Namun, para pakar kesehatan mengkritik keras apa dialami wanita ini. Mereka menuduh dokter yang merawat pasangan itu mempertaruhkan kesehatan serta kehidupan ibu dan bayi yang dikandung. Tidak diketahui pengobatan kesuburan apa yang mereka lakukan, tapi sang suami, bernama Marwan, mengungkapkan kalau mereka mengharapkan anak kembar.
Sang ibu mengungkap ingin segera memeluk bayi kembarnya dan ingin melahirkan secara normal. Tetapi menurut para ahli kandungan itu tidak mungkin. Marwan, yang mengajar di sebuah sekolah di Gafsa, bagian barat Tunis, mengatakan kehamilan 12 bayi ini adalah sebuah keajaiban.
"Awalnya aku berpikir bahwa istriku akan melahirkan kembar dua. Tetapi ditemukan lebih banyak janin," kata Marwan seperti dikutip dari Telegraph.co.uk. Kondisi tersebut menurut Simon Fisher, pakar fertilitas dari University of Oxford, sangat menakutkan. Dia mengatakan kehamilan tersebut dapat terjadi karena pasangan mengabaikan nasihat dari dokter dengan melakukan hubungan seksual selama pengobatan.
"Kesempatan untuk janin bertahan hidup sangat kecil. Mungkin beberapa dari janin akan hidup tanpa masalah kesehatan tetapi risiko mereka mengalami masalah kesehatan yang serius juga sangat besar," kata Fisher. Kondisi ini juga sebelumnya dialami oleh seorang wanita asal Amerika Serikat, Nadia Sulaeman, tetapi jumlah bayinya tidak sebanyak wanita asal Tunisia tersebut. Pada Januari 2010, ia berhasil melahirkan delapan bayi hasil IVF (pembuahan buatan).
Lalu pada Mei lalu, wanita Inggris, Nuala Conway, melahirkan enam bayi kembar. Satu dari empat anak perempuan dan dua anak lelakinya meninggal bulan lalu. Pada 1996, wanita Inggris lainnya, Mandy Allwood, juga hamil kembar delapan setelah mengonsumsi obat kesuburan.
Mandy ditawarkan untuk menggugurkan beberapa janin demi memberi kesempatan bertahan hidup janin lainnya, tapi ia menolak. Akibatnya bayi kembar delapan, enam anak laki-laki dan dua perempuan, dilahirkan selama tiga hari dan semuanya meninggal hanya dalam waktu satu jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar