harga minyak dunia menyebabkan harga BBM di dalam negeri meningkat. Pemerintah melakukan subsidi untuk menyesuaikan harga BBM, tetapi subsidi BBM ini mulai dikurangi sejak tahun 2003. Wujud nyata dari pengurangan subsidi ini adalah dinaikkannya harga BBM pada tanggal 1 Oktober 2005. Dengan berkurangnya subsidi, harga BBM menjadi semakin tinggi.
Kondisi ini sungguh memprihatinkan, terlebih lagi ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar fosil sangat besar. Hal ini terlihat dari setiap aktivitas masyarakat Indonesia sehari-hari yang tidak terlepas dari pemakaian bahan bakar, seperti untuk memasak, penerangan, transportasi, dan angkutan. Berdasarkan data ESDM (2006), minyak bumi mendominasi 52,5% pemakaian energi di Indonesia, sedangkan penggunaan gas bumi sebesar 19%, batu bara 21,5%, air 3,7%, panas bumi 3%, dan energi terbarukan hanya sekitar 0,2% dari total penggunaan energi. Padahal menurut data ESDM (2006), cadangan minyak bumi Indonesia hanya sekitar 9 milyar barel dan produksi Indonesia hanya sekitar 500 juta barel per tahun. lni artinya jika terus dikonsumsi dan tidak ditemukan cadangan minyak baru atau tidak ditemukan teknologi baru untuk meningkatkan recovery minyak bumi, diperkirakan cadangan minyak bumi Indonesia akan habis dalam waktu dua puluh tiga tahun mendatang.
B. Mengapa Harus Bioenergi?
Bioenergi adalah bahan bakar alternatif terbaru yang prospektif untuk dikembangkan, tidak hanya karena harga minyak bumi dunia melonjak naik seperti sekarang ini, tetapi jugs karena terbatasnya produksi minyak bumi Indonesia. Terlebih lagi dengan kondisi perenergian Indonesia saat ini sehingga pengembangan bioenergi semakin mendesak untuk segera dilaksanakan. Ketersediaan energi fosil yang diramalkan tidak akan berlangsung lama lagi memerlukan solusi yang tepat, yakni dengan mencari sumber energi alternatif. Sekarang ini tersedia beberapa jenis energi pengganti minyak bumi yang ditawarkan, antara lain tenaga baterai (fuel cells), panas bumi (geo-thermal), tenaga laut (ocean power), tenaga matahari (solar power), tenaga angin (wind power), batu bara, nuklir, gas, fusi, dan biofuel. Di antara jenis-jenis energi alternatif tersebut, bioenergi dirasa cocok untuk mengatasi masalah energi karena beberapa kelebihannya.
Kelebihan bioenergi, selain bisa diperbarui, adalah bersifat ramah lingkungan, dapat terurai, mampu mengeliminasi efek rumah kaca, dan kontinuitas bahan bakunya terjamin. Bioenergi dapat diperoleh dengan cara yang cukup sederhana, yajtu melalui budidaya tanaman penghasil biofuel dan memelihara ternak. Hal ini berbeda dengan jenis energi alternatif lainnya, seperti:
• tenaga baterai yang terbilang mahal dan rurnjt,
• batu bara yang memiliki efek gigaton karbon berbahaya dan bersifat tidak terbarukan,
• gas yang memerlukan investasi besar,
• panas bumi yang tidak sederhana dan tidak murah,
• energi laut yang walaupun potensial di Indonesia sebagai negara maritim tapi masih dalam tahap percobaan dan penelitian,
• energi angin yang hanya cocok di daerah yang berangin kencang (kecepatan minimum angin rata-rata 4 m/ detik),
• energi surya yang dibilang energi gratis tapi masih mahal, energi fusi yang merupakan energi masa depan yang supermahal, dan
• energi nuklir yang masih kontroversial.
C. Jenis-jenis Bioenergi
Setelah mengetahui pentingnya pengembangan bioenergi, mari kita bahas lebih jauh mengenai bioenergi. Apa yang dimaksud dengan bioenergi, kelebihan bioenergi dibandingkan dengan energi fosil, dan bahan-bahan baku penghasil bioenergi?
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bioenergi bertransformasi menjadi bentuk yang lebih modern. Bioenergi yang kita kenal sekarang mernpunyai dua bentuk, yaitu tradisional dan modern. Bioenergi tradisional yang sering kita temui yaitu kayu bakar, sedangkan bioenergi yang lebih modern di antaranya bioetanof biodiesel, PPO atau SVO, minyak bakar, dan biogas. lalur konyersi biomassa menjadi berbagai jenis bioenergi.
D. Bahan-bahan Penghasil Bioenergi
Bioenergi diturunkan dari biomassa, yaitu material yang di hasilkan oleh mahluk hidup (tanaman, hewan, dan mikroorganisme). Indonesia memiliki banyak sumber daya alam hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bioenergi. Pengembangan bioenergi sebagai sumber energi alternatif sangat cocok diaplIkasikan karena didukung oleh ketersediaan lahan yang mencukupi untuk membudidayakan tanaman penghasil bioenergi.
Source : http://artikelterbaru.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar