Club Cooee

Jumat, 29 Juli 2011

http://www.muhammadnoer.com/2011/02/tips-produktivitas-5-meningkatkan-produktivitas-dua-kali-lipat-dengan-keterampilan-membaca/

Apakah Anda seorang pelajar atau mahasiswa yang sering menyampaikan presentasi di depan dosen?

Atau Anda seorang karyawan yang kerap memberikan presentasi di depan klien, bos atau para pejabat lainnya?
 http://exploreyourself.files.wordpress.com/2009/01/noer_speech.jpg
Siapapun Anda, saya yakin Anda pasti pernah merasa gugup atau cemas ketika harus memberikan presentasi atau diminta berbicara di depan umum. Dalam sebuah polling opini publik, ketakutan seseorang akan kematian berada di urutan kedua, masih di bawah ketakutan berbicara di depan umum. Tentunya memberikan presentasi ataupun berbicara di depan umum tidaklah menakutkan seperti yang dibayangkan banyak orang. Asalkan Anda mau berlatih, siapapun bisa memberikan presentasi yang meyakinkan dan memorable.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda pakai untuk mempersiapkan sebuah presentasi yang meyakinkan. Tips ini berdasarkan pengalaman saya pribadi dalam memberikan presentasi dan berbicara di depan umum dipadukan dengan beberapa pelatihan tentang presentasi yang pernah saya pelajari.

Untuk tips bagaimana memberikan presentasi itu sendiri dan aspek-aspek yang penting diperhatikan akan dijelaskan dalam posting berbeda.



1. Tentukan tujuan dari presentasi Anda



Sebuah presentasi pasti memiliki tujuan. Apakah Anda mempresentasikan suatu produk agar dibeli oleh klien, proposal rencana bisnis untuk disetujui dan didukung atasan, atau menjelaskan suatu topik yang Anda kuasai agar orang lain memahaminya. Secara umum tujuan presentasi biasanya salah satu dari dua hal berikut: pertama untuk memberikan informasi (to inform), kedua untuk membujuk audiens melakukan sesuatu (to persuade).

Menetapkan tujuan menjadi penting karena akan menentukan cara Anda memberikan presentasi. Sebuah presentasi yang memberikan informasi perlu dirancang seinformatif mungkin sehingga audiens yang sama sekali belum tahu persoalan menjadi mengerti. Presentasi yang bertujuan membujuk harus memiliki sisi emosi untuk mengubah sikap audiens dan mengajak audiens melakukan sesuatu: menyetujui ide Anda, membeli produk Anda, atau memberi dukungan atas apa yang telah dan akan Anda lakukan.

2. Kenali audiens Anda

Tak kenal maka tak sayang. Pepatah ini juga berlaku dalam presentasi. Sempatkan waktu untuk mencari tahu siapa saja yang akan hadir dalam presentasi Anda. Apa posisi mereka di dalam organisasi dan apa yang mereka harapkan dari presentasi Anda. Hal ini penting karena sebuah presentasi pada dasarnya adalah penyajian kepada orang lain. Meskipun menurut Anda menyajikan yang terbaik, tidak selalu audiens yang mendengar akan merasakan hal yang sama.

Dengan mengenal audiens nantinya Anda dapat menentukan pendekatan dalam presentasi. Mungkin yang hadir adalah seorang penting dalam organisasi yang sangat senang dengan grafik dan angka. Maka penyajian grafik yang baik dan penjelasan di balik apa yang terjadi pada angka-angka akan menjadi nilai tambah. Sebaliknya bisa jadi orang yang ingin Anda pengaruhi dalam presentasi memiliki tipe visual, sangat senang dengan gambar, diagram dan contoh-contoh kongkrit. Untuk orang seperti ini Anda pun dapat menyesuaikan slide presentasi dengan gambar yang dibutuhkan.

Di saat yang lain mungkin orang yang ingin Anda yakinkan memiliki tipe kinestetik. Untuk orang seperti ini Anda perlu mendemonstrasikan sesuatu di hadapannya. Jika perlu bawalah produk, benda atau apapun yang bisa menjadi model dari apa yang Anda presentasikan. Jika audiens Anda memiliki tipe yang beragam, tinggal disesuaikan masing-masing pendekatan secara berimbang.


3. Susun kerangka presentasi

Secara umum presentasi terdiri dari pembuka, isi, dan penutup. Pembuka berisi gambaran awal topik yang akan dipresentasikan dan apa tujuan yang diharapkan. Isi akan menjelaskan struktur materi yang Anda sampaikan mulai dari latar belakang, persoalan dan solusi yang Anda tawarkan. Sedangkan Penutup berisi kesimpulan dari topik yang dibawakan serta ajakan kepada audiens untuk melakukan sesuatu apakah menyetujui ide Anda, membeli produk Anda atau memahami lebih baik suatu topik yang Anda sajikan.

Dalam menyusun kerangka ini, Anda dapat membuat pemetaan pikiran (mind mapping) untuk menggambarkan pokok-pokok pikiran yang penting atau keyword dari hal-hal yang akan Anda jelaskan dalam presentasi. Membuat mind mapping ini juga akan memudahkan Anda melihat gambaran lengkap dari presentasi dan poin-poin penting yang harus disampaikan agar dimengerti dan diterima dengan baik oleh audiens.

Dua hal yang paling penting dalam membuat kerangka ini adalah bagian pembuka dan penutup. Ini adalah bagian yang paling diingat oleh audiens dan merupakan kesempatan terbaik Anda untuk mendapatkan perhatian mereka.

Untuk bagian pembuka, jika perlu hapalkan bagian pembukaan yang Anda persiapkan berupa pernyataan, kutipan, pertanyaan, kisah atau bahkan sebuah humor. Pembukaan yang baik dan lancar akan menciptakan rasa percaya diri untuk kelanjutan presentasi.

Adapun untuk bagian penutup, merupakan intisari dari seluruh presentasi Anda dan kesempatan untuk memberikan kesimpulan yang akan diingat terus oleh audiens setelah mereka keluar dari ruangan. Persiapkan dengan baik bagian ini dan Anda tinggal selangkah lagi dalam memberikan presentasi yang meyakinkan.


4. Jika diperlukan, persiapkan slide presentasi dan alat bantu visual lainnya.

Di zaman modern ini, hampir semua presentasi menggunakan slide Powerpoint atau program sejenis. Prinsip umum dalam mempersiapkan slide adalah Keep It Simple. Mengapa? Audiens Anda ingin dijelaskan sebuah persoalan yang sulit menjadi mudah. Bukan persoalan yang mudah Anda buat menjadi sulit dan rumit.

Perlu dicatat bahwa slide presentasi adalah alat bantu, bukan presentasi itu sendiri. “You are the presenter, not the slide.” Anda-lah sang presenter yang menentukan apakah sebuah presentasi menjadi menarik atau tidak. Selama alat bantu visual tadi sejalan dengan pesan yang Anda sampaikan secara verbal, silakan digunakan. Tapi jika alat bantu malah membuat audiens semakin bingung, hindarkan.

Prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam menyiapkan slide adalah gunakan hanya poin-poin utama dan penting. Jangan membuat slide yang terlalu detail dan berisi seluruh hal yang Anda akan ucapkan. Jika itu dilakukan, audiens akan membaca slide dan mereka tidak perlu lagi mendengarkan kata-kata Anda lagi. Tujuan presentasi menjadi gagal.

Beberapa tips dalam pembuatan slide adalah tidak terlalu banyak teks dalam suatu slide. Gunakan gambar, diagram dan tabel untuk membantu menjelaskan suatu konsep, data dan fakta. Jangan membuat slide yang terlalu kompleks karena akan sulit dicerna dalam waktu singkat oleh audiens dan cenderung membuat audiens lelah sehingga tidak fokus pada apa yang Anda sampaikan.

Secara khusus mengenai pembuatan slide presentasi yang baik akan saya jelaskan dalam posting berikut.

Selain slide, masih banyak alat bantu lain yang bisa Anda gunakan misalnya: flipchart, contoh produk, video, dan bahkan bahasa tubuh Anda sendiri. Pertimbangkan dan persiapkan jika Anda memerlukan alat bantu tersebut.

5. Latihan

Pepatah mengatakan practice make perfect. Maka demikian juga jika Anda mempersiapkan presentasi yang penting, berlatihlah. Latihan terbaik dapat dilakukan dengan mengundang beberapa teman untuk mendengarkan presentasi Anda. Minta mereka untuk memberikan komentar terhadap materi yang disampaikan, cara penyampaian dan hal-hal apa yang perlu diperbaiki.

Latihan ini akan membantu Anda mengetahui sejak dini apakah Anda sudah cukup siap dan menguasai materi presentasi atau masih ada hal-hal lain yang perlu diperbaiki. Lewat latihan ini, cobalah berpikir dari sudut pandang audiens: apakah mereka punya pengetahuan yang cukup tentang materi yang akan dipresentasikan, apa kepentingan yang mereka bawakan, pertanyaan apa yang mungkin mereka tanyakan, apa yang mereka harapkan dari presentasi tersebut. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut maka Anda telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.


6. Rileks

Ini adalah bagian yang penting. Banyak orang sudah gugup duluan bahkan ketika salam pembuka baru diucapkan. Jika ini terjadi maka buyarlah seluruh materi yang telah dipersiapkan dengan matang sebelumnya. Kondisi yang rileks akan membantu Anda untuk memberikan presentasi dengan tenang dan meyakinkan.

Kondisi rileks akan membantu Anda me-recall kembali apa-apa yang telah Anda latih dan hapal. Selain itu, jika Anda lupa akan sesuatu yang penting untuk disampaikan, Anda akan tetap tenang dan audiens tidak merasakan ada sesuatu yang hilang dari apa yang Anda sampaikan.

Banyak orang gugup ketika sudah mulai berbicara. Hal itu mungkin terjadi juga pada Anda. Jangan panik, rasa gugup atau nervous dalam takaran yang wajar normal terjadi, bahkan pembicara publik terhebat sekalipun merasakan hal itu. Manfaatkan rasa gugup tadi sebagai energi membuat diri Anda fokus pada presentasi yang akan disampaikan.

Tips sederhana untuk mengurangi rasa gugup ini dan menggantinya dengan perasaan rileks adalah tutup mata Anda, tarik nafas dalam-dalam dan lepaskan kembali secara perlahan. Lakukan beberapa kali maka Anda akan merasakan kesegaran dan dapat tersenyum kembali. Jangan lupa berdoa kepada Allah agar Anda dimudahkan dalam berbicara dan menjelaskan sesuatu kepada audiens.

Demikianlah tips untuk mempersiapkan presentasi yang meyakinkan. Dalam posting berikutnya, saya akan menjelaskan bagaimana memberikan presentasi itu sendiri mulai dari salam pembuka, penggunaan humor, kutipan, atau pertanyaan sebagai pembuka presentasi.

Di lain kesempatan juga akan saya jelaskan penggunaan bahasa tubuh (gesture) untuk memberi penekanan pada presentasi, penggunaan ruang dan bagaimana menemukan style pribadi Anda sendiri secara alami. Saya juga akan menjelaskan bagaimana menjawab pertanyaan audiens dan apa yang harus dilakukan jika tiba-tiba Anda merasa blank ketika memberikan presentasi maupun ketika menjawab pertanyaan.

Selamat mempersiapkan presentasi dan semoga apa yang Anda sampaikan akan menjadi sebuah presentasi yang meyakinkan dan diingat semua orang.


Tips Produktivitas 5 – Meningkatkan Produktivitas Dua Kali Lipat Dengan Keterampilan Membaca

Ini adalah fakta menarik seputar membaca di Amerika Serikat:

95% buku dibeli oleh 5% orang. Dan sisa 5% buku lainnya dibeli oleh 95% orang yang hampir tidak pernah membaca buku tersebut. Mereka membelinya untuk dijadikan hadiah atau pajangan di rak.

Secara singkat kita bisa menarik kesimpulan: orang yang senang membaca akan terus membaca lebih banyak buku dari waktu ke waktu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka. Semakin hari mereka semakin cerdas dan terampil. Sebaliknya orang yang tidak senang membaca cenderung tidak pernah menambah ilmu baru setelah mereka dewasa. Kalaupun mereka membeli buku, biasanya cuma dibaca 1-2 bab saja dan setelah itu tersusun rapi di rak.

Rata-rata orang menghabiskan waktu dua jam untuk membaca. Buat seorang profesional, waktu mereka akan dihabiskan untuk membaca koran, memeriksa email, membaca laporan kerja, browsing internet mencari informasi, dan kegiatan yang berhubungan dengan membaca lainnya. Buat seorang dosen atau mahasiswa (yang benar-benar belajar), waktu membaca ini meningkat tajam. Mereka dapat menghabiskan 4-6 jam sehari untuk kegiatan membaca.

Fakta lain menunjukkan kebanyakan orang tidak pernah meningkatkan kemampuan membacanya setelah lepas dari sekolah dasar. Dengan keterampilan membaca yang terbatas dan tidak pernah meningkat, praktis seseorang kehilangan kesempatan untuk menambah produktivitas. Padahal hanya dengan memperbaiki cara dia membaca, orang tersebut bisa menjadi pribadi yang lebih produktif dengan mudah.

Dengan rata-rata waktu baca 2 jam sehari untuk berbagai keperluan, maka kita bisa menghemat 1 jam setiap harinya. Kalikan dengan 30 hari dalam sebulan, dan 12 bulan dalam setahun. Anda menghemat 365 jam. Ini setara dengan tambahan 15 hari penuh cuti tahunan Anda. Jika dikonversi ke gaji, minimal tambahan setengah bulan gaji Anda dapatkan.

Bayangkan jika Anda bisa melakukan hal itu. Anda bisa memanfaatkan kelebihan waktu untuk banyak hal. Anda punya kesempatan mengembangkan diri, meningkatkan hasil kerja, menjadi pribadi lebih unggul diantara kolega, memanfaatkan kelebihan waktu untuk menikmati hobi, dan berbagai kegiatan produktif lainnya.

Semuanya dapat dilakukan dengan cara mudah dan sederhana, yakni memperbaiki keterampilan membaca. Jika Anda memiliki kemampuan membaca cepat, Anda bisa menguasai bacaan apapun dalam tempo lebih singkat dengan pemahaman yang setara ketika Anda membaca seperti biasa. Bahkan kebanyakan pembaca cepat memiliki pemahaman yang jauh lebih tinggi daripada pembaca lambat karena mereka mampu membaca dengan fokus, aktif, sekaligus sistematis.

Karena itu tidak heran jika para tokoh besar seperti Jimmy Carter, Indhira Gandhi, Soekarno, semuanya adalah orang yang memiliki keterampilan baca yang tinggi. Jauh di atas rata-rata banyak orang. Dengan kesibukan super ketat sebagai pemimpin negara, mereka masih bisa meluangkan waktu membaca 1-2 buku setiap harinya. Inilah rahasia mengapa ilmu dan wawasan mereka begitu luas. Bandingkan dengan Anda yang seharusnya punya lebih banyak waktu luang.

Membaca cepat bukan berarti skimming yakni membaca bagian-bagian tertentu lalu meninggalkan bagian lain yang tidak dibaca. Membaca cepat di sini adalah membaca keseluruhan teks sama seperti yang biasa Anda lakukan. Bedanya adalah, Anda melakukannya pada kecepatan lebih tinggi, dua kali lipat atau lebih.

Jadi, mulai sekarang, perbaiki keterampilan membaca Anda. Perbaiki keterampilan yang hampir tidak pernah Anda asah lagi sejak lulus SD dahulu. Anda akan mampu membaca lebih cepat, menyelesaikan tugas dalam waktu singkat, dan memanfaatkan kelebihan waktu untuk aktivitas bermanfaat. Jika itu Anda lakukan, maka Anda akan menjadi pribadi yang lebih produktif dan unggul dibandingkan rekan-rekan Anda.


Bagaimana Meringkas Sebuah Buku dalam Selembar Mind Map

image
Libur Lebaran yang lalu, saya menyelesaikan buku The Ultimate Book of Mind Map karangan Tony Buzan - tokoh pencipta Mind Map. Ini adalah buku Mind Map kedua yang saya baca dari pengarang yang sama setelah How To Mind Map.

Jika pada buku “How To Mind Map” Tony Buzan menjelaskan dasar-dasar Mind Map dan bagaimana membuatnya, maka pada “The Ultimate Book of Mind Map” pembahasan ditekankan pada aspek sejarah, tokoh dan bagaimana Mind Map digunakan sebagai alat pembelajaran. Di dalamnya banyak diceritakan bagaimana para tokoh mencatat mirip Mind Map menggunakan diagram, grafik, gambar dan teknik asosiasi lainnya. Tokoh tersebut diantaranya: Leonardo Da Vinci, Charles Darwin, Thomas Alfa Edison dan masih banyak lagi. Buku tersebut juga membahas lebih jauh struktur dan kemampuan otak, bagaimana melakukan latihan buat otak serta bagaimana kebugaran dan aktivitas fisik yang baik akan mendukung kemampuan berpikir, menganalisa serta mengambil keputusan. Pembahasan ditutup dengan aplikasi Mind Map dalam berbagai bidang kehidupan mulai pribadi, pembelajaran dan bisnis.

Karena saya ingin memahami buku ini secara mendalam, maka saya mencoba membuat catatan Mind Map pribadi. Catatan ini akan berguna untuk menguji pemahaman sekaligus membantu mengingat kembali apa-apa yang telah saya pelajari. Sebelumnya saya terbiasa meringkas satu bab buku dalam selembar Mind Map dan sekarang saya mencoba mencatat seluruh buku dalam satu lembar Mind Map saja. Dan inilah selembar catatan yang mampu merangkum buku setebal kurang lebih 230 halaman.
Jika Anda perhatikan catatan ini cukup sederhana. Pertama, saya memulainya dengan menuliskan topik utama yakni judul buku itu sendiri. Kedua, saya menentukan cabang utama yang merupakan pokok pikiran buku tersebut. Dalam hal ini setiap bab mewakili satu cabang utama. Ketiga, saya menentukan pokok pikiran penting dan detail tertentu dari setiap bab yang perlu saya ingat untuk jangka panjang.

Seperti yang diceritakan di depan, ini merupakan pengalaman pertama saya meringkas keseluruhan buku dalam selembar Mind Map. Sebelumnya saya terbiasa meringkas buku teks kuliah per bab, satu lembar setiap babnya. Anda bisa melihat catatan model ini pada posting sebelumnya tentang Mind Map.

Tantangan utama yang saya rasakan dalam membuat Mind Map untuk keseluruhan buku adalah bagaimana memberikan ruang yang cukup untuk melakukan eksplorasi pokok pikiran utama di setiap bab. Ada kalanya cabang dalam satu bab memakan tempat cukup banyak sehingga menyisakan tempat terbatas untuk bab lain.

Ada yang menarik ketika berusaha meringkas buku ke dalam Mind Map yaitu Anda harus memahami buku tersebut terlebih dahulu. Mind Map merupakan catatan aktif dengan mengandalkan pokok pikiran yang dikaitkan satu sama lain. Seseorang tidak akan bisa membuat Mind Map sebelum dia sendiri memetakan dalam kepalanya apa yang hendak dicatat. Dengan demikian, proses mencatat sekaligus menjadi proses belajar. Ketika menentukan kata kunci yang dipakai, sebenarnya kita juga sedang memilih kata yang memiliki asosiasi paling kuat sehingga mampu mengingatkan kembali pada pembahasan dalam buku. Ini adalah kekuatan penting Mind Map yang menjadikannya sebuah alat untuk belajar, sekaligus alat untuk mengingat. Dengan membuat Mind Map pribadi, sebenarnya kita tidak hanya memiliki catatan di atas kertas, tetapi juga catatan di dalam kepala lengkap dengan seluruh asosiasinya.

Hal ini jauh berbeda dengan catatan konvensional di mana orang bisa mencatat tanpa harus memahami. Mungkin Anda masih ingat masa-masa sekolah dulu ketika diminta mencatat apa-apa yang ada di papan tulis atau didiktekan oleh pengajar. Dengan demikian, sering terjadi orang mencatat apa-apa yang tidak dipahaminya. Masalah muncul ketika catatan tersebut dibaca kembali, ternyata tidak dimengerti.

Adapun aspek penting lainnya ketika membuat Mind Map adalah Anda berusaha merumuskan pemahaman dan pengertian sendiri tentang buku yang dibaca. Ini sangat penting karena yang dicatat adalah pemahaman kita sebagai orang yang sedang belajar, bukan semata-mata apa yang dituliskan oleh pengarang. Karena kita yang membuat, maka isinya adalah bahasa internal yang biasa kita pakai sehingga sangat mudah diingat dan di-recall kembali ketika diperlukan.

Dengan mencatat pemahaman, tak jarang kita akan mengalami a-ha moment, yakni saat-saat di mana kita mendapat inspirasi atau pengertian baru dari apa yang dicatat. Ibarat seorang yang sedang mendiktekan pemahaman kepada dirinya sendiri, tiba-tiba muncul suatu pengertian, pemahaman, ataupun hubungan antara topik yang dibahas dengan tema-tema berkaitan yang pernah dipelajari sebelumnya. Mirip kisah Newton menemukan inspirasi hukum gravitasi ketika melihat buah apel jatuh dari pohon. Inilah kekuatan penting yang sangat berharga jika Anda membiasakan mencatat dengan cara seperti ini.

Buat Anda yang belum pernah mencoba, saya sarankan untuk mulai mencobanya mulai sekarang. Insya Allah Anda akan merasakan manfaat yang banyak. Untuk panduan lengkap membuat Mind Map dapat Anda baca dalam posting terdahulu berisi penjelasan Mind Map secara rinci dan Mind Map sebagai Teknik Mencatat Kreatif.


10 Tips Mengajak Anak Gemar Membaca


Seorang pembaca blog ini pernah bertanya, “Bagaimana caranya mengajak anak kita supaya gemar membaca?”

Hmm, pertanyaan yang menarik dan penting untuk dijawab.

Jawaban saya waktu itu adalah, “Orangtua harus memberi contoh dengan rajin membaca di depan anak-anaknya. Ada acara membaca keluarga, di mana masing-masing anggota berkumpul dan membaca buku kesukaan masing-masing. Anak sering diajak main ke toko buku dan browsing buku kesukaan mereka. Terakhir, sering-sering diceritakan dongeng dengan membacakannya langsung sehingga anak tertarik untuk belajar sendiri.”

Sebagai orangtua, kita mungkin mengajarkan kepada anak kita cara membaca, namun belum tentu kita memberi contoh kepadanya untuk gemar membaca.

Secara tak sengaja, saya menemukan aplikasi menarik di Apple iTunes berjudul “Reading for Kids. 100 Ways To Encourage Your Kids To Read.” Tips ini serta merta membuat ide saya berkembang. Ternyata banyak sekali aktivitas kecil dan ringan yang bisa dilakukan untuk membentuk sebuah kebiasaan. Dan inilah beberapa tips menarik yang saya dapatkan dari aplikasi tersebut ditambah sharing dari saya pribadi.

1. Berangkat ke Kebun Binatang atau Sirkus, kemudian cari buku tentang binatang yang baru dilihat anak Anda.

Anak-anak sangat senang ke kebun binatang dan mereka akan terus bercerita apa yang dia lihat sepanjang jalan. Setelah pulang, singgah sebentar ke toko buku dan temukan binatang yang paling dia sukai. Yakinlah anak Anda pasti akan senang membaca buku tersebut.

2. Jika anak melihat sesuatu yang menarik di TV, temukan buku tentang hal tersebut.

Ada kalanya anak Anda menonton TV dan tertarik dengan bagaimana gerhana terjadi, maka carilah buku yang membahas topik tersebut. Karena ketertarikan muncul dari sang anak, kemungkinan besar dia akan senang membaca dan ingin tahu lebih jauh tentang topik yang menarik perhatiannya.

3. Ceritakan kepada anak buku yang baru saja Anda baca.

Bacakan bagian tertentu yang menarik dari buku tersebut dan letakkan di tempat yang mudah dijangkau anak Anda jika dia ingin membacanya sendiri.

Terkadang anak kita juga ingin tahu buku yang dibaca orangtuanya. Mengapa tidak menceritakannya kepada Anak Anda? Ini sekaligus melatih kita sebagai orangtua untuk merangkum buku tersebut secara sederhana dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh anak. Tak hanya itu, anak-anak juga punya rasa ingin tahu yang besar dan dia akan berusaha mencari tahu mengapa orangtuanya membaca buku tersebut.

4. Bacakan buku favorit dan sering-seringlah mengulangnya.

Anak Anda akan belajar tentang kisah tersebut dan mulai belajar tentang mengapa membaca itu penting dan menarik.

Pengulangan menciptakan efek yang kuat dalam daya ingat anak Anda. Mereka akan mengenang kegiatan tersebut dan ingin mengulanginya kembali dengan cara membaca buku yang membawanya ke ingatan masa lalu.

5. Jawablah selalu pertanyaan Anak Anda.

Dengarkan baik-baik dan sabar apa yang dia tanyakan dan jawablah dengan penuh perhatian dan kesabaran pula. Jika perlu, ajak anak Anda ke toko buku atau perpustakaan untuk menemukan jawaban atas pertanyaannya. Anda dapat pula melakukan kegiatan bersama seperti menemukan jawaban pertanyaan tersebut dalam ensiklopedi, kamus atau browsing google bersama sang anak.

6. Belikan buku sebagai hadiah ulang tahun sahabat anak Anda.

Biarkan anak Anda memilih buku yang akan dijadikan sebagai hadiah kepada sahabatnya. Dia akan belajar buku adalah benda yang bermanfaat buat orang-orang terdekatnya.

7. Ketika Anda memiliki waktu luang bersama anak, ceritakan sebuah kisah kepadanya.

Setelah Anda selesai bercerita, mintalah anak Anda bercerita sebuah kisah yang ingin dia ceritakan. Proses ini akan membangun kedekatan antara anak dan orangtua sekaligus mengajak keduanya untuk gemar membaca sebelum bisa menceritakan kisah-kisah baru.

8. Buat daftar buku yang dimiliki anak Anda dan tempelkan di lemari es dan beri tanda buat buku yang selesai.

Berikan kesempatan anak Anda untuk menempelkan tanda bintang pada setiap buku yang sudah selesai dia baca. Ini memberikan sebuah “sense of accomplishment” dan memacu anak untuk membaca lagi dan lagi.

9. Jangan pernah memaksa anak Anda membaca atau menyelesaikan buku yang tidak dia sukai.

Ini akan memberi pengalaman buruk dan membuatnya benci membaca. Biarkan dia menemukan apa yang dia sukai dan ajaklah membaca hal-hal tersebut.

10. Jika anak melihat Anda sedang membaca sebuah buku dan menikmatinya, mereka juga akan tertarik.

Sebagai orangtua, tunjukkanlah bahwa Anda memang gemar membaca dan menjadikannya sebagai kegiatan yang menarik dan rutin dilakukan. Anak-anak akan mencontoh apa yang dilakukan orangtuanya apalagi jika mereka melihat orangtuanya sangat menikmatmati buku yang dibaca.

Ternyata tidak sulit mengajak anak gemar membaca. Ada banyak kegiatan sederhana yang bisa kita lakukan untuk membiasakan anak membaca. Jika Anda sering melakukan hal tersebut di masa kecil sang anak, maka ketika besar nanti mereka akan menjadi orang yang gemar membaca.

Dan yang jauh lebih penting, mereka akan memandang kegiatan membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan dan memberi kesempatan untuk melakukan eksplorasi hal-hal baru.


Kerjasama Harmonis Speed Reading Dengan Mind Mapping

Alhamdulillah, setelah bekerja keras week end minggu lalu, akhirnya saya berhasil menyelesaikan modul ketujuh atau modul terakhir buat member Kursus Membaca Cepat Online – Speed Reading for Smart People gelombang pertama. Ini adalah modul pamungkas di mana saya memadukan kemampuan membaca cepat dengan teknik mencatat aktif kreatif menggunakan mind map.

Modul ini merupakan modul tercepat yang saya buat dibandingkan modul-modul sebelumnya. Ini disebabkan gagasan modul tersebut menggunakan mind map yang pernah saya buat sebelumnya. Tantangan yang saya hadapi adalah bagaimana mengubah sebuah mind map menjadi animasi langkah demi langkah untuk memandu para peserta memahami proses pencatatan kreatif.

Mind Map pertama yang saya gunakan adalah “How Advertising Work”. Mind Map ini diambil dari catatan pribadi saya ketika kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1999. Saya merangkum bab pertama buku teks Advertising menjadi catatan
berikut:
How Advertising Works Hand Made
Anda mungkin bertanya, bagaimana cara membuatnya?

Pembuatan Mind Map seperti ini sebenarnya cukup mudah. Kita tinggal menetapkan judul utama dan memberi gambar. Selanjutnya membuat cabang-cabang utama yang menjadi pokok pikiran dilanjutkan dengan mengembangkan masing-masing cabang. Alhasil akan didapatkan mind map seperti ini. Mudah bukan?

Berikutnya saya juga mengajarkan bagaimana merangkum sebuah buku ke dalam selembar catatan. Tantangan dalam membuat catatan seperti ini adalah bagaimana kita memanfaatkan struktur buku sebagai cabang-cabang utama dan memanfaatkan sub pembahasan buku menjadi pengembangan dari mind map tersebut. Dalam video kursus saya menjelaskan tahapan ini langkah demi langkah mulai dari mengenali struktur buku, membuat judul mind map dan cabang utama, mengembangkan masing-masing cabang, dan terakhir membuat kaitan antara bagian yang satu dengan lainnya.
MindMap_TheUltimateBookOfMindMaps
Menarik bagaimana kita bisa menggabungkan speed reading dengan mind mapping. Meskipun seseorang telah menguasai kemampuan membaca yang cepat, namun jika tidak dibarengi dengan kemampuan mencatat yang efektif, maka tidak mudah mengulang kembali apa-apa yang pernah dibaca. Oleh karena itu, saya menutup kursus Membaca Cepat Online ini dengan memberi tools terakhir yakni bagaimana merangkum apa-apa yang sudah dibaca ke dalam catatan yang mudah diingat sepanjang masa.

Jika Anda tertarik untuk belajar bagaimana menggabungkan keahlian speed reading dan mind mapping, silakan mendaftar di VIP Notification List kursus ini karena saya akan segera membuka kembali kelas pelatihan Gelombang kedua pada akhir bulan ini.
mind map


Kamis, 28 Juli 2011

Bagaimana Membuat CV yang Meyakinkan

writing-cv

Curriculum Vitae (CV) merupakan salah satu syarat wajib ketika seseorang melamar kerja. Tidak hanya itu, CV juga digunakan untuk berbagai keperluan lain seperti mengajukan beasiswa, memberikan profil diri untuk suatu acara ataupun keperluan lainnya.

Terkait proses seleksi kerja, banyak kandidat yang bagus mengalami kegagalan pada tahap administrasi hanya karena mereka tidak mampu menunjukkan siapa dirinya di dalam CV sehingga calon interviewer tidak tertarik untuk melanjutkan proses seleksi. Lantas bagaimana membuat CV yang baik, informatif namun disisi lain tetap padat dan meyakinkan?

Jika Anda tertarik, silakan simak lanjutan tulisan ini.

Apa Kegunaan CV?

Sebelum membuat CV, kita perlu menanyakan apa sebenarnya fungsi CV tersebut? Bagaimana rekruter akan memanfaatkannya?

Curriculum Vitae (CV) adalah sebuah dokumen yang menjelaskan secara ringkas menggambarkan siapa diri Anda, apa yang telah Anda lakukan di masa lalu, apa relevansi pengalaman Anda terhadap pekerjaan yang sedang dilamar, serta apakah Anda orang yang tepat atau tidak untuk dipilih diantara kandidat lainnya.

CV yang baik akan mampu menjelaskan siapa orang di balik CV tersebut. Siapapun yang membaca bahkan bisa membayangkan dengan baik diri sang pembuat CV sebelum bertemu langsung secara fisik.

Dengan demikian, CV merupakan personifikasi diri dalam beberapa lembar tulisan. CV yang baik akan mampu menjelaskan siapa orang di balik CV tersebut. Siapapun yang membaca bahkan bisa membayangkan dengan baik diri sang pembuat CV sebelum bertemu langsung secara fisik.
Apa Manfaatnya Bagiku? (What Is In It For Me?)

Jika Anda telah tahu bahwa CV merupakan personifikasi diri, maka Anda perlu memutuskan item apa saja yang akan dimasukkan dan item mana yang tidak. CV yang baik adalah yang memiliki relevansi yang tinggi terhadap pekerjaan yang dituju. Dengan demikian CV tersebut akan menjawab “what is in it for me?” bagi seorang rekruter. Ingat, setiap hari seorang rekruter harus membaca ratusan CV. Hanya yang menarik perhatian dan relevan saja yang akan masuk dalam pertimbangan selanjutnya.

Oleh karena itu, jangan membuat satu CV untuk seluruh perusahaan yang akan dituju. Buatlah satu CV utama dan sesuaikan hal-hal yang relevan untuk tujuan yang berbeda-beda sebab setiap organisasi/perusahaan yang dituju mencari sesuatu yang unik tentang diri Anda yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan ditawarkan.
Struktur Umum Sebuah CV

Secara umum, CV akan berisi hal-hal berikut:
1. Data Pribadi

Bagian ini berisi nama, alamat, email, handphone dan identitas pribadi lainnya. Jangan lupa menyertakan nomor kontak atau email Anda karena itu adalah satu-satunya cara rekruter bisa menghubungi Anda kembali jika sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Jangan sampai semua orang terkesima dengan CV Anda tapi tidak bisa menghubungi untuk proses selanjutnya.
2. Pendidikan

Bagian ini menjelaskan background pendidikan dan hubungannya dengan pekerjaan yang dituju. Ada orang yang membuat CV menjelaskan dari TK, SD, SMP sampai perguruan tinggi. Hal ini tidak salah namun dalam banyak hal tidak terlalu relevan. Hal yang mungkin penting adalah pendidikan dari SMU ke atas termasuk jika ada pendidikan non formal khusus yang Anda ikuti. Anda bisa memasukkan item pendidikan yang lebih rendah hanya jika menurut Anda punya relevansi khusus atau ada informasi tertentu yang ingin disampaikan.
3. Pengalaman Kerja

Ini adalah bagian yang paling dilihat oleh rekruter. Pengalaman kerja memberikan gambaran apakah seorang kandidat sudah memiliki jam terbang yang cukup atau masih terbatas. Rekruiter juga bisa menentukan apakah kandidat dapat segera menyesuaikan diri di organisasi yang baru atau apakah dia butuh penyesuaian yang panjang. Karenanya bagian ini harus jelas menunjukkan apa yang Anda kerjakan, nama perusahaan yang tempat kerja sebelumnya, apa yang Anda lakukan di sana.

Jadi jangan hanya menuliskan misalnya pernah bekerja di bagian Marketing perusahaan XYZ. Tetapi jelaskanlah pernah bekerja sebagai Account Representative yang bertugas mencari dan mengembangkan pelanggan dalam satu propinsi dan salah satu prestasi Anda bisa mendapat 100 pelanggan baru dalam 1 bulan yang merupakan rekor di perusahaan XYZ. Informasi ini akan membantu memahami cakupan kerja yang dilakukan, skill yang dimiliki serta bisa memperkirakan nilai tambah yang dimiliki seorang kandidat.

Jika Anda memiliki sangat banyak pengalaman kerja, daftarkanlah pekerjaan-pekerjaan yang relevan dan berhubungan untuk menunjukkan bahwa Anda punya potensi di pekerjaan yang baru.
4. Skill Yang Dimiliki

Kadangkala Anda perlu menjelaskan dalam CV skill apa saja yang telah dimiliki sebagai proses belajar maupun pengalaman dari pekerjaan sebelumnya. Seringkali orang menulis skill ini secara singkat seperti: mampu berkomunikasi dengan baik, dapat bekerja dalam tim, cepat belajar hal yang baru. Penjelasan seperti itu tidak memberikan nilai tambah karena semua kandidat juga melakukan hal yang sama.

Berikut contoh yang lebih meyakinkan dan informatif:

* Komunikasi yang baik. Mampu berhubungan dengan pelanggan, instansi pemerintah dan meyakinkan pihak-pihak yang terkait dengan pekerjaan.
* Negosiasi. Ahli bernegosiasi dengan supplier maupun pihak-pihak luar untuk mendapatkan tawaran yang terbaik bagi perusahaan.

5. Training Yang Pernah Diikuti

Anda perlu memasukkan daftar training yang pernah diikuti sebelumnya untuk memberi gambaran sejauh mana Anda telah berkembang dan wawasan apa saja yang sudah dimiliki. Jangan masukkan semua training karena jumlahnya akan sangat panjang. Pilih yang relevan dan sesuai dengan target pada organisasi yang dituju.
6. Prestasi

Ini adalah bagian yang penting disamping Pengalaman Kerja yang menjelaskan keunikan sebagai individu sekaligus pencapaian di bidang tertentu. Anda bisa menjelaskan secara singkat prestasi di pekerjaan, pendidikan ataupun dalam bidang kemasyarakatan lainnya.

Misal:

* Terpilih sebagai “employee of the month” di PT XYZ selama 3 bulan berturut-turut
* Mewakili SMU ABC dalam kompetisi tingkat Propinsi di bidang Ilmu Pengetahuan Alam.
* Juara III lomba inovasi bidang lingkungan dengan memimpin masyarakat Desa Wonosari dengan karya “membuat sistem komposter dari tong bekas”

Banyak orang merasa tidak memiliki prestasi yang cukup. Coba ingat-ingat lagi pasti Anda pernah mencapai sesuatu yang menjadi nilai tambah dan keunikan diri Anda. Jangan lupa prestasi di bidang kemasyarakatan atau hal-hal di luar pekerjaan juga menarik bagi seorang rekruter untuk digali lebih jauh.
7. Kegiatan Ekstrakurikuler/Kemasyarakatan

Selain hal-hal yang berhubungan langsung dengan pekerjaan. Anda perlu memberikan sedikit gambaran kegiatan yang dilakukan di masyarakat. Ini akan menunjukkan bahwa Anda bisa membagi waktu dan memiliki wawasan yang lebih luas, tidak hanya sebatas pekerjaan. Ceritakan secara singkat apa yang dilakukan, peran Anda di organisasi tersebut dan pencapaian yang didapat.

Misal:

* Ketua Karang Taruna Desa ABCD
Menggalang dana masyarakat dan membuat usaha kerajinan dikelola para pemuda yang dijual ke daerah lain di Indonesia.

Penutup

Demikian panduan umum yang dapat digunakan untuk membuat CV yang informatif dan meyakinkan. Karena CV adalah gambaran diri Anda, sediakan waktu sebaik-baiknya untuk menulis dengan jelas. Manfaatkan pula untuk menjelaskan keunikan diri Anda yang membuat perbedaan dengan orang lain.

Tanyakan kepada orang di sekitar Anda apa yang menarik dan menjadi nilai tambah Anda sebagai pribadi dan masukkan ke dalam CV.

Semoga sukses dengan CV yang Anda tulis.



Cintai Apa Yang Engkau Kerjakan dan Kerjakan Apa Yang Engkau Cintai

Pepatah mengatakan, rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri. Pekerjaan orang lain terlihat lebih menarik daripada pekerjaan sendiri.

Setiap orang yang bekerja tentu pernah merasakan jenuh, penat, seakan-akan suatu beban yang berat. Di sisi lain seseorang juga membutuhkan pekerjaannya sehingga tidak bisa melepas begitu saja. Jadilah dia bekerja dengan penuh rasa tertekan, lahir dan batin.

Ketika melihat sekeliling, seringkali ada perasaan pekerjaan orang lain lebih baik dan lebih nikmat daripada pekerjaan sendiri. Apakah mungkin waktunya lebih longgar, pekerjaannya lebih ringan, atau penghasilannya lebih besar. Pekerjaan sendiri terlihat menjadi kurang berharga dan kurang menarik.

Tanyakanlah pada diri: “Apa yang sebenarnya saya cari? Apa sebenarnya pekerjaan yang saya cintai?”

Mengapa perasaan seperti itu muncul? Biasanya terjadi karena kita kurang menghargai apa yang diberikan kepada kita saat ini. Kita kurang bersyukur dan merasa selalu ada pekerjaan lain yang lebih baik yang seharusnya menjadi hak kita.

Adapun satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mencintai apa yang kita kerjakan. Apakah saat ini diri kita seorang karyawan, pengusaha, pedagang asongan, atau pengangguran yang sedang mencari pekerjaan, nikmati dan jalani dengan sepenuh hati. Mencintai pekerjaan akan membuat kita berusaha memberikan yang terbaik untuk diri sendiri, tempat kita bekerja, dan semoga bisa menjadi persembahan dan kebaktian bagi Allah Ta’ala. Mencintai pekerjaan akan memperkuat energi dan memberi kesegaran.

Lantas bagaimana jika pekerjaan yang sekarang tidak cocok? Apakah harus tetap dipaksakan mencintainya?

Ingat, apa yang terjadi pada diri saat ini, termasuk mengapa kita melakukan pekerjaan tersebut semuanya ada dalam pengetahuan Allah Yang Maha Ilmu. Kita ada di sana karena Dia mengizinkannya. Karenanya jalani dan hayati sambil terus mengamati ke mana pergerakan diri selanjutnya.

Tugas selanjutnya adalah berusaha mengenali apa yang sebenarnya kita cintai untuk dikerjakan, dan mulai melakukannya. Karenanya jika mencari pekerjaan, tanyakanlah pada diri: “Apa yang sebenarnya saya cari? Apa sebenarnya pekerjaan yang saya cintai?” Jika kita sungguh-sungguh menjalani sepenuh hati apa yang ada di tangan saat ini sambil terus menemukan pekerjaan yang kita cintai, maka Allah Maha Kuasa untuk memberikan jalan dan mengaturnya secara halus, tanpa menyakiti siapapun sampai akhirnya menemukan tempat yang paling tepat untuk berkarya.

Banyak orang memilih pekerjaan apa yang dapat dan tidak sesuai dengan dirinya. Hal ini akan menciptakan rasa tertekan. Temukan apa yang menjadi kekuatan diri dan kemampuan alami diri Anda dan cobalah menemukan pekerjaan yang cocok dengan hal itu. Bayangkan betapa indahnya ketika seseorang bisa melakukan apa yang dia cintai untuk dilakukan. Pekerjaan akan menjadi sebuah hobi, prestasi dan persembahan terbaik bagi semua orang.

Karenanya, mari belajar mengerjakan apa-apa yang kita cintai agar kita bisa mencintai apa-apa yang kita kerjakan. Jika belum bisa melakukannya, mohonlah pertolongan Allah agar Dia membantu menempatkan kita pada tempat yang tepat. Agar bisa bekerja dan berkarya dengan penuh rasa cinta.

Sebagai penutup, saya mengutip ucapan Ali bin Abi Thalib yang dirangkum dalam Nahjul Balaghah.

“Mencukupkan diri dengan sesuatu yang berada di tanganmu lebih kusukai bagimu daripada usahamu memperoleh apa yang ada di tangan orang lain. Pahitnya kegagalan untuk memiliki sesuatu, lebih “manis” daripada memintanya dari orang lain.”

“Pekerjaan tangan yang paling sederhana sekalipun, demi mempertahankan harga diri seseorang, jauh lebih utama daripada kekayaan yang disertai penyelewengan.”


 

Bereskan Hubunganmu dengan Allah, dan Biarkan Dia Membereskan Urusan Duniamu

Kita sering menghadapi keruwetan persoalan dalam kehidupan. Kita pusing memikirkan besok mau makan apa. Kita bingung bagaimana nasib anak-anak kita nanti. Kita juga ingin agar suatu persoalan yang sedang mengganjal bisa cepat selesai agar kita tidak lagi disulitkan olehnya.

Banyak orang menjadi frustasi dalam persoalan yang dia hadapi karena semakin kuat dia berusaha untuk menyelesaikan, semakin kuat pula persoalan itu melilitnya. Seolah-oleh seluruh energi dan waktu yang dihabiskan tetap tidak cukup untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Hal ini tidak jarang membuat seseorang putus asa dan merasa Tuhan tidak adil kepada dirinya.

Barangsiapa membereskan hubungan antara dirinya dengan Allah, niscaya Allah akan membereskan hubungan antara dia dan manusia semuanya.

Lantas bagaimanakah seharusnya menghadapi urusan-urusan dunia yang menyulitkan tersebut? Apakah kita bisa menghindarinya? Atau apakah semua itu memang harus dijalani?

Dalam pandangan Allah, segala urusan yang kita khawatirkan dan takutkan adalah mudah bagi-Nya. Seringkali kita berusaha menjalani itu semua dengan kekuatan diri sendiri, merasa sebagai superman yang mampu menghadapi segala-galanya. Dan Allah ingin menunjukkan bahwa sebenarnya kita tidak bisa apa-apa.

Dalam kitab Nahjul Balaghah, Ali bin Abi Thalib mengajarkan kepada kita:

“Barangsiapa membereskan hubungan antara dirinya dengan Allah, niscaya Allah akan membereskan hubungan antara dia dan manusia semuanya. Barangsiapa membereskan urusan akhiratnya, niscaya Allah akan membereskan baginya urusan dunianya. Barangsiapa selalu menjadi penasihat yang baik bagi dirinya, niscaya Allah akan menjaganya dari segala bencana.”

Mengutip kata-kata di atas, kunci dari segala persoalan yang menimpa diri kita adalah rusaknya hubungan dengan Allah. Kita terputus dengan-Nya sehingga merasa apa yang kita hadapi tidak terhubung. Padahal segala sesuatu dalam pengetahuan-Nya dan Allah dengan mudah akan membalikkan segala urusan kita dalam sekejap mata.

Karenanya jika ditimpa persoalan yang membuat sulit seakan dunia mau runtuh, periksalah hubungan kita dengan Allah. Apakah ada hak-hak-Nya yang kita langgar? Perintahnya yang kita langgar? Atau larangan-Nya yang terus menerus kita lakukan? Perbaikilah persoalan kita dengan Allah dan niscaya Dia dengan mudah akan membereskan segala urusan dunia kita. Apa yang tidak mungkin dilakukan oleh Raja dari segala Raja?

Semoga kita senantiasa diberikan karunia untuk selalu memeriksa sejauh mana hubungan kita dengan Sang Maha Pengatur Segala Urusan.

Dan Allah Lebih Mengetahui.


Meminta dan Memberi Maaf

Berdasarkan sebuah penelitian, salah satu hal yang paling sulit dilakukan orang adalah meminta maaf dan memberi maaf kepada orang lain. Walaupun seseorang menyadari kesalahannya, meminta maaf kepada orang yang telah disakiti bukanlah perkara mudah. Ada rasa gengsi ataupun ego yang menghalangi seseorang untuk bisa berkata, “Aku telah bersalah. Aku meminta maaf atas tindakan yang telah kulakukan dan berharap kamu dapat memaafkan aku.”

Sama halnya meskipun seseorang sudah bisa menahan rasa sakit akibat kesalahan yang dibuat orang lain, memaafkan orang tersebut juga bukan perkara mudah. Rasa yang tergores seolah tak bisa lepas dari ingatan dan terus membekas. Dalam sebuah judul lagu disebutkan, “Forgiven not Forgotten”. Aku memaafkan tapi aku tidak bisa melupakan kesalahanmu. Apakah ini yang dinamakan memberi maaf?

Urusan meminta dan memberi maaf yang sulit ini tidak hanya terjadi antara seseorang dengan lingkungan sosialnya. Bahkan tak jarang seseorang sulit meminta dan memberi maaf kepada orang-orang terdekat yang hidup serumah sekalipun. Seorang anak sulit memaafkan orangtuanya, seorang suami enggan meminta maaf kepada istrinya, seorang adik tidak bisa melupakan kesalahan kakaknya.
Jadilah Engkau Pemaaf

Agama mengajarkan kita agar dengan lapang dada memberi maaf kepada orang yang telah berbuat salah. Bagaimanapun juga manusia sering lupa dan khilaf. Memberi maaf kepada orang atas ketidaksengajaannya adalah keutamaan buat orang yang sempat tersakiti. Dan memberi maaf atas tindakan buruk orang lain juga sebuah keutamaan jika itu bisa dilakukan.

Adalah Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa bersifat pemaaf. Ketika beliau melewati jalan dan sering diganggu oleh orang yang tidak suka dengannya, beliau selalu memaafkan. Sampai akhirnya ketika orang yang suka mengganggu itu sakit maka Rasulullah adalah orang pertama yang datang menjenguknya. Jika kita bicara sejarah lain dikisahkan bagaimana Nabi Muhammad mendapat perlakuan yang buruk dari masyarakat Thaif, sampai-sampai malaikat datang dan menanyakan apakah perlu masyarakat yang berlaku buruk tersebut dihukum, Nabi meminta untuk memaafkan mereka karena mungkin mereka belum tahu.

Memberi maaf bukanlah menunjukkan seseorang itu lemah atau tidak mampu membalas. Suka memaafkan justru menunjukkan sifat keutamaan dan kemuliaan seseorang karena ia belajar dari sifat Allah yang Maha Pemaaf dan Maha Pengampun seberapa besar pun kesalahan yang pernah dilakukan hamba-Nya. Sikap pemaaf menunjukkan seseorang memilih jalan yang dekat dengan keridhoan Allah ketika sebenarnya dia bisa menuntut balas atas kesalahan orang lain.
Meminta Maaf Dengan Segera

Jika kita telah belajar memaafkan orang lain, maka kita pun harus belajar untuk meminta maaf atas kesalahan dan kekeliruan kita. Banyak orang lebih rela melakukan apa saja yang lebih sulit daripada harus meminta maaf. Inilah bentuk-bentuk kesombongan di mana seseorang merasa dirinya sedemikian besar sehingga malu dan tidak bersedia meminta maaf.

Dalam interaksi suami istri tak jarang hal tersebut juga sering terjadi. Dalam rumah tangga tentu terkadang ada perselisihan, perbedaan pendapat, atau hal-hal yang tidak disukai dilakukan oleh seseorang kepada pasangannya. Yang paling berbahaya adalah jika salah satu diantara mereka tidak ada yang berinisiatif meminta maaf terlebih dahulu. Memilih jalan ishlah daripada mempertahankan ego dan perselisihan. Situasi seperti ini sangat berbahaya karena setan akan menghembuskan benih-benih pertentangan yang lebih besar lagi ketika pasangan suami istri masing-masing enggan meminta maaf kepada pasangannya.

Agama mengajarkan kita untuk segera meminta maaf ketika menyadari kesalahan. Kita beristighfar mohon ampun kepada Allah segera setelah menyadari adanya perbuatan dosa, kekeliruan, niat yang buruk yang sempat muncul dan kita lakukan. Kita juga bersegera mendatangi orang yang terlanjur tersakiti akibat perbuatan kita dan meminta maaf darinya. Dengan meminta maaf, kita sebenarnya sedang menyelamatkan diri kita dan berusaha menghapus kesalahan yang telah terjadi.
Bagaimana Agar Mudah Meminta Maaf dan Memaafkan?

Banyak orang berkata, “Ya, meminta maaf atau memafkan orang lain mudah diucapkan, tapi khan tidak mudah dilakukan.”

Benar, memang hal tersebut tidak mudah dan butuh perjuangan sampai Allah membantu kita mudah melakukannya dalam keseharian. Tips sederhananya adalah biasakan segera meminta maaf atas apapun yang kita rasa tidak tepat. Misalkan kita terlambat 5 menit untuk menghadiri suatu janji dengan teman, mintalah maaf atas keterlambatan tersebut meskipun teman kita bisa saja menganggap tidak ada masalah. Ketika kita berbicara sesuatu yang bisa menyinggung orang lain, segeralah minta maaf jika kita menyadarinya, meskipun orang yang kita khawatirkan tersinggung bisa jadi tidak merasa apa-apa. Dengan cara ini kita berusaha mengikis ego pribadi, meruntuhkan rasa ingin dihormati, dan berhati-hati dalam bertindak.

Hal serupa dapat dilakukan untuk memaafkan orang lain. Bersegeralah memafkan orang lain meskipun kita dalam posisi mampu membalas perbuatannya. Ingatlah bahwa seseorang yang bersalah tidak selalu karena kesengajaan. Mungkin orang tersebut sedang khilaf, tidak menyadari bahwa ucapannya menyinggung, atau tidak tau bahwa perbuatannya berakibat buruk. Kalau pun orang tersebut melakukan kesalahan dengan sengaja, bisa jadi saat itu dia dikuasai oleh sifat buruknya dan kita mendoakan semoga dia dapat berubah. Tak jarang memaafkan lebih sulit karena hati telah tergores, perbuatan salah yang dilakukan orang telah membekas di diri kita. Untuk itu ingatlah bahwa Allah Maha Pemaaf kepada kita. Berapa banyak kesalahan yang telah kita lakukan kepada-Nya? Dan seberapa sering Allah telah memafkan kita atas kesalahan tersebut? Bukankah kita ingin menjadi hamba-Nya yang juga bisa memaafkan kesalahan makhluk-Nya?

Semoga Allah membimbing saya dan Anda agar senantiasa bersegera meminta maaf dan memberi maaf kepada orang lain.

Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. QS. Al-A’raf 7:199

Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. QS. Al-Fushilat 41:35

Yang paling patut mengampuni ialah orang yang paling memiliki kemampuan untuk menghukum. Ali bin Abi Thalib dalam Nahjul Balaghah

Menemukan Makna Belajar

Filosofia
Berikut adalah tulisan saya 11 tahun lalu yang pernah dimuat di buletin Filosofia, Universitas Indonesia pada bulan Maret tahun 1999. Menyambut hari Pendidikan, saya menemukan kembali tulisan ini dan ingin berbagi dengan Anda. Tulisan ini ditulis oleh mahasiswa untuk mahasiswa dan mewakili pemikiran saya di masa itu. Sedikit banyaknya ada yang masih relevan untuk saat ini meskipun ada pula yang sudah berbeda. Tulisan asli dari buletin dapat Anda lihat di bagian akhir.

Saya juga memberikan link yang relevan pada kata kunci dalam tulisan ini ke artikel-artikel yang terkait. Jika Anda tertarik, silakan klik dan baca artikel yang berhubungan tersebut.

Saya ingin tau pandangan Anda tentang tulisan ini.

Untuk itu jangan lupa tinggalkan komentar Anda.

Selamat menikmati. Selamat hari Pendidikan.

Muhammad Noer

######
Menemukan Makna Belajar

Setiap orang belajar. Anak-anak, mahasiswa, bahkan orang tua tak terkecuali. Setiap manusia belajar dengan caranya sendiri. Ada yang belajar dengan cara menghadiri
perkuliahan, ada yang banyak membaca buku apa saja, serta ada yang belajar dari cerita dan pengalaman hidup orang. Belajar merupakan tradisi umat manusia.

Sebagai seorang mahasiswa, apa yang terbayang di benak Anda ketika mendengar kata belajar? Mungkin jawabannya bisa berbeda-beda. Tergantung cara pandang kita terhadap belajar itu sendiri. Sebagian membayangkan duduk dan mendengarkan ucapan dosen sambil mengantuk. Tugas-tugas yang bertumpuk. Ancaman mendapat nilai rendah atau malah di-DO.

Setidaknya ada beberapa hal yang disepakati. Pertama belajar bukanlah pekerjaan yang meyenangkan. Kedua belajar Anda lakukan seringkali karena terpaksa. Apakah terpaksa lulus, atau terpaksa supaya dapat ijazah. Belajar menjadi kehilangan maknanya.

Boleh saja Anda membantah pemyataan di atas. Tapi saya akan membuktikan bahwa Anda tidak lebih baik dan seorang bayi yang juga belajar seperti Anda.

Pernahkah Anda memperhatikan seorang bayi belajar berjalan? Dengan keberanian yang dimilikinya, ia melangkahkan kaki selangkah demi selangkah. Namun apa hendak dikata bayi tersebut jatuh tersungkur. Tapi, ia pantang menyerah. Tersungkur satu kali, dua kali, bahkan puluhan kali tidak membuatnya jera untuk terus melangkah dan melangkah. Akhirnya, dalam waktu yang relatif singkat sang bayi sudah dapat berjalan sendiri.

Bagaimanakah bayi tersebut bisa belajar berjalan dengan sukses? Pertanyaan ini cukup menarik untuk dijawab. Seorang bayi tidak pernah diinstruksikan oleh orang tuanya atau siapa saja untuk belajar berdiri tegak, menjaga keseimbangan, atau menyuruhnya berjalan pelan-pelan supaya tidak jatuh. Tidak, sekali-kali tidak. Bayi tidak pernah diberi bimbingan macam-macam. Padahal berjalan adalah suatu kegiatan kompleks yang merupakan gabungan dari koordinasi gerak tubuh, keseimbangan dan kestabilan. Bayi itu temyata berhasil melakukan tugas sulit tersebut tanpa mendapatkan petunjuk teknis yang dibutuhkan.

Sedikitnya ada dua hal yang membuat sang bayi berhasil. Pertama, ia tidak pemah mengenal konsep kegagalan. Ia hanya tahu untuk mencoba dan mencoba belajar dari pengalamannya sendiri. Ia tidak mau tersungkur untuk selama-lamanya. Kedua, sang bayi selalu mendapat dukungan positif. Ketika ia jatuh orangtuanya berkata, “Ayo nak berdiri lagi. Mama akan membantumu.” Dan ketika ia berhasil, semua orang bergembira dan memberi selamat atas keberhasilannya.

Sekarang mari kita bandingkan dengan apa yang terjadi dengan diri Anda sekarang. Ketika dosen mulai menerangkan pelajaran, mungkin Anda sudah berpikir kapan pelajaran akan usai. Ketika tugas diberikan, Anda mungkin dongkol dengan dosen yang dianggap kelewatan dalam memberi tugas. Dan saat menjelang ujian, jika Anda termasuk golongan mahasiswa kebanyakan, Anda akan mulai sibuk mencari fotokopi catatan di sana-sini, pinjam buku di perpustakaan, dan mulai menyiapkan kopi buat begadang. Dan ketika ujian berlangsung, Anda merasakan tekanan yang luar biasa. Belajar menjadi sebuah beban yang terpaksa Anda lakukan. Anda belajar karena hal itu sebuah tradisi. Anda belajar karena ingin lulus, bukan karena Anda memang mencintai belajar. Cara dan gaya Anda belajar tidak lebih baik dari apa yang bisa dilakukan oleh seorang bayi. Semakin meningkatnya umur bukannya memberikan Anda cara dan gaya belajar yang lebih kreatif. Hari demi hari, Anda terjebak dalam rutinitas belajar yang membosankan.

Setelah lulus apa yang terjadi? Ternyata pasar tenaga kerja sering kesal dengan para fresh graduate ini. Para lulusan dianggap tidak memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang cukup untuk menghadapi dunia nyata yang harus dihadapinya. Anda harus ditraining kembali untuk bekerja. Padahal Anda telah belajar bertahun-tahun. Enam tahun untuk SD, tiga tahun untuk SMP, tiga tahun untuk SMA dan sekitar empat sampai enam tahun di perguruan tinggi.

Tapi itulah yang terjadi. Hasil belajar Anda tidak dihargai. Anda hanya dihargai dari selembar ijazah sebagai prasyarat untuk melamar kerja. Selebihnya, Anda harus bersaing lagi, Anda harus dites lagi dan akhirnya, Anda malah di-training kembali.

Temyata, ada yang salah dalam proses pendidikan kita sekarang. Seorang sarjana teknik jadi pengusaha. Lulusan ekonomi jadi wartawan. Tamatan ilmu komputer bekerja di bank. Memang hal itu sah-sah saja, tapi rasanya ilmu yang didapatkan menjadi kurang berguna.

Kita perlu mengubah semua kejadian tadi. Kita perlu belajar kembali tentang bagaimana caranya belajar. Belajar harus menjadi hal yang menyenangkan. Anda belajar bukan kerena terpaksa tetapi karena belajar memang menyenangkan dan Anda mencintainya.

Bobbi de Porter memberikan pemecahan alternatif dengan metode Quantum Learning. Nama Quantum sendiri menunjukkan adanya lompatan besar terhadap cara pandang kita selama ini tentang belajar. Dengan berbagai keterampilan teknis seperti membaca cepat, teknik mencatat, bagaimana berpikir logis dan kreatif, serta menghilangkan mitos “Aku tidak bisa”. Perubahan paradigma ini diharapkan dapat memberikan hasil nyata terhadap kesuksesan Anda.

Belajar seperti ini, mengharuskan Anda untuk memotivasi diri sendiri. Anda harus tahu manfaat apa yang bakal diperoleh dari ilmu yang Anda pelajari. Bagaimana mungkin Anda termotivasi jika Anda tidak tahu manfaat pekerjaan yang Anda lakukan? Anda tidak mungkin mengharapkan pujian orangtua, mendapat dukungan dari teman-teman, atau harapan positif lainnya. Anda harus secara aktif menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi diri Anda. Ketika semua orang tak lagi memotivasi, Anda harus mencari lingkungan baru yang dapat memotivasi Anda. Jika hal itu pun tak dapat dilakukan, setidaknya Anda masih punya diri sendiri untuk memberi semangat.

Jika kita melihat sejarah ke belakang, kita akan temui banyak sekali orang yang belajar dengan benar. Anda pasti kenal Aristoteles, seorang ahli hikmah dari Yunani. Anda juga perlu merujuk pada ilmuwan muslim masa lalu. Al-Farabi yang ahli fisika, Ibnu Sina yang ahli kedokteran, atau Jabir bin Hayyan yang ahli kimia serta banyak lagi lainnya. Mereka adalah para ahli multi disiplin ilmu. Mereka sekaligus spesialis tak tertandingi di bidangnya. Satu hal yang seringkali kita lupa bahwa kita pun merniliki potensi yang sama dengan mereka. Hanya saja, mereka memanfaatkan potensi tersebut sedangkan kita mengabaikannya.

Apa yang membedakan mereka dari kita? Tampaknya hanya satu hal yakni paradigma atau cara pandang mereka terhadap proses belajar itu sendiri. Mereka belajar dengan cara menemukan lebih dahulu apa manfaat dan bidang-bidang yang mereka kuasai. Mereka tidak ingin sekedar prestise yang diperoleh dari selembar ijazah tapi ingin penguasaan yang menyeluruh. Dengan demikian, mereka belajar dengan penuh rasa ingin tahu. Mereka akan terus menggali ilmu dengan kesungguhan sampai maut memisahkan.

Agama menyuruh umatnya untuk giat menuntut Ilmu. Al-Qur’an mengatakan bahwa Allah SWT meninggikan derajat orang yang berilmu lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak berilmu. Nabi mengajarkan untuk menuntut ilmu sampai ke negeri Cina sekalipun. Ilmu laksana hikmah yang harus terus dicari, digali, dieksplorasi dan akhimya diambil dan dimanfaatkan demi kebaikan. Betapa banyak ayat-ayat Al-Qn’an yang menyuruh kita menggunakan akal untuk berpikir, menggunakan hati untuk merenung, serta memanfaatkan potensi diri sebesar-besarnya.

Sebagai seorang calon intelektual kegiatan belajar merupakan makanan sehari-hari bagi Anda. Akan tetapi, sudahkah Anda memiliki motivasi yang tepat, niat yang benar serta mampu melihat manfaat dari setiap bidang yang Anda pelajari? Wallahu a’lam.

Insya Allah, dengan mengubah cara pandang tentang belajar maka belajar Anda akan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Anda tidak akan pernah lagi merasakan belajar sebagai sebuah beban melainkan melihatnya sebagai sebuah tantangan. Anda akan memasuki wilayah eksplorasi ilmu yang tiada habis-habisnya. Anda akan merasakan indahnya ilmu Allah SWT yang saling terkait satu sama lain. Anda akan terus-menerus menemukan manfaat dan minat-minat baru dalam belajar. Anda tidak akan pernah puas mereguk lautan ilmu. Semakin banyakAnda mereguknya, Anda hanya akan semakin haus. Dan akhirnya Anda akan menjadi seorang pelajar Quantum. Seorang yang belajar kapan saja, di mana saja, dari siapa saja dan dengan cara apa saja. Anda bisa belajar di ruang kelas, di kamar pribadi, di bus, atau di jalanan. Anda dapat memperoleh ilmu dari dosen, teman, tukang ojek, atau bahkan anak-anak. Andajuga dapat belajar dengan cara membaca buku, berdialog dengan orang lain, belajar dari pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain, atau belajar dan alam semesta dengan melihat tanda-tanda kebesaran-Nya. Belajar Anda tidak lagi mengenal batasan tempat dan waktu.


Menghilangkan Kebiasaan Buruk dalam Membaca

Pada beberapa tulisan sebelumnya, saya telah menjelaskan hambatan-hambatan dalam membaca cepat. Hambatan ini terdiri dari berbagai jenis mulai dari rendahnya konsentrasi, minat yang kurang sampai kebiasaan-kebiasaan buruk dalam membaca. Pada posting berikut, saya akan berkonsentrasi untuk membahas apa saja kebiasaan buruk dalam membaca dan bagaimana cara menghilangkan kebiasaan tersebut.

Disadari atau tidak, setiap orang membawa kebiasaan membaca yang buruk sehingga memperlambat kecepatan baca. Kebiasaan buruk yang lazim dimiliki orang adalah sebagai berikut:

* Vokalisasi
* Gerakan Bibir
* Gerakan Kepala
* Regresi
* Sub Vokalisasi

Kita akan membahas satu persatu bagaimana kebiasaan tersebut menghambat dan bagaimana cara menghilangkannya.
1. Vokalisasi

Sesuai namanya, vokalisasi berarti melafalkan apa yang dibaca. Tingkat vokalisasi ini berbeda-beda pada tiap orang termasuk tinggi rendahnya bunyi yang dilafalkan. Kebiasaan vokalisasi saya duga muncul ketika pertama kali kita belajar membaca dan diminta melafalkannya. Masih ingatkah Anda kalimat-kalimat berikut ketika belajar membaca di masa kanak-kanak dulu?

Ini Budi

Ini Ibu Budi

Ini Bapak Budi

Ya, Anda diminta melafalkannya keras-keras di depan kelas. Secara tidak sadar Anda terus melafalkan apa-apa yang dibaca meskipun kini suaranya sudah lebih pelan.

Vokalisasi akan menyebabkan kecepatan baca turun drastis menjadi setara kecepatan berbicara. Kecepatan bicara ini sangat lambat sekitar 120 kata per menit (word per minute/wpm) bahkan jika Anda termasuk orang yang berbicara dengan cepat sekalipun.

Menghindari vokalisasi cukup mudah. Setiap kali membaca, ambil sebuah pensil atau ballpoint dan letakkan diantara kedua bibir Anda. Mulailah membaca dan rasakan kapan bibir Anda mulai bergerak untuk berbicara dan pensil atau ballpoint terjatuh. Sadari kondisi tersebut dan letakkan kembali pensil atau bollpoint diantara kedua bibir Anda. Lanjutkan membaca dan pastikan pensil tidak terjatuh kembali.

Lakukan hal ini terus menerus dalam beberapa minggu sampai Anda bisa menghilangkan kebiasaan melafalkan bahan bacaan tanpa perlu menggunakan pensil diantara kedua bibir.
2. Gerakan Bibir

Gerakan bibir sangat mirip dengan vokalisasi. Bedanya adalah jika vokalisasi mengeluarkan suara, maka pada gerakan bibir hanya ada gerakan saja tanpa disertai suara. Karena alat berbicara yang digunakan pada dasarnya sama yakni menggunakan bibir dan lidah Anda, maka dapat dipastikan kecepatan membaca dengan cara ini juga setara dengan kecepatan berbicara.

Coba Anda amati orang-orang di sekitar Anda, apakah ada yang membaca tapi bibirnya terus menerus bergerak seperti melafalkan sesuatu? Perhatikan pula apakah diri Anda melakukan hal yang sama. Jika ya, maka itulah yang dinamakan gerakan bibir. Kebiasaan ini muncul sama seperti vokalisasi yakni ketika kita mulai belajar membaca dan terbawa sampai sekarang. Bedanya kalau dulu harus dilafalkan keras-keras, maka sekarang cukup dengan gerakan bibir tanpa bersuara.

Cara menghilangkan kebiasaan buruk ini sama dengan cara menghilangkan vokalisasi. Gunakan pensil atau ballpoint di antara kedua bibir Anda ketika membaca. Jika pensil tersebut jatuh, maka dapat dipastikan bibir Anda bergerak. Ulangi kembali dan teruskan membaca dengan cara tersebut sampai Anda bisa menghilangkan gerakan bibir bahkan ketika sudah tidak menggunakan pensil sebagai alat bantu.
3. Gerakan Kepala

Kebiasaan berikut ini relatif lebih ringan dari kedua kebiasaan yang pertama. Kebiasaaan buruk berikutnya adalah menggerakkan kepala dari arah kiri secara teratur perlahan-lahan bergerak ke kanan mengikuti alur bahan bacaan. Gerakan kepala ini seringkali dilakukan pula bersamaan dengan pola gerakan mata dengan alur yang mirip.

Gerakan kepala dalam membaca akan mengurangi kecepatan baca karena Anda membutuhkan waktu tertentu untuk melakukannya. Sebenarnya tanpa menggerakkan kepala seperti itu bahan bacaan sudah dapat terlihat dan terbaca. Namun dengan gerakan kepala biasanya seseorang ingin memastikan bahwa apa yang dibaca sebelumnya telah lewat dan gerakan tersebut mengindikasikan proses perpindahan ke bahan bacaan berikutnya.

Kebiasaan menggerakkan kepala muncul dari kebiasaan membaca per suku kata atau membaca kata per kata. Pada proses membaca seperti ini, bahan bacaan dikelompokkan dalam satuan terkecilnya yakni kata per kata atau bahkan Cuma per suku kata. Dengan demikian kecepatan baca akan terbatas meskipun tidak selambat orang yang membaca dengan vokalisasi atau gerakan bibir.

Dengan menghilangkan kebiasaan ini biasanya sekaligus akan menghilangkan kebiasaan membaca kata per kata dan mulai berusaha menangkap beberapa kata sekaligus.

Cara menghilangkan kebiasaan buruk ini dengan menempatkan jari di pipi kanan Anda ketika membaca. Lakukan hal tersebut dan rasakan ketika kepala Anda mulai bergerak dan jari Anda mulai menekan pipi. Ketika itu terjadi maka sadarilah bahwa Anda telah menggerakkan kepala dan hindari hal tersebut. Ulangi terus sampai 2-3 minggu sampai Anda bisa menghilangkan kebiasaan menggerakkan kepala tadi.

Jika menggunakan jari kurang efektif, coba pakai pensil yang ditempatkan pada pipi Anda. Biasanya tekanannya akan lebih terasa dan Anda lebih mudah menyadari kapan telah melakukan gerakan kepala. Selamat mencoba.
4. Regresi

Regresi adalah sebuah kebiasaan membaca bahan bacaan kemudian mengulangnya kembali karena khawatir apa yang baru saja dibaca tidak terpahami. Regresi paling sering dialami mahasiswa yang akan menghadapi ujian apalagi jika sebelumnya tidak punya persiapan. Ketika membaca suatu paragraf akan muncul perasaan kurang yakin bahwa paragraf tersebut telah dimengerti kemudian berusaha mengulang lagi dari awal paragraf atau awal baris sampai beberapa kali.

Ternyata kebiasaaan regresi ini cukup dominan dimiliki seseorang meskipun sudah bisa membaca lebih cepat dari orang kebanyakan. Regresi diangkap suatu cara untuk memastikan pemahaman akan bahan bacaan. Dalam satu halaman, seseorang bisa melakukan regresi 20 sampai 25 kali.

Pada pembaca cepat, regresi juga masih terjadi meskipun dalam frekuensi yang lebih jarang. Untuk menghindari regresi dapat dilakukan dengan berusaha membaca secepat mungkin. Selain itu Anda dapat menggunakan selembar kertas yang digunakan untuk menutupi baris yang sudah dibaca sebelumnya. Dengan cara ini tidak ada kesempatan untuk melihat lagi baris yang sudah dilewati.

Apakah kita tidak boleh melakukan regresi? Bukankah pengulangan dibutuhkan untuk memahami suatu bacaan?

Jawabannya adalah Anda boleh mengulang tapi setelah menyelesaikan suatu bab atau suatu bagian tertentu yang cukup besar. Pengulangan seperti ini diperlukan untuk menguatkan apa-apa yang sudah dibaca untuk diingat dan dipahami dengan baik. Pengulangan jenis ini tidak sama dengan regresi dan akan saya bahas pada posting berikutnya tentang teknik membaca buku teks ataupun buku-buku lain yang relatif tebal.
5. Sub Vokalisasi

Dari namanya kebiasaan buruk yang satu ini punya kemiripan dengan vokalisasi. Bedanya adalah, jika vokalisasi melafalkan bahan bacaan dengan bersuara, maka sub vokalisasi adalah membaca di dalam hati. Ketika melakukan proses membaca Anda membaca dalam hati baik kata per kata, per kelompok kata, atau pun membaca dalam hati dengan cepat.

Sub vokalisasi termasuk yang paling sulit diatasi bahkan oleh pembaca cepat sekalipun. Secara natural ini terjadi dalam diri setiap orang. Sub vokalisasi akan mengganggu jika kecepatan baca Anda menjadi cenderung rendah karena terlalu “menghayati” kata per kata. Adapun bagi pembaca cepat, sub vokalisasi biasanya tidak lagi kata per kata melainkan suatu konteks pemahaman yang “didiktekan ulang” dalam hati atau pikiran Anda.

Dalam proses membaca cepat, indra utama adalah mata yang menangkap kata-kata dan mengirimkan secara cepat ke otak. Otak baik secara sadar maupun di bawah sadar akan memproses kata-kata dan informasi yang masuk dengan sangat cepat. Secara prinsip, semakin cepat Anda mentransfer informasi ke otak, maka semakin cepat proses membaca terjadi.

Untuk menghilangkan sub vokalisasi dapat dilakukan dengan cara membaca secepat-cepatnya melebihi kecepatan Anda biasanya. Dengan cara ini biasanya sub vokalisasi tidak memiliki kesempatan untuk mendiktekan ulang. Pada awalnya mungkin akan ada pengertian atau pemahaman yang hilang. Tapi lama kelamaan sub vokalisasi akan jauh berkurang dan Anda pun akan menjadi pembaca yang jauh lebih cepat.

Demikianlah beberapa kebiasaan buruk dalam membaca yang umum dimiliki seseorang dan cara-cara menghilangkannya. Dengan latihan yang rutin dan serius, saya yakin Anda akan dapat menghilangkan kebiasaan tersebut sehingga membantu Anda menjadi seorang pembaca cepat.

Selamat mencoba.

Anda punya pengalaman tentang membaca cepat ataupun cara menghilangkan kebiasaan buruk ini? Silakan sampaikan pendapat atau pengalaman Anda.


Rabu, 27 Juli 2011

Teknik Dasar Membaca Cepat: Mengenali Kata dan Gerakan Mata

UPDATE:

Ada dua video seri Membaca Cepat yang terkait dengan tulisan ini yakni:

Video 7 – Teknik Membaca Cepat: Membaca Beberapa Kata Sekaligus

Video 8 – Teknik Membaca Cepat: Bagaimana Mempercepat Gerakan Mata

Membaca cepat adalah keterampilan yang bermanfaat untuk dimiliki semua orang. Dalam posting sebelumnya, saya telah membahas hambatan dalam membaca cepat dan cara mengatasinya. Anda dapat membacanya di sini.

Jika Anda baru membaca tulisan ini, ada baiknya Anda membaca terlebih dulu tulisan sebelumnya untuk memberikan gambaran umum tentang membaca cepat pada posting Speed Reading – How Fast Can You Read?

Selanjutnya saya akan membahas dua teknik dasar dalam membaca cepat yakni:

* Menangkap dan mengenali kata
* Mempercepat gerakan mata

Mari kita bahas satu per satu.
1. Menangkap dan mengenali kata

Dalam proses membaca, mata bertindak sebagai indra yang menangkap kata-kata dalam bahan bacaan. Kata-kata tersebut kemudian dikirim ke otak untuk dikenali sebagai sebuah kosa kata, kelompok kata, maupun pemahaman sebuah kalimat.

Ternyata otak manusia mampu memproses kata-kata dengan baik bahkan ketika urutannya dibolak-balik. Coba Anda simak teks berikut:

Kmaemuapn mbecmaa cpeat trkeiat eart dngean kmaemuapn mngelnaei ktaa. Mnuasia mngenelai breabgai ktaa lweat bkuu dan tlisaun ynag dbiacaayn. Ktaa-ktaa tbuesret dsimiapn dlaam mmorei oatk dan aakn dinalkei lbeih cpeat ktikea dtemuikan kmblaei pdaa baahn baacan ynag brau.

Libeh habet lgai tnyatera uturan ktaa tdiak tlaleru ptineng aslaakn psoisi hruuf preatma dan trekahir tdiak bruebah. Adna hnaya ckuup mngelnaei hruuf preatma dan trekahir tdai kmeduian dnegan kmemapaun laur baisa aakn mngeanilnya sbegaai sbeauh ktaa spereti ynag Adna bcaa skeranag. Ini mneuurt rsiet ynag prenah dlikaukan Uinvertisas Cmabrigde, Ingrigs.

Sekarang bandingkan dengan teks aslinya

Kemampuan membaca cepat terkait erat dengan kemampuan mengenali kata. Manusia mengenali berbagai kata lewat buku dan tulisan yang dibacanya. Kata-kata tersebut disimpan dalam memori otak dan akan dikenali lebih cepat ketika ditemukan kembali pada bahan bacaan yang baru.

Lebih hebat lagi ternyata urutan kata tidak terlalu penting asalkan posisi huruf pertama dan terakhir tidak berubah. Anda hanya cukup mengenali huruf pertama dan terakhir tadi kemudian dengan kemampuan luar biasa akan mengenalinya sebagai sebuah kata seperti yang Anda baca sekarang. Ini menurut riset yang pernah dilakukan Universitas Cambridge, Inggris.

Apa yang Anda rasakan ketika membaca kedua teks tadi? Kebanyakan orang tidak akan mengalami kesulitan berarti untuk membaca teks pertama. Mungkin kecepatannya akan lebih lambat karena teks tersebut dibolak-balik. Walaupun demikian teks tersebut masih cukup mudah dibaca dan dikenali sebagai kosa kata yang telah kita kenali sebelumnya.

Tulisan yang dibolak-balik tadi sekaligus menjadi bukti bahwa Anda mampu membacanya. Inilah prinsip yang akan kita gunakan dalam membaca cepat yakni mengenali kata demi kata dengan kecepatan tinggi sehingga Anda bisa terus berpindah ke kata berikutnya sambil membangun pemahaman dan konteks bahan bacaan.

Dalam membaca cepat kemampuan mengenali kata adalah dasar. Ketika Anda melihat sekumpulan huruf lewat mata dan mengirimkan ke otak, maka akan ada proses pengenalan terhadap kata-kata tersebut terlebih jika Anda pernah mengenal kosa kata tersebut sebelumnya. Itu mengapa orang yang rajin membaca memiliki kecepatan yang relatif lebih cepat dibandingkan orang yang jarang baca karena kekayaan kosa kata yang telah dimiliki sebelumnya. Dalam teknik membaca cepat, kita akan melatih kecepatan mengenali berbagai kosa kata tersebut.

Berikut latihan yang dapat Anda lakukan. Coba lihat tulisan pada kolom pertama (paling kiri) kemudian temukan kata yang sama pada 4 kolom berikutnya. Lakukan proses ini dengan cepat dan sekali lirik. Semakin cepat dan akurat Anda mengenalinya berarti semakin cepat pula kemampuan asosiasi Anda terhadap kata-kata tersebut.
1. Latihan mengenali kata

latihan_kata

Lakukan latihan tersebut dengan cepat. Rasakan mata Anda berpindah cepat dari kolom acuan ke kolom yang harus ditemukan.
2. Latihan mengenali kelompok kata

Latihan kedua adalah mengenali kelompok kata (frasa). Anda telah mengenal kata-kata ini sebelumnya. Sama seperti latihan sebelumnya lakukan dengan cepat untuk menemukan frasa yang sama pada kolom pertama di ketiga kolom lainnya.

latihan_frasa

Latihlah kedua hal di atas sampai Anda dapat mengenali dengan cepat sebuah kata dan kelompok kata (frasa). Dengan demikian, ketika proses membaca cepat dilakukan, pengenalan kata tidak tertinggal. Ibarat seorang pembalap, meskipun berkendara dengan kecepatan tinggi, Anda tetap awas atas apa-apa yang ada di depan, kiri dan kanan.

Kedua latihan di atas dapat Anda download dalam versi PDF di latihan-mengenali-kata-dan-frasa
2. Latihan Mempercepat Gerakan Mata

Setelah Anda melatih kecepatan mengenali kata dengan akurat, sekarang kita akan mulai berlatih mempercepat gerakan mata. Dalam proses membaca seseorang melakukannya dengan menangkap kata per kata atau bahkan suku kata per suku kata.

Perhatikan contoh berikut. Inilah yang biasanya dilakukan banyak orang ketika membaca.

fiksasi-1b

Tidak hanya itu kadangkala proses membaca bisa menjadi jauh lebih lambat jika ada proses mengeja per suku kata. Ini yang biasanya dilakukan ketika seorang anak mulai belajar membaca.

fiksasi-3

Dalam membaca cepat kita akan melatih menangkap dua, tiga, empat atau bahkan lima kata sekaligus sehingga mempercepat proses pembacaan.

fiksasi-2b

Ini adalah yang saya lakukan ketika berlatih membaca cepat sekitar tahun 1997 dulu. Caranya adalah dengan membuat garis lurus vertikal di buku atau bahan bacaan. Dengan demikian, keseluruhan teks akan terbagi menjadi beberapa bagian. Cara ini baik dipakai untuk melatih membiasakan mata melihat sekelompok kata sekaligus.

Perhatikan contoh tulisan berikut yang diberi garis putus-putus sehingga membaginya menjadi empat kelompok. Untuk tulisan lengkap dapat Anda download di sini dalam format PDF.

tulisan_4_fiksasi
Sumber: Republika, Rabu, 28 April 2004
Penulis: Yuswohady, Chief of Corporate & Strategy Practice MarkPlus&Co

Cara membacanya adalah paksakan mata Anda mengikuti kelompok yang dibuat oleh garis tadi. Dengan demikian, ketika pada baris pertama, Anda akan membaca kata “fenomena pria” sekaligus pada kolom pertama, kata “metroseksual yang kini” pada kolom kedua, kata “melanda seluruh dunia” pada kolom ketiga, dan kata “termasuk di kota-kota” pada kolom keempat. Lakukan hal yang sama pada baris-baris berikutnya.

Dengan cara ini, Anda akan memaksa mata melihat kelompok kata sesuai lebar garis yang Anda tentukan. Lakukan pergerakan tersebut dengan berirama sampai Anda terbiasa dengan pola 4 kali melihat dalam satu baris. Selanjutnya jika Anda sudah merasa mantap, jangkauan bisa diperlebar dengan melihat 3 kali dalam satu baris. Lakukan terus menerus sampai Anda dapat membaca dengan pola seperti itu tanpa perlu dibantu garis.

Sampai nantinya Anda bisa melakukannya dalam 2 kali lihat per baris atau bahkan beberapa orang bisa membacanya cukup 1 kali lihat perbaris. Cukup menantang bukan?

Contoh berikut ini mirip seperti tadi, bedanya tulisan dibagi dalam tiga kelompok saja. Artinya Anda harus mampu menangkap lebih banyak kata sekaligus dalam setiap kali pergerakan mata. Untuk tulisan lengkap dapat Anda download di sini dalam format PDF.

tulisan_3_fiksasi
Sumber: Republika, Rabu, 23 April 2003
Penulis: Mamang Pratidina

Semakin Anda konsisten melakukan latihan tersebut, maka secara bertahap Anda juga telah melatih otot-otot mata untuk bergerak dengan cepat dan teratur. Hal ini secara perlahan akan meningkatkan kecepatan baca sampai Anda menemukan kecepatan yang dirasakan pas.

Dalam kesempatan berikutnya, saya akan menjelaskan cara-cara melatih pergerakan mata ini agar bergerak lebih cepat, teratur dan berima. Dengan demikian proses pembacaan cepat akan menjadi lebih alami dengan tingkat pemahaman yang tinggi.

Selamat berlatih menjadi pembaca cepat. Anda punya pengalaman atau pendapat tentang hal ini? Silakan berbagi pengalaman.

File Latihan:

* latihan-mengenali-kata-dan-frasa.pdf
* latihan-4-fiksasi-pasar-metroseksual.pdf
* latihan-3-fiksasi-mencetak-wayang-dari-kertas-bekas-semen.pdf

UPDATE:

Ada dua video seri Membaca Cepat yang terkait dengan tulisan ini yakni:

Video 7 – Teknik Membaca Cepat: Membaca Beberapa Kata Sekaligus

Video 8 – Teknik Membaca Cepat: Bagaimana Mempercepat Gerakan Mata


Selasa, 26 Juli 2011

Enam Cara Membuat Presentasi Anda Mampu Menginspirasi Pendengarnya

steve-jobs
Tahukah Anda apa rahasia presenter kelas dunia seperti Steve Jobs yang mampu mengundang decak kagum dalam setiap presentasi? Atau bagaimana Presiden Obama menyampaikan pidato hebat dalam setiap kesempatan yang mengundang semua orang berdiri dan bertepuk tangan?

Mengapa mereka mampu memberikan presentasi atau pembicaraan di depan publik sedemikian menarik sehingga mampu menginspirasi pendengarnya? Inilah rahasianya.
1. Kenali Audiens Anda

Presenter yang baik memahami betul siapa yang akan menjadi audiens dari presentasi yang dia bawakan. Mereka mempelajari informasi apa yang ingin diketahui audiens tersebut dan apa yang ingin mereka dengarkan. Mengenali audiens merupakan langkah awal agar Anda mampu menginspirasi mereka.

2. Lakukan Persiapan Yang Matang

Tahukah Anda berapa lama Steve Jobs mempersiapkan presentasi hebat selama 30 menit? Dia berlatih berhari-hari bahkan berminggu-minggu sebelumnya. Setiap slide dirancang sedemikian rupa agar menyatu dengan isi pembicaraan. Dan dia melakukan rehearsal berkali-kali sampai merasa mantap dan membuat presentasi yang dibawakan terdengar natural sekaligus meyakinkan.
3. Jadikan Slide Sebagai Pendukung Visual

Presenter hebat menjadikan slide mereka sebagai alat bantu visual untuk menjelaskan sebuah ide rumit menjadi sederhana, sebuah konsep kompleks menjadi mudah dipahami. Gunakan hanya sedikit kata dalam slide Anda. Slide seharusnya mendukung apa yang Anda bicarakan, bukan sebagai dokumen yang harus dibaca oleh audiens. Inilah ciri khas para presenter besar. Berbeda dari kebanyakan orang yang suka menulis kalimat panjang-panjang dalam slide mereka.
4. Berbicara Dengan Penuh Keyakinan dan Percaya Diri

Ada dua tujuan utama presentasi: memberi informasi dan meyakinkan pendengarnya. Dengan demikian, sebelum Anda bisa meyakinkan audiens, Anda sendiri harus yakin betul bahwa apa yang Anda sampaikan merupakan hal penting, sesuatu yang berharga untuk diketahui, dan jika dilaksanakan akan membawa manfaat besar bagi pelakunya. Berbicaralah dengan penuh keyakinan dan percaya diri agar audiens bisa melihatnya dalam diri Anda. Jika itu Anda lakukan, audiens pasti terinspirasi.
5. Gunakan Bahasa Sederhana dan Mudah Dimengerti

Orang pintar adalah orang yang bisa menjelaskan sesuatu yang rumit dengan bahasa sederhana. Lakukan hal tersebut dalam presentasi Anda. Jelaskan sesuatu dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh audiens Anda. Hindari jargon, bahasa teknis kelas tinggi, atau istilah rumit yang membuat kening berkerut dan orang tidak paham. Ketika audiens mulai kesulitan memahami apa yang Anda bicarakan, maka pada saat itu perhatian mereka sudah teralihkan dari Anda. Dengan bahasa sederhana, audiens akan mudah menangkap maksud Anda sekaligus mengingatnya.
6. Tutup Presentasi Dengan Sebuah Pesan Yang Kuat dan Jelas

Audiens Anda memiliki keterbatasan untuk mengingat seluruh informasi yang Anda sampaikan dalam sebuah presentasi. Karena itu, bantulah mereka dengan pernyataan penutup yang kuat dan jelas. Pilih sebuah kalimat yang jika mereka ingat dengan baik, maka tujuan presentasi Anda tercapai. Sampaikan kalimat yang bisa merangkum sekaligus menjadi inti dari keseluruhan pembicaraan Anda.

Inilah yang Steve Jobs sampaikan ketika dia menutup presentasi peluncuran iPhone:

“I think when you have a chance to get your hands on it, you’ll agree, we have reinvented the phone.”

Kalimat Apple reinvented the phone merupakan penutup yang kuat dan menjadi headline berbagai media setelah presentasi tersebut selesai.

Sama halnya ketika Marthin Luther King Jr. memberikan pidato bersejarah “I have a dream” dia menyampaikan penutup sebagai berikut:

I have a dream that one day on the red hills of Georgia the sons of former slaves and the sons of former slaveowners will be able to sit down together at a table of brotherhood.

I have a dream that one day even the state of Mississippi, a desert state, sweltering with the heat of injustice and oppression, will be transformed into an oasis of freedom and justice.

I have a dream that my four children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin but by the content of their character.

I have a dream today.



Perhatikan pidato tersebut. Orang tidak akan pernah lupa dengan kalimat penutupnya. Itulah inti pesan dari seluruh pembicaraan yang ingin disampaikan.

Gunakan enam cara di atas dan jadilah presenter inspiratif dalam setiap kesempatan.

Presentasi Efektif


AlGore-2008.TED-Presentation

Memberikan presentasi efektif tidak mudah.

Jika Anda mencoba menilai presentasi yang pernah kita ikuti secara jujur, maka kebanyakan presentasi tidak menarik, membosankan, dan sulit dimengerti. Ini terjadi karena presenter – orang yang memberikan presentasi – tidak memahami apa yang dibutuhkan audiensnya. Mereka tidak tahu bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dengan audiens. Akibatnya tujuan presentasi tidak tercapai. Presenter mengalami frustrasi sama seperti yang dirasakan audiensnya.

Coba Anda ingat pengalaman ketika mendengarkan presentasi lalu jawab pertanyaan berikut dengan jujur:

* Seberapa sering Anda merasa bosan ketika mendengar sebuah presentasi dan berharap segera selesai?
* Berapa banyak isi presentasi yang bisa Anda ingat dengan baik?

Sebuah studi menunjukkan seseorang mulai bosan mendengarkan presentasi ketika masuk menit ke sepuluh. Inilah saatnya ketika sebagian audiens mulai melirik jam tangan, sebagian yang lain menguap menunjukkan tanda-tanda mengantuk, dan sisanya mulai berkhayal kapan presentasi akan selesai.

Presenter yang baik akan memanfaatkan 10 menit pertama untuk mendapat kepercayaan dari audiens. Adapun presenter rata-rata akan berbicara terus tanpa sadar sebagian besar audiens telah kehilangan perhatian.

Besar kemungkinan Anda juga kesulitan mengingat isi presentasi yang pernah Anda dengarkan. Hal ini dapat dimaklumi karena banyak presentasi menggunakan slide-slide yang sedemikian rumit dengan kata-kata panjang sehingga audiens yang cerdas sekalipun susah mengerti. Presenter yang membawakan presentasi seperti ini lupa bahwa slide yang sederhana dan mudah diingat akan jauh lebih powerful untuk meyakinkan audiensnya. Alih-alih menggunakan slide sebagai alat bantu visual, presenter malah menjadikan slide sebagai dokumen yang dibaca sepanjang presentasi.

Lantas adakah tips-tips untuk membuat presentasi efektif?

Ikuti tujuh tips berikut untuk membuat presentasi Anda efektif sekaligus meyakinkan:

1. Mulailah Dengan Cerita

Jika Anda sering memperhatikan pembicara besar, mereka akan memulai dengan cerita. Mengapa cerita? Cerita mudah diingat dan kita semua senang mendengarkannya. Masih ingat cerita masa kecil yang dikisahkan oleh kakek, nenek, ayah atau ibu Anda dulu? Saya yakin Anda masih ingat sampai sekarang.

Cerita sebagai pembuka presentasi sangat efektif untuk mempersiapkan audiens agar memperhatikan presentasi Anda. Cerita yang menarik akan memberi rapport – terciptanya harmoni, pengertian dan kepercayaan – dengan audiens. Tidak hanya itu, audiens yang mengantuk dan tidak bersemangat sekalipun akan mulai fokus ketika mendengarkan cerita.

Untuk itu, Anda bisa membuka presentasi dengan cerita yang relevan. Tidak perlu panjang-panjang, cukup 1-3 menit saja. Perhatikan topik presentasi Anda dan pikirkan cerita yang berhubungan. Misalkan Anda hendak menyampaikan presentasi tentang Pertumbuhan Social Media dan Implikasinya, maka Anda bisa memulai dengan:

“Tahukah Anda bagaimana Mark Zuckerberg menciptakan Facebook? Bermodalkan sebuah komputer dan memanfaatkan jaringan komputer kampusnya, dia berhasil menciptakan situs kedua paling populer hanya dalam beberapa tahun saja. Strateginya sederhana, biarkan pengunjung menciptakan konten untuk situs Anda dan buat mereka betah berlama-lama membaca apa yang diceritakan temannya.”


2. Keep It Simple and Straight

Ketika membuat slide, gunakan rumus KISS, keep it simple and straight. Beberapa orang memplesetkannya dengan keep it simple, stupid. Jika Anda ingin jadi presenter berkualitas, slide sederhana yang mudah dipahami jauh lebih bermanfaat dibandingkan slide yang rumit, penuh teks dan melelahkan ketika dibaca.

Slide adalah alat bantu visual. Ingat, hanya alat bantu. Anda presenter sebenarnya. Karena itu buat slide semudah mungkin yang bisa mewakili ide Anda dengan jelas. Slide yang baik akan mudah dimengerti apa maksudnya dalam beberapa detik pertama. Dengan demikian, Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu hanya untuk menjelaskan maksud sebuah slide. Tugas Anda memadukannya dengan kalimat verbal yang mendukung tampilan visual.

Gunakan sedikit teks dalam slide Anda. Simpan teks panjang dalam dokumen dan bagikan di akhir presentasi jika perlu. Tampilkan kata kunci yang menjadi inti persoalan sebagai alat bantu visual. Dengan cara ini, audiens akan mudah paham karena Anda menyampaikan presentasi dengan efektif. Anda pun bisa berkreasi menjelaskannya. Tidak perlu sebentar-sebentar melihat dan membaca slide dengan menghadap ke belakang.


3. Tampilkan Apa Yang Benar-Benar Perlu

Sayangi audiens Anda. Mereka tidak bisa mengingat terlalu banyak informasi dalam sebuah kesempatan. Tentukan apa yang penting dan apa yang tidak. Ketika Anda membuat slide, tanyakan pada diri Anda:

Apakah slide ini diperlukan?

Dapatkah saya menghapusnya?

Jangan terjebak menjadi presenter yang mau menjelaskan segalanya. Ingat waktu Anda terbatas. Demikian juga perhatian dan kemampuan audiens untuk mengingat apa yang Anda sampaikan sangat terbatas.

Pilih mana yang akan Anda jelaskan dan simpan yang lainnya. Jika Anda ragu suatu slide mungkin diperlukan, jadikan sebagai cadangan. Jelaskan slide tersebut jika ada pertanyaan yang relevan.

Sama halnya dengan memilih slide, pilih kata-kata Anda secara cermat. Jika Anda akan membuat contoh, pilih yang paling mewakili dengan topik pembahasan. Jika Anda akan melakukan demo, pilih yang paling menciptakan interaksi. Termasuk ketika Anda berbicara, pilih kata-kata yang paling kuat, membawa kesan mendalam, sekaligus mudah diingat audiens Anda. Gunakan komunikasi efektif dalam setiap presentasi Anda.

Audiens akan sangat menghargai Anda jika hanya menampilkan apa yang benar-benar perlu. Ini akan memudahkan mereka memahami apa yang Anda jelaskan, sekaligus mengikuti apa yang Anda inginkan di akhir presentasi.


4. Ciptakan Interaksi Dengan Audiens

Presenter yang baik melakukan interaksi dengan audiens. Caranya bermacam-macam. Anda bisa mengajukan pertanyaan dan memberi kesempatan audiens menjawabnya. Anda juga bisa memakai pernyataan retorika yang tidak perlu dijawab namun akan mengajak audiens untuk berpikir.

Ketika melakukan demo, ajaklah salah seorang audiens tampil ke depan. Ketika Anda menuliskan sesuatu di flipchart, minta audiens menebak atau memikirkan apa yang seharusnya ditulis. Minta audiens Anda menyampaikan pendapat dan tuliskan.

Tentu Anda harus mengatur sebaik mungkin agar interaksi yang dibangun tetap wajar dan tidak menghabiskan waktu presentasi. Pilih satu atau dua interaksi yang membantu audiens bersemangat mengikuti presentasi Anda dari awal sampai akhir.

Interaksi membantu audiens merasakan langsung apa yang Anda jelaskan. Ini membuat mereka termotivasi dan terus memperhatikan dengan baik presentasi Anda. Tentu Anda pun akan senang karena telah mampu memberikan presentasi yang efektif.


5. The Power of Three

Melanjutkan konsep kesederhanaan, gunakan konsep 3 bagian dalam presentasi Anda. Mengapa angka 3? Karena kita sangat terbiasa dan secara alami mudah mengerti. Presentasi akan selalu dimulai dengan pembukaan, isi, dan penutup.

Jika Anda menjelaskan latar belakang, pilih 3 hal paling penting yang mendasari persoalan tersebut. Ketika Anda menjelaskan alternatif solusi, tampilkan paling banyak 3 pilihan. Ketika Anda menjelaskan keunggulan sebuah produk, tampilkan 3 fitur paling utama. Ketika Anda menjelaskan mengapa kita harus memilih, berikan 3 alasan paling kuat.

Lantas bagaimana jika hal yang penting lebih dari tiga? Tentu Anda tetap bisa menambahkannya jika sangat perlu. Namun jika ingin merasakan “power” dalam presentasi Anda, pilih 3 hal yang paling besar dalam setiap pembahasan. Ini akan membuat presentasi Anda mudah diingat. Anda juga belajar menetapkan prioritas apa yang perlu disampaikan dan apa yang tidak.


6. Paduan Harmonis Slide Visual dengan Ucapan Verbal

Memberikan presentasi merupakan perpaduan antara informasi visual lewat slide dan informasi audio lewat suara Anda. Audiens akan lebih mudah memahami informasi jika apa yang ditampilkan sebagai stimulus visual berpadu harmonis dengan penjelasan verbal. Itu mengapa slide sebaiknya hanya berisi gambar atau kata kunci ringkas yang dapat mewakili sebuah ide.

Lewat penjelasan yang Anda berikan, audiens akan belajar memahami ide secara lengkap dan menyeluruh.

Berbeda jika Anda memberikan slide yang penuh tulisan kemudian kata-kata tersebut Anda bacakan. Ada ketidakharmonisan di sana. Audiens harus memilih antara membaca slide yang penuh kata-kata atau mendengarkan Anda. Itu mengapa jika slide Anda terlalu rumit dan penuh teks, audiens cenderung tidak mendengarkan Anda karena mereka sibuk membaca apa yang tampil di layar.

Berhati-hati dengan gambar. Meskipun sebuah gambar bisa mewakili seribu kata, gambar yang tidak pas dengan ide yang dijelaskan akan membuat audiens bingung. Ketika mendengarkan Anda, mereka akan sibuk mencari hubungan antara gambar yang tampil dengan penjelasan yang diberikan. Jika Anda tidak menemukan gambar yang pas untuk sebuah ide yang ingin dijelaskan, lebih baik tidak menggunakan gambar sama sekali.

Dengan memahami konsep keharmonisan antara informasi visual dan audio, Anda akan mampu memberi presentasi secara efektif.


7. Presentasi Adalah Pertunjukan

Setiap presentasi layaknya sebuah pertunjukan. Manfaatkan setiap kesempatan memberikan presentasi untuk terus berlatih dan berlatih.

Mungkin pada suatu kesempatan Anda berlatih bagaimana membuka presentasi dengan menarik. Pada kesempatan lainnya Anda belajar bagaimana menyusun slide yang sederhana namun efektif. Perbaiki keterampilan Anda satu demi satu.

Di lain waktu, Anda dapat mempraktekkan bagaimana menggunakan gerak tubuh (gesture) untuk memberi penekanan pada presentasi. Atau melatih kualitas vokal suara Anda sehingga terdengar jelas, mantap dan alami di telinga audiens.

Presentasi adalah pertunjukan. Anda bisa terus berlatih dari waktu ke waktu untuk memperbaiki kualitas pertunjukan yang Anda tampilkan. Artis yang tampil maksimal dalam sebuah pertunjukan telah menghabiskan waktu latihan panjang sebelumnya. Anda pun bisa melakukan hal yang sama asalkan terus berlatih dan memperbaiki keterampilan Anda.



Demikianlah tujuh tips untuk menjadi presenter yang efektif pada setiap kesempatan.

Ingat tujuh langkah di atas dan terapkan. Anda akan mampu memberi presentasi luar biasa yang berbeda dari biasanya.

Selamat berlatih dan memberikan presentasi.

Tujuh Tips Belajar Menulis Ala Jurnalis

tags: Jurnalistik, Kalimat Jurnalistik, Menulis, Teknik Menulis, Tips Menulis

Kalimat Jurnalistik
Menulis pekerjaan yang gampang-gampang susah. Gampang karena tinggal menuliskan apa yang terlintas di kepala Anda. Susah untuk menjadikannya menarik dan mudah dibaca.

Terus terang saya tidak pernah belajar menulis secara khusus. Apalagi ikut kelas penulisan atau sejenisnya. Ilmu yang saya pakai sederhana. Biarkan ide mengalir lalu tuliskan segera. Bahasa kerennya, keep your hand moving.

Walaupun demikian, semakin sering menulis, Anda akan menyadari perbedaan antara tulisan berkualitas dan tidak. Anda juga mulai bisa membedakan dengan jelas mana tulisan yang mudah dimengerti dan mana yang harus mengernyitkan dahi.

Beruntung saya menemukan buku “Kalimat Jurnalistik – Panduan Mencermati Penulisan Berita” karangan A. M. Dewabrata, seorang mantan redaktur senior koran Kompas. Tulisan beliau membuka wawasan baru buat saya terutama memahami mengapa berita atau artikel di media massa ditulis dengan prinsip-prinsip dasar tertentu.

Meskipun buku ini sangat dekat dengan penulisan berita yang menjadi sarapan sehari-hari para jurnalis, namun saya merasakan sangat aplikatif dan bisa diterapkan dalam bentuk tulisan lainnya. Termasuk buat Anda yang suka menulis blog.

Berikut intisari buku tersebut dalam 7 poin utama:

1. Kalimat Harus Jernih dan Komunikatif

Sebuah tulisan terutama yang bersifat berita haruslah jernih sekaligus komunikatif. Jernih dalam arti mudah dipahami dan tidak menimbulkan multi tafsir. Komunikatif dalam arti mampu berbicara kepada pembaca yang tidak menyaksikan langsung sebuah kejadian.

Karena itu, tulisan harus dibuat runtut, sesuai nalar, dan menggunakan bahasa yang lazim dipakai masyarakat banyak. Dengan cara tersebut, pembaca akan mudah mengerti dan mengambil kesimpulan dari berita/artikel/tulisan yang dibaca. Termasuk di dalamnya menggunakan kalimat yang singkat dan efektif.


2. Susunan Kalimat Tidak Harus Teratur

Masih ingat dengan pelajaran bahasa Indonesia dulu? Salah satu bagian yang paling saya ingat adalah struktur S-P-O-K (Subjek, Predikat, Objek, Keterangan). Inilah susunan baku dalam bahasa kebanggaan kita.

Walaupun demikian, sebuah tulisan jurnalistik boleh mengabaikan susunan tersebut. Ini dilakukan dengan alasan utama untuk menjernihkan maksud dari sebuah kalimat.

Jika kalimat hanya sesederhana “Saya membeli buku di pasar.” tentu tidak sulit memahaminya. Akan tetapi jika sudah beranak cucu bahkan cicit akan sulit dipahami pembaca.

Salah satu tips penting adalah menempatkan keterangan dekat dengan yang diterangkan. Atau Anda juga bisa mengubah posisi keterangan di depan.

Berikut contoh yang saya kutip dari buku tersebut: “Saya dan sanak saudara dari ibuku membersihkan kebun dari pagi hingga siang sedangkan adikku bersama teman-temannya dari Akademi Perhotelan Alengkadiraja makan nasi goreng dan minum sirup jambu kemarin di rumah nenek dekat warung Nyak Arum.”

Perhatikan bahwa “kemarin” dan “di rumah nenek dekat warung Nyak Arum” adalah keterangan waktu dan keterangan tempat yang berfungsi menjelaskan seluruh kejadian. Namun kalimat tersebut berpotensi salah tafsir ketika pembaca mengira hanya “adikku bersama teman-temannya yang berada di rumah nenek”. Sedangkan “saya dan sanak saudara membersihkan kebun entah di mana.”

Secara sederhana kalimat tadi bisa diperbaiki:

“Kemarin, di rumah nenek dekat warung Nyak Arum, Saya dan sanak saudara dari ibuku membersihkan kebun dari pagi hingga siang sedangkan adikku bersama teman-temannya dari Akademi Perhotelan Alengkadiraja makan nasi goreng dan minum sirup jambu.”

Kemungkinan pembaca tersesat menjadi lebih kecil. Dengan mudah pembaca akan mengetahui bahwa kemarin di rumah nenek yang kebetulan dekat warung Nyak Arum ada dua kejadian. Kejadian pertama saya membersihkan kebun bersama saudara. Dan kejadian kedua adikku makan nasi goreng dan minum sirup jambu bersama temannya.


3. Sesuai Nalar dan Logika

Membaca adalah proses mencerna dan memahami. Terdapat nalar dan logika di sana. Seorang penulis yang baik akan membuat tulisan yang sesuai nalar dan logika. Diantaranya adalah hubungan sebab akibat yang secara langsung atau tidak langsung terdapat dalam sebuah kalimat.

Perhatikan contoh berikut: “Politisi sipil sekarang banyak yang mengincar militer untuk dicalonkan menjadi kandidat presiden. Ini membuktikan gagalnya pemerintahan sipil.”

Kalimat pertama mungkin sudah benar. Tapi kalimat kedua terasa tidak “nyambung”. Apakah banyaknya calon dari militer mengindikasikan gagalnya pemerintahan sipil? Belum tentu. Bisa ya, bisa tidak. Ada logika yang tidak lengkap di sana.


4. Akurasi

Sebuah tulisan harus akurat, terlebih jika menulis berita yang dijadikan rujukan banyak pembaca. Bayangkan jika Anda menulis berisi fakta yang salah, maka kredibilitas akan dipertaruhkan.

Tidak hanya itu, fakta yang tidak akurat bisa membuat informasi dipahami dengan keliru. Akibatnya sebuah berita bukannya menjernihkan permasalahan, malah membuat semakin keruh.

Jadi, jika Anda menulis menggunakan fakta dan data, pastikan terlebih dahulu kebenarannya. Jika ragu, konsultasikan kepada pemilik fakta dan data.

Jangan lupa berikan atribusi kepada sumber berita agar pembaca mengetahui siapa yang mengatakan dan dalam konteks apa dikatakan. Ini penting untuk menjadi penulis yang bertanggung-jawab.

Termasuk jika Anda mengutip dari buku atau blog lain, cantumkan sumber rujukan yang dipakai.


5. Hukum DM dan MD

Masih ingat pelajaran ini? Diterangkan-Menerangkan atau Menerangkan-Diterangkan? Secara umum bahasa Indonesia menggunakan pola Diterangkan Menerangkan. Frasa “rumah makan” adalah rumah tempat orang makan. “Rumah” adalah kata yang diterangkan sedangkan “makan” berfungsi menerangkan rumah seperti apa yang dimaksud.

Namun dalam kalimat tulisan dan berita hukum DM bisa lebih rumit ketika yang bergabung tidak hanya kata+kata seperti contoh di atas. Bisa juga yang terjadi adalah kata+frasa, kata+klausa, frasa+frasa, klausa+klausa, atau kombinasi lainnya.

Ketika ini terjadi maka tak jarang pembaca menjadi tersesat dalam sebuah kalimat. Untuk itu tempatkanlah sesuatu yang menerangkan dekat dengan yang diterangkan.

Jika perlu, tempatkan yang menerangkan di depan yang diterangkan jika hal tersebut menghindari kerancuan.


6. Gunakan Kata “Kecuali” dan “Tidak” Secara Tepat

Kata “kecuali” berfungsi menyisihkan sesuatu dari kelompok. Sedangkan kata “tidak” berfungsi menegasikan sesuatu.

Perhatikan contoh sederhana berikut:

“Saya bersedia kau ajak ke mana saja, kecuali ke tempat judi.”

“Kecuali ke tempat judi, saya bersedia kau ajak ke mana saja.”

Kedua kalimat bisa dipakai dan mudah dipahami. Akan tetapi secara kejernihan, kalimat kedua lebih baik. Alasannya, pada bagian pertama kalimat disebutkan saya bersedia diajak ke mana saja. Ini menunjukkan sebuah cakupan. Kemudian dikecualikan tempat judi. Dengan demikian seolah-olah saya mau kemanapun, lalu dikecualikan tempat tertentu.

Pada kalimat kedua sesuatu yang dikecualikan sudah disisihkan di awal. Kemudian sisanya baru menyebutkan kesediaan untuk kemana saja selain yang sudah disisihkan di awal tadi.

Perhatikan contoh berikutnya:

“Saya tidak suka naik mobil sedan berwarna merah.”

Sepertinya kalimat tersebut mudah. Namun bisa menciptakan multi interpretasi:

Saya tidak suka naik mobil sedan, tapi mau naik mobil jenis lainnya.

Saya hanya tidak suka naik mobil sedan yang berwarna merah, tapi mau naik sedan yang berwarna lain.

Untuk itu tempatkan kata “tidak” sedekat mungkin dengan yang dinegasikan. Prinsip umum kata “tidak” atau “bukan” menegasikan sesuatu yang terdekat setelah kata itu.

Kalimat di atas bisa diperbaiki sesuai maksud sebenarnya yang dikendakai penulis misal:

Saya mau naik mobil bukan sedan berwarna merah (mungkin mau naik truk dan warnanya apa saja).

Saya mau naik mobil sedan bukan berwarna merah (mungkin mau naik sedan berwarna putih atau hitam).


7. Memilih Kata Dengan Luwes

Pemilihan Kata (diksi) sangat penting untuk memberikan “rasa” atas apa yang dituliskan. Dalam konteks penulisan, pemilihan kata didasarkan untuk memperjelas, memperkuat dan membuat efektif apa yang ditulis. Pemilihan kata sebaiknya juga sesuai dengan nalar umum.

Oleh karena itu frasa “tambah pendek” kurang pas dengan nalar. Bagaimana mungkin sesuatu yang bertambah menjadi pendek bukannya panjang? Frasa makin pendek atau memendek akan lebih tepat.

Kata “mengatakan” memiliki padanan diantaranya: menyebutkan, menyampaikan, mengungkapkan, menjawab, menyatakan, membenarkan, menegaskan dan sebagainya. Lalu mana yang harus dipilih?

Pilihlah yang memiliki makna paling dekat. Jika yang dikatakan bersifat memperkuat apa yang sudah diketahui sebelumnya, bisa menggunakan kata “menegaskan”.

Jika sesuatu yang dikatakan mengangkat ke permukaan apa-apa yang sudah dilupakan atau diabaikan orang, maka pilihlah “mengungkapkan”.

Jika yang dikatakan berupa jawaban atas sebuah pertanyaan, gunakan kata “menjawab”.

Dengan cara ini, pembaca akan dapat menangkap lebih jelas pesan yang dimaksud seorang penulis.


Penutup

Itulah tujuh poin menulis ala jurnalis yang dapat Anda pelajari dari buku Kalimat Jurnalistik. Ada banyak pelajaran berharga dari buku tersebut yang bisa Anda pelajari untuk menulis lebih baik dan lebih jernih.

Semoga bermanfaat buat Anda semua para jurnalis, penulis, blogger dan pembaca di manapun berada. Mari jadikan setiap tulisan lebih jernih dan bermakna.

footer widget